Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading! ~~
Jam sudah menunjukan pukul 5 sore pada zona waktu singapore. Shani baru saja tiba untuk mengunjungi kediaman orang tuanya ditemani oleh teman dekatnya, Jinan. Shani melepaskan blazer yang ia kenakan dan melemparkannya asal. Shani segera duduk disofa dengan diikuti oleh Jinan.
"Ada masalah lagi?" tanya Jinan dan hanya dijawab angkatan bahu oleh Shani
Tak lama mereka menunggu, Reynan akhirnya menghampiri mereka. Reynan melemparkan amplop coklat pada Shani dan Jinan. Mereka berdua segera membuka amplop tersebut. Shani melihat beberapa foto wanita yang terasa asing baginya.
"Yang kiri namanya 'Jennifer' nanti Papa yang beresin, yang tengah namanya 'Gaby' malam ini kalian yang beresin, dan yang terakhir namanya 'Orn' klien kita selanjutnya" ucap Reynan
"Gaby kenapa om?" tanya Jinan sembari membuka beberapa lembar kertas yang merupakan agenda kegiatan Gaby pada hari ini
"Dia sudah tidak menggunakan jasa kita lagi, terus dia ngancem mau buka identitas kita. Jadi lebih baik kita bereskan sebelum terlambat bukan?"
Jinan hanya mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.
"Orn?"
Reynan mengalihkan pandangannya pada Shani.
"Dia salah satu keluarga kerajaan Thailand, tepatnya anak tunggal dari Raja Thailand, Patchanan. Dan yang terpenting, Patchanan merupakan keluarga terkaya di Thailand" ucap Reynan menyunggingkan senyumnya
Shani hanya terkekeh pelan, ia merebut kertas yang berada digenggaman Jinan dan memperhatikan wajah mereka dengan seksama.
"Jadi kapan Shani ke Thailand?"
Reynan dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Kamu ga akan ke Thailand"
"Terus?"
"Indonesia"
"Kenapa?"
"Orn bakal ada kegiatan di Indonesia kurang lebih 3 bulan. Dia bekerja di bidang entertain dan kebetulan perusahaan kamu yang di Indonesia juga bergerak dibidang entertain, jadi kamu pasti ngerti maksud Papa"
Shani mengangguk paham, ia kembali memasukan kertas ditangannya kedalam amplop. Shani memungut blazer miliknya dan segera mengajak Jinan untuk keluar dari rumah tersebut. Shani melemparkan kunci mobil miliknya pada Jinan, dan dengan mudah Jinan menangkapnya. Shani segera masuk kedalam mobil begitupun dengan Jinan.