EP 20

5K 598 112
                                    

Happy reading!
~~

Hembusan angin meniup wajah alam
Mataku tak berkedip menatap langit
Terlalu luas tak bertepi pandang
Bisakah aku menyentuh awan?

Chika yang baru saja sampai di apartemen merasa sangat terganggu oleh musik yang Ara putar dengan volume yang sangat keras. Akhirnya Chika memutuskan untuk menegur Ara ke kamarnya. Chika membuka sedikit pintu kamar Ara dan ternyata Ara sedang berada di balkon kamarnya.

"Ra kecilin.." ucap Chika, namun sepertinya Ara tidak mendengarnya dan masih membelakangi Chika.

Terpaksa Chika berjalan mendekat menghampiri Ara.

Berwaktu-waktu mengasuh rasa
Mendengarkan jiwaku berkata-kata
Tak mungkin aku abaikan kata hati
Ku harus jujur pada hatiku

"Ara.. Kecilin.."

KAU DAN AKU TAK BISA BERSAMA

"ARA!" ucap Chika terkejut karna Ara tiba-tiba berteriak dan begitupun dengan Ara. Ara memutar badannya dan melihat Chika yang sedang menatap kesal kearahnya.

Bagai syair lagu tak berirama
Selamat tinggal kenangan denganmu
Senyumku melepaskan kau pergi

Ara segera berlari untuk mengecilkan volume speaker di kamarnya. Ara mengusap beberapa kali matanya untuk menghilangkan tanda jika ia sudah menangis sedari tadi.

"Lo kenapa dah tiba-tiba galau gitu Ra?" tanya Chika menghampiri Ara.

"Gara-gara lo" ucap Ara jujur.

"Lah gw ngapain?!" ucap Chika tidak terima.

"Oke gw bakalan to the point!" ucap Ara mendekati Chika, dan hanya tersisa jarak beberapa centi diantara mereka. Chika tidak merasa gugup sedikitpun, ia masih diam ditempatnya menunggu apa yang bisa Ara lakukan.

"Apa?" ucap Chika menantang Ara dengan sedikit memajukan wajahnya.

Ara menarik nafasnya dalam dan memberanikan dirinya untuk menatap tepat pada kedua bola mata Chika.

"What if i told you, i like you?"

"Then i'll say, i like you too.."

Ara cukup terkejut sekaligus bingung mendengar jawaban Chika.

"Lo sebenernya suka sama gw atau sama Vivi sih?!" ucap Ara kesal.

"Lo deh kayaknya"

"Kalau lo suka sama gw, ngapain lo cium Vivi di rooftop?!" kesal Ara mendorong Chika dari hadapannya. Chika menatap Ara yang berjalan menuju tempat tidurnya.

"Mending lo pergi sana ke kamar lo!" ucap Ara menarik selimut hingga menutupi seluruh badannya.

Chika menghampiri Ara dan duduk diatas tempat tidur, ia mencoba menarik selimut yang menutupi tubuh Ara namun Ara dengan cepat menahannya.

"Lo salah paham Ra.." ucap Chika masih mencoba menarik selimut Ara.

"Salah paham apa coba? Udah jelas juga, bahkan gw liat sendiri!"

LB BOOK II: ENDLESS PAIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang