EP 12

5.1K 544 14
                                    

Happy reading!
~~

"Makasi om Harlan, kak Vivi nya ga ikut?"

"Harusnya dia udah ada disini, tapi gatau tuh kemana" ucap Harlan.

Saat berada di stage, Chika sudah melihat Harlan. Namun Chika tidak melihat keberadaan Vivi. Chika sudah sangat lama tidak bertemu dengan Harlan, maka dari itu Chika banyak berbincang dengan Harlan sampai ia melupakan keberadaan Ara disampingnya. Harlan memberikan kode pada Chika jika ia melupakan temannya.

Chika seketika menoleh pada Ara. "Aduh sorry Ra.. Kenalin ini om Harlan, ayahnya Vivi. Om Harlan kenalin ini Ara, temen Chika!"

"Dance kamu keren!" ucap Harlan memberikan acungan jempolnya.

"Makasih om" ucap Ara tersenyum ramah.

Chika mengajak Harlan untuk ikut ke ruangannya, tentu saja bersama dengan Ara juga. Chika sengaja mengajak Harlan karna banyak yang ingin ia tanyakan pada Harlan.

"Om Harlan sengaja ke Jakarta atau emang ada kerjaan?" tanya Chika.

"Kalau om karna ada kerjaan, kalau Vivi kayaknya sengaja pengen liat debut kamu secara langsung"

"Tapi kok aku ga liat dia tadi"

"Nah itu dia, kayaknya dia sial kejebak macet" ucap Harlan tertawa.

Tiba-tiba saja pintu terbuka menampilkan Shani dan Jinan yang datang entah darimana. Shani memberikan ucapan selamat pada Ara dan juga Chika, namun ia menatap bingung pada pria yang ada diruangan tersebut. Shani menatap pria tersebut kemudian menaikan kedua alisnya seakan bertanya 'siapa?'

Harlan bangkit dari duduknya saat Chika hendak memperkenalkannya pada Shani. "Matteo Adiputera."

Chika tidak mencurigai Harlan sama sekali karna mengingat nama lengkap Harlan adalah Matteo Adiputera Harlan.

Shani tidak menerima uluran tangan Harlan. "Jadi ada perlu apa anda disini?"

"Ci dia papanya temen Chika, ramah dikit kek" ucap Chika berbisik pada Shani.

"Jika anda tidak ada keperluan disini, silahkan keluar!" ucap Shani mengabaikan perkataan Chika.

Harlan tersenyum ramah, lalu menganggukan kepalanya dan berpamitan pada Chika. Setelah Harlan meninggalkan ruangan tersebut, Chika mendengus kesal pada Shani. Shani tidak menghiraukan adiknya, ia juga segera pergi bersama Jinan karna ada urusan yang harus ia selesaikan.

Chika dan Ara sudah mengganti pakaiannya dan bersiap untuk pulang. Sudah 1 bulan mereka tinggal di apartemen yang sama. Tak memerlukan waktu lama, mereka sudah tiba di apartemen. Baru saja mereka menutup pintu, seseorang langsung mengetuk pintu tersebut. Dengan malas Chika terpaksa membuka pintu tersebut, dan begitu ia membuka pintu, seketika Chika mematung di tempatnya.

"K-kak Vivi?"

Vivi tersenyum sembari melambaikan lengannya. Tanpa basa-basi lagi, Chika menubrukan badannya pada Vivi dan memeluk Vivi dengan erat. Vivi tau jika Chika sedang menangis, jadi ia mengusap lembut punggung Chika.

"Iya gw juga kangen banget sama lo" ucap Vivi tiba-tiba.

Chika menarik dirinya dan menatap cemberut pada Vivi. "Padahal gw belom bilang apa-apa"

"Tapi itu yang mau lo bilang kan?"

Sembari menghapus air matanya, Chika mengangguk.

"Jadi sampai kapan kita bakalan berdiri disini?"

Chika hanya tertawa, lalu mempersilahkan Vivi untuk masuk kedalam. Begitu Vivi masuk, ia melihat Ara yang sedang duduk di sofa. Meskipun ia sudah tau jika Ara tinggal bersama Chika, namun didepan Chika ia harus tetap berpura-pura tidak mengetahui apapun.

LB BOOK II: ENDLESS PAIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang