EP 3

5.3K 616 38
                                    

yg gabut boleh cek igtv

Happy reading!
~~

Chika membawa tablet pc miliknya yang tergeletak di atas meja, lalu membawanya kesebuah ruangan khusus. Chika melirik pada seseorang yang sedang fokus menghafal sebuah koreografi didepan sebuah cermin yang cukup besar. Orang tersebut masih sibuk menari dan tidak menyadari kehadiran Chika.

"Araa.."

"Eh-"

Seseorang yang dipanggil Ara itu terkejut dengan kehadiran Chika. Ara membalikan badannya menghadap Chika.

"Kok cepet? Terus minuman aku mana?"

"Ga ada"

"Lah kok ga ada, tadi kan bilangnya keluar mau beli minum"

"Ga ada, soalnya aku boong. Orang daritadi aku diem doang diluar" ucap Chika tanpa dosa, lalu memamerkan gummy smile miliknya.

Ara hanya bisa menatap malas pada Chika. Ia berjalan menghampiri Chika dan duduk disebelahnya. Ia mengintip pada tablet pc yang berada digenggaman Chika. Mereka berdua kembali menonton video mereka saat melakukan latihan, memperhatikan setiap detailnya.

"Pas bagian ini, kayaknya gerakan kakinya aga telat ga sih?" ucap Ara dan disetujui oleh anggukan kepala Chika

"Padahal 7 hari lagi kita debut, tapi malah ditinggal sama dance teachers kita"

Mereka sama-sama menghembuskan nafas lelahnya. Chika menatap sedih pada seseorang yang berada disampingnya, seseorang yang selalu bersamanya begitu Vivi pergi meninggalkannya. Kehadiran Ara bisa membuat Chika sedikit demi sedikit melupakan Vivi.

Ara merupakan teman Chika semasa SMA dulu, ia mulai dekat dengan Chika saat Vivi sudah pindah keluar kota. Meskipun awalnya Chika merasa sedikit risih, namun lama-kelamaan Chika menyadari jika Ara itu merupakan orang yang sangat baik. Ara juga merupakan satu-satunya orang yang menghibur Chika dalam kesendiriannya saat Shani dan Vivi pergi.

Chika benar-benar menjalani hidupnya sendiri di Jakarta, Reynan dan istri barunya tinggal di Singapore bersama dengan Shani. Chika menolak ikut dengan mereka karna ia sudah terlalu muak bersama keluarga itu. Chika lebih memilih jalannya sendiri, menjadi seorang idol. Chika mempunyai pemikiran seperti itu saat ia tidak sengaja melihat Ara melakukan sebuah tarian.

Chika berpikir Ara terlihat sangat keren pada saat itu, dan dari situ Chika mulai belajar menari dan menyanyi. Dan sampai suatu saat ia mendapatkan kesempatan untuk menjadi salah satu trainee di sebuah agensi yang cukup terkenal. Keberuntungan berpihak pada Chika karna agensi atau perusahaan tersebut merupakan milik kakaknya, Shani. Dan lagi-lagi Chika mendapatkan keberuntungannya karna teman dekatnya, Ara juga lolos menjadi salah satu trainee di agensi tersebut.

Dan mulai detik itu juga, Chika bersungguh-sungguh untuk menjadi seorang idola. Chika akan membuktikan dirinya dapat dikenal banyak orang meskipun tanpa 'Natio' di dalam namanya. Bahkan jika suatu saat ia melakukan debut, ia akan menyembunyikan identitasnya. Chika tidak ingin publik mengetahui jika ia adalah salah satu dari keluarga Natio.

Chika dan Ara mendapatkan kesempatan untuk melakukan debut sebagai duo karna chemistry mereka begitu kuat. Hari demi hari mereka lewati dengan latihan terus-menerus, sampai akhirnya hari debut mereka semakin dekat. Namun sayangnya, tiba-tiba saja pelatih mereka mengalami kecelakaan dan menyebabkan ia tidak bisa melatih Ara dan Chika. Itulah yang membuat mereka hanya berdua didalam ruang latihan tersebut. Mereka hanya bisa mempelajari apa yang ada didalam video yang pernah diberikan oleh pelatih mereka.

"Yaudah lah sambil nunggu pelatih pengganti, kita latihan dulu" ucap Ara mengambil inisiatif dan bangkit dari duduknya.

Chika menganggukan kepalanya, ia menyimpan tablet pc miliknya. Setelah Ara memutar musik, mereka mulai menari sesuai koreografi yang sudah diajarkan pada mereka. Satu kali, dua kali, tiga kali, mereka terus-menerus mengulang gerakan yang menurut mereka kurang sempurna. Keringat mulai mengucur membasahi wajah dan badan mereka. Begitu musik berhenti, Chika seketika duduk dilantai dengan nafas yang terengah-engah. Ara pergi meninggalkan Chika, namun tak lama kemudian kembali dengan 2 botol minuman ditangannya.

LB BOOK II: ENDLESS PAIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang