EP 19 [A, C, V]

4.6K 518 49
                                    

Happy reading!
~~

Hari demi hari Ara dan Chika semakin meraih puncak kesuksesannya. Mereka sangat populer belakangan ini, bahkan hampir setiap hari mereka selalu berkegiatan. Meskipun melelahkan, namun mereka berdua menikmatinya karna inilah mimpi mereka.

Ditengah kesibukan Chika, Chika selalu menyempatkan untuk bertemu dengan Vivi. Entah Chika yang menghampiri Vivi ataupun sebaliknya. Seperti pada siang hari ini, Vivi menghampiri Chika dikantornya untuk sekedar mengajaknya makan siang.

"Ayo!" ajak Vivi pada Chika yang sedari tadi masih diam ditempatnya.

"Tunggu Ara dulu!"

"Sampe kapan?"

"5 menit lagi paling juga"

"Satu jam yang lalu lo ngomong gitu juga Chika!" kesal Vivi, namun Chika hanya memamerkan senyumannya.

Vivi hanya mendengus kesal dan kembali duduk disamping Chika. Beberapa menit kemudian barulah Ara memasuki ruangan yang Chika dan Vivi tempati. Dengan langkah dan wajah yang kelelahan, Ara hanya melihat sekilas pada Vivi dan Chika lalu ia memilih untuk duduk di sofa yang berada di sudut ruangan sembari memejamkan kedua matanya.

"Lama banget sih lo!" ketus Vivi pada Ara.

Ara membuka sebelah matanya. "Emang lo nungguin gw?"

"Tepatnya Chika"

Ara membuka kedua matanya dan menatap tanya pada Chika.

"Tadinya gw mau ngajak lo makan siang, tapi kayaknya lo cape banget" ucap Chika memperhatikan wajah Ara.

"Yauda kita berdua aja Chik" ucap Vivi.

Mendengar hal itu, Ara bangkit dari duduknya. "Gw ikut deh, belum makan siang juga"

Chika tersenyum senang dan tanpa sadar ia menggandeng lengan Ara. Vivi tentu saja tidak senang melihat hal itu. Ara yang menyadari hal itu segera melepaskan gandengan Chika.

"Lo kan liat sendiri gw cape banget, pake di glendotin segala" ucap Ara malas.

"Yaelah tangan gw ga akan sampe 5kg kali Ra" ucap Chika memutar bola matanya malas, lalu beralih menggandeng Vivi. "Yok Drun!"

Chika dan Vivi lebih dulu meninggalkan ruangan tersebut, sedangkan Ara mengikutinya dari belakang. Hanya beberapa menit mereka sudah sampai di restoran terdekat. Chika menarik Ara untuk duduk disampingnya sedangkan Vivi duduk dihadapannya. Chika dan Vivi sudah selesai dengan pesanannya, sedangkan Ara masih sibuk dengan ponselnya.

"Lo pesen apa Ra?"

Ara menoleh pada Chika. "Kayanya gw ga jadi makan deh"

"Kenapa?"

"Gatau tiba-tiba kenyang. Gw ngeliatin kalian makan aja" ucap Ara kembali fokus pada ponselnya.

"Mas 1 lagi samain aja kaya pesenan saya" ucap Chika pada pelayan disampingnya.

Ara sontak menoleh pada pelayan tersebut, ia menyilangkan tangannya. "Yang terakhir ga usah mas, saya pesen minum aja"

Pelayan tersebut menatap bingung pada Chika dan Ara. Ara memberikan kode pada pelayan itu untuk segera pergi, pelayan tersebut hanya mengangguk lalu pergi. Chika menatap kesal pada Ara, sedangkan Ara tidak memperdulikan Chika. Ara menyilangkan tangannya di atas meja dan menjadikannya sebagai bantalan untuk kepalanya.

"Lo beneran ga makan Ra? Muka lo pucet soalnya" ucap Vivi menatap khawatir pada Ara.

Dengan mata terpejam, Ara hanya mengangkat ibu jarinya untuk menjawab pertanyaan Vivi.

LB BOOK II: ENDLESS PAIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang