Happy Reading Guys 😘
🍀🍀🍀°
°
°
°
°Esa tidak pernah menyangka bisa dengan mudah menempatkan nama Felli di hatinya, pertemuan mereka tergolong masih baru namun tidak pernah terpikir olehnya bisa sejauh ini. Memang tidak ada kata 'Pacaran' diantara dirinya dengan Felli, namun Felli adalah wanita terdekatnya kini dan bisa di bilang paling Special
Pengalaman dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis yang minim membuatnya kadang tidak tau harus bagaimana saat bersama Felli, jadi Esa hanya mengandalkan instingnya saja. Tapi sialnya hal itu membuat dirinya kadang bertindak diluar batas, seperti halnya kini, Dia tanpa sadar membentak Felli karena emosi saat melihat Gadis itu sedang tertawa bersama salah satu teman sekolahnya hingga kini Felli terlihat sedih dan ketakutan.
Dalam hati Esa memaki dirinya sendiri, niat awalnya ingin menjadi pria romantis yang menjemput gadisnya malah berujung menjadi seperti pria toxic. Tapi jujur saja, tatapan pemuda yang bersama Felli tadi seperti tatapan Elang pada mangsa buruannya, sungguh mengganggu
Esa memarkirkan mobilnya di parkiran sebuah restoran cepat saji favorit Felli, mengatur nafas beberapa kali sebelum menggeser tubuhnya hingga kini posisinya menghadap Felli, dengan lembut ia menarik kedua tangan Felli agar gadis itu menghadapnya
"Maaf saya sudah membentak kamu.." perlahan Felli mengangkat dagunya, mengerjab menatap Esa. Tampak jelas ada bendungan air mata di pelupuk indah itu yang semakin menambah rasa sesal Esa
"Felli takut.." cicit Felli lirih
"Takut sama saya?"
Felli menjawab pertanyaan Esa dengan anggukan pelan, membuat Esa susah payah menahan senyuman, ia mendekatkan kedua tangan Felli ke bibirnya memberikan kecupan ringan di punggung tangan putih itu. Entah dimana yang jelas Esa rasa pernah mendengar cara ini bisa menenangkan juga meluluhkan hati wanita
"Maaf sudah bikin kamu takut.. Saya hanya ngga suka kamu bersama laki-laki lain seperti tadi.."
Felli mengerjab beberapa kali mencoba mencerna ucapan Esa, dan percayalah saat ini Esa sedang mati-matian menahan diri agar tidak melakukan hal gila lain seperti melumat bibir ranum didepannya kini, mungkin.
"Kenapa dia kan temen sekolah Felli?"
"Kalau saya bersama Perempuan lain kamu suka?" Esa malah balik bertanya, jelas saja Felli langsung menggeleng kuat
"Kenapa?"
"Karena Felli suka sama My Baby Dok— tunggu!! Maksudnya My Baby Dokter suka sama Felli jugaa?"
Esa mengangguk, mengundang pekikan nyaring penuh kebahagiaan dari gadis dihadapannya itu, bahkan saking senangnya Felli sampai melompat ke arah Esa melingkarkan tangannya di bahu Esa. Memeluk erat pria yang dengan refleks membalas pelukannya agar tubuhnya tidak limbung
"Jangan tertawa bahkan jangan bicara akrab dengan laki-laki lain.. Saya ngga suka!!" Tegas Esa memberi ultimatum, Esa dapat merasakan gerakkan dari kepala Felli yang berada dalam dekapannya menandakan bahwa gadis itu mendengar ucapannya. Setelah Beberapa saat akhirnya Felli menarik diri, tersenyum lebar menampilkan deretan gigi putihnya
"Jadi makan ngga? Felli laper hehe.." Esa tidak bisa menahan rasa gemasnya, ia mencubit pipi gadis dihadapannya sembari terkekeh kencang
Aaah, Esa merasa dirinya sudah gila sekarang..
🍀🍀🍀
Sejak pertama bertemu dengan Esa, Felli tidak pernah berharap banyak, bisa berteman dan berada di dekat pria itu saja dia sudah bersyukur. Tentu sempat ada keinginan menjadi kekasih Esa, namun hanya sebatas keinginan. Dan saat keinginan itu menjadi nyata, Felli tidak bisa menutupi kebahagiannya. Teman-teman Felli saja sampai geleng-geleng kepala melihatnya tersenyum sepanjang hari sembari menatap layar ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You, Always.
RomanceDari Kehidupan Sempurna yang mengalami perubahan besar dalam sekejap hingga menciptakan kehampaan menyesakkan, aku sadar bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia ini. Dan ada satu hal yang aku yakini bisa membuat ketidak-mungkinan itu menjadi...