°Chapter Dua Belas°

159 32 6
                                    

Happy Readin Guys 😘
🍀🍀🍀

°
°
°
°
°

"Astaghfirllah..." Ucap pemuda itu tertahan, Jantung dan tubuhnya secara bersamaan tersentak saking terkejutnya dengan apa yang dia dapatkan begitu kedua matanya terbuka, hampir saja tubuh Esa tersungkur ke lantai karena gerakan refleks

Bayangkan saja siapa yang tidak terkejut kalau begitu membuka mata tiba-tiba langsung dihadapkan dengan wajah orang lain apalagi dengan jarak sangat dekat menurut Esa, kira-kira hanya seukuran satu jengkal tangannya. Bahkan samar-samar Esa bisa merasakan hembusan nafas dari gadis ajaib yang entah sejak kapan ikut berbaring di sebelahnya.

Esa merubah posisi tubuh menjadi terlentang mengacak kasar rambutnya diiringi teriakkan tanpa suara yang menggambarkan seberapa besar rasa frustasinya saat ini, seperti tidak ada lagi hari tenang untuk dia sejak kehadiran Felli di hidupnya, selalu ada saja tingkah ajaib gadis itu yang membuat Esa menghela nafas keras.

Hari ini saja entah sudah berapa kali Felli membuatnya terkejut, mulai dari kedatangan tiba-tiba anak itu siang tadi, lalu menunggu selama satu jam lebih di samping mobilnya, merengek tidak mau pulang yang menjadi alasan anak itu berada di kostannya saat ini sampai mengejutkannya dengan berada disebelahnya begitu dia bangun tidur, padahal jelas sebelum dikalahkan oleh rasa kantuknya, Esa sudah mewanti-wanti Felli agar tidak berulah dan tetap diam di soffa.

"Eemm.. Laper..." Suara lirih terdengar dari sebelahnya membuat Esa menoleh, lalu terkekeh pelan melihat mata itu masih tertutup, Sepertinya anak itu mengigau.

Esa melirik jam digital di dinding yang menunjukan pukul 18.00 Wib. Ia bangkit duduk dipinggir ranjang meraih ponselnya dari nakas tak jauh dari tempatnya lalu membuka aplikasi pesan antar makanan online, kebetulan perutnya pun sudah berbunyi menuntut perhatian

Tanpa membangunkan Felli Ia turun dari ranjang, membiarkan Felli tidur sepertinya lebih baik untuk Esa agar telinganya istirahat dari rengekan anak itu. Sementara menunggu Esa melangkah ke kamar mandi lalu menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim, sholat Magrib.

Makanan pesanannya tiba bertepatan saat Esa selesai melaksanakan kewajibannya, Iapun keluar mengambil pesanannya di gerbang kostan. Saat kembali Felli sudah duduk di tepi ranjang dengan raut memelas dan mata setengah terbuka yang entah kenapa tampak menggemaskan, namun hanya sepersekian detik sebab saat melihat plastik berlogo kakek dari restoran cepat saji yang ada ditangan Esa, Anak itu langsung memekik kegirangan dan Esa hanya bisa menggeleng takjub melihat tingkah absurd Felli yang konsisten.

"My Baby Dokter..."

Disela-sela acara makan mereka, Felli memanggil Esa, pria itu melirik ke arah gadis di sampingnya dengan mimik seolah mengatakan 'apa lagi? Mau apa lagi bocah ini?!'

"Tadi pas baru sampai kan udah sholat, kok barusan sholat lagi sih?"

Pertanyaan sederhana yang mampu membuat Esa terbatuk-batuk karena tersedak sisa makanan didalam mulutnya, ingin rasanya Esa meremas wajah mungil yang menampilkan raut polos saat memberikan gelas minuman padanya.

Sebenarnya kalau dipikir-pikir lagi memang dirinya merasa sedikit berlebihan menanggapi pertanyaan sederhana itu, Esa tidak menyangka Felli akan mempertanyakan hal ini walau Esa hanya perlu menjawab tapi tidak mudah untuknya. Menurut Esa soal kepercayaan adalah masalah yang sangat sensitif, jadi dia sendiri kebingungan saat mencari jawaban untuk pertanyaan Felli itu

"My baby dokteeeeeer..." Rengek Felli menuntut jawaban, Esa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu menenggak air mineral dihadapannya

"Bagaimana yaa, em, begini.. Di Agama saya ibadah sholat wajib di lakukan lima kali sehari.."

Only You, Always.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang