°Chapter Dua Puluh Tiga°

64 9 2
                                    

Happy Reading Guys 😘
🍀🍀🍀

°
°
°
°
°

Felli mempertahankan senyum cerah di wajahnya meski telah melihat reaksi terkejut Esa saat ia tiba-tiba datang ke tempat kerjanya, tidak seperti biasanya terkejutnya Esa kali ini bukan dalam artian bahagia, terlihat jelas bahwa pria itu tidak mengharapkan kedatangannya

Senyum tipis yang dipaksakan Esa berusaha Felli abaikan, dia memaksa dirinya untuk tidak overthinking menanamkan dikepala bahwa hal itu disebabkan oleh rasa lelah Esa karena bekerja hampir tiga hari berturut-turut dengan jam istirahat yang minim

Yah, sudah hampir Lima hari Felli tidak bertemu dengan Esa, kesibukan pria itulah yang menjadi alasannya. Untuk videocall atau Freecall saja Esa tidak sempat, untungnya Esa masih menyempatkan diri untuk membalas chatting darinya meski terkadang lama dan singkat.

Dan hari ini Felli sudah tidak bisa menahan rasa rindunya, maka dari itu dia nekat datang ke tempat kerja Esa. Karena beberapa kali Felli datang ke apartment namun hasilnya nihil, dia hanya menemukan ruangan kosong tak berpenghuni seolah sudah berhari-hari pria itu tidak pulang

"Kita makan di luar? Kebetulan saya belum makan siang.." Ajak Esa, Felli hanya mengangguk setuju

Selanjutnya, kira-kira tiga puluh menit berlalu dengan keheningan menyelimuti keduanya. Felli tidak berusaha membuka pembicaraan seperti yang biasa dia lakukan jika Esa dalam mode diam seperti sekarang, sementara Esa pun sebenarnya sedang berusaha keras memutar otak untuk berpikir memutuskan apa yang seharusnya dia lakukan terhadap Felli

"Fell, Ada yang ingin saya-"

Felli bergerak panik mengangkat kedua tangannya kedepan, mengisyaratkan Esa untuk tidak mengatakan apapun yang hendak pria itu katakan

" Tunggu.. Tunggu.. Felli duluan.. Felli juga mau ngomong.." Esa mengerjab mata beberapa kali, bingung. Namun tak urung juga dia mengangguk menggerakkan tangannya tanda mempersilakan Felli untuk bicara lebih dulu

"Lusa Felli ulang tahun yang ke 17 tahun.. Nah Felli tadi udah pesen hoodie couple buat kita, besok paketnya sampai dan kamu harus bayarin, hitung-hitung kado eh kalau ngga nanti Felli ganti deh soalnya uang jajan Felli sekarang belum cair.."

Felli terkekeh bahkan bertepuk tangan pelan seolah kegirangan. Sementara Esa, tidak bisa ditutupi ekspresi terkejut yang jelas tertera diwajahnya meski hanya sesaat karena selanjutnya dia berusaha melebarkan senyumannya seraya mengangguk setuju, dalam hati Esa memaki dirinya sendiri bisa-bisanya dia lupa hari ulang tahun gadis yang katanya ia cintai itu

"Ngga usah diganti, Sekarang saya ngga bawa uang cash, nanti saya kasih uangnya... Terus mau dirayain gimana? Saya usahain lusa ambil cuti atau tukar shift supaya bisa nemenin kamu seharian.." kembali Felli terpekik girang, dia bangkit dari kursinya mengitari meja lalu memeluk Esa tanpa aba-aba sembari melompat-lompat girang seperti anak kecil, untungnya Esa sigap menyeimbangkan diri jadi mereka tidak sampai terjatuh

"Sudah... Sudah... Dilihatin orang, Fell.."

Felli menyengir memamerkan barisan gigi putihnya sambil kembali ke kursinya

"Ohya, Giliran kamu.. tadi mau ngomong apa?"

Felli mengerjab lucu beberapa kali menunggu Esa selesai meminum Ice Lemon Tea-nya

"Ngga-bukan hal yang penting.. Ayo lanjutkan makannya.. Saya harus kembali ke Rumah sakit.." perintah Esa, yang langsung di turuti oleh Felli

'Jangan sekarang, Sekarang bukan waktu yang tepat.."

Only You, Always.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang