Happy Reading Guys 😘
🍀🍀🍀°
°
°
°
°Kalau tau rasanya akan se-melegakan ini mungkin sudah dari kemarin-kemarin Felli tumpahkan segala kesesakan dalam dadanya dengan menangis sekeras yang dia bisa, kira-kira satu jam lebih gadis itu menangis tanpa gangguan-entah sebab ruang rawat VIPnya kedap suara atau memang suaranya tak sekeras yang ia pikir-tidak ada satupun yang masuk atau menegurnya karena menangis-meraung dengan kencang, bahkan Felli sampai tertidur pulas saking lelahnya menangis.
Entah berapa lama Felli menangis hingga akhirnya terlelap ternyata mampu memberikan efek luar biasa baginya, seolah bebannya diangkat sampai hilang tak tersisa begitu saja saat dia terbangun.
Bahkan kini otaknya mulai bisa dipakai untuk berpikir jernih, Kini Felli sudah yakin untuk mengambil langkah besar dalam hidupnya yaitu menghentikan segala drama 'keluarga bahagia' yang diperankan oleh Mama dan Papanya.
Felli merasa sudah cukup selama enam belas tahun orang tuanya berpura-pura bahagia hanya untuk memberikan dia kehidupan layaknya anak-anak pada umumnya dan Felli tidak bisa bersikap lebih egois lagi dengan terus membiarkan Papa dan Mama terus melanjutkan sandiwara ini
Tidak, Felli tidak akan membiarkan semua itu, sudah cukup yang mereka korbankan selama ini. Mengerikan memang membayangkan keluarganya tidak lagi utuh seperti sebelumnya namun setidaknya untuk Felli saat ini, itulah pilihan terbaik.
Belaian lembut dipunggung serta kecupan dikening membuat gadis cantik itu tersadar dari lamunannya, agak terkejut karena ternyata mama dan papa sudah berada diruang rawatnya, entah kapan mereka datang perasaan sampai beberapa waktu lalu dia masih sendiri diruangan itu.
"Sudah baikan, Princess?" tanya Benny tidak lupa dengan tatapan lembutnya, yang membuat Felli selalu merasa begitu dicintai walau terkadang rasa kesepian melanda
"Udah dong.. Maaf ya Papa jadi harus kesini padahal Papa baru pulang.."
Tanpa aba-aba Felli meringsek masuk kedalam pelukan hangat sang Papa, orang yang selalu berhasil menenangkannya meski sedang berada ditengah ombak kecemasan sekalipun
"It's okey, Sayang.. Papa juga harus melihat anak Papa yang cantik ini dulu agar bisa tenang istirahatnya.."
Senyuman mengembang diwajah Felli saat merasakan kecupan di pucuk kepalanya berkali-kali, dia tau Papa sangat menyayanginya dan Felli rasa ini sudah cukup, Orang tua yang mencintai, menyayangi dan mendukungnya. Meski nanti Papa dan Mamanya tidak lagi bersama, tapi mereka tetaplah orang tua dirinya kan? Ya begitu lebih baik, tidak ada lagi yang tersakiti.
Anak gadis sematawayang Benny Joshepine itu merenggangkan pelukan dengan sang Papa kemudian menatap Mamanya mengisyaratkan untuk beliau ikut bergabung bersama mereka, setidaknya untuk terakhir kali Felli ingin merasakan pelukan hangat dari orangtua yang utuh sebelum akhirnya semua berubah.
Meski hanya beberapa saat tapi pelukan itu terasa sangat nyaman dan membahagiakan, setelah puas menyimpan kehangatan itu dalam memorinya dan Felli inilah waktunya untuk semua kembali pada jalan yang seharusnya, kebahagiaan bukan hanya untuk dirinya tapi juga untuk kedua orangtuanya
"Ma.. Pa.. eemm, it's okey, just stop it.. Felli sudah cukup besar untuk mengerti bahwa semua ngga bisa dipaksakan... Felli ngga ingin lagi kebahagiaan palsu.. Felli mau baik Felli, Papa dan Mama, kita semua bahagia walau tidak dalam satu jalur yang sama.. jadi ngga masalah kalau Mama sama Papa ingin bercerai.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You, Always.
Любовные романыDari Kehidupan Sempurna yang mengalami perubahan besar dalam sekejap hingga menciptakan kehampaan menyesakkan, aku sadar bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia ini. Dan ada satu hal yang aku yakini bisa membuat ketidak-mungkinan itu menjadi...