Happy Reading Guys 😘
🍀🍀🍀°
°
°
°
°Walau dengan debar jantung menggila, Esa berusaha tetap fokus mengendarai mobilnya menuju tempat tujuan, Setelah penantian-agak-panjang dan mengalami gejolak batin yang menyiksa selama kurang lebih satu bulan, akhirnya Felli menelepon mengajak Esa untuk bertemu.
Satu bulan lalu, tepatnya setelah obrolannya dengan Olira, Esa sadar tidak seharusnya dia menekan Felli untuk segera menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Jadi hari itu dia hanya menemui Felli untuk mengatakan bahwa dia akan menunggu, menunggu Felli menghubunginya lebih dulu saat wanita cantik itu siap untuk menceritakan apa yang terjadi di masalalu
Meski hari-hari setelahnya Esa menyesal, sebab menunggu selama berhari-hari tanpa ada kepastian kapan Felli akan menghubunginya sungguh sangat amat menyiksa. Entah berapa kali Esa hampir saja kehilangan kesabaran dan mendatangi rumah atau tempat Felli mengajar walau berakhir dengan dirinya yang mengurungkan niat kemudian pulang tanpa hasil
Kurang lebih lima puluh menit kemudian mobil Esa sudah terparkir rapi di area parkir Mall, dia segera turun dari mobil dengan tergesa melangkah menuju restoran yang di sepakati menjadi tempat janjian mereka, senyuman tanpa sadar mengembang diwajah Esa begitu matanya menemukan keberadaan seorang wanita-dengan balutan onesett berwarna moca dan kepala yang dilapisi hijab hitam- duduk tenang di meja dekat jendela
Sesaat Esa terpaku mengagumi keindahan itu, dandanan Felli saat ini berbeda dari saat mereka bertemu kemarin-kemarin meski sama-sama terlihat cantik tapi Saat bertemu di rumah Mas Edo atau saat Esa menemukan Felli pingsan di ruang guru tempo hari, wanita itu memakai pakaian yang cukup besar dan hijab panjang namun saat ini one-set berwarna moca itu tidak terlalu besar dan hijab hitamnya pun tidak sepanjang hijab yang sebelumnya ia lihat membuat Felli tampak lebih muda dan modis
"Maaf, saya terlambat.. Kamu sudah menunggu lama?" ujar Esa begitu sampai di hadapan Felli, tanpa sadar Wanita itu menahan napas. Keberanian yang dia kumpulkan berhari-hari lalu tiba-tiba menguap begitu saja hanya karena senyuman tipis dari pria di hadapannya itu
"Ti-tidak.. Fe-Saya juga baru sampai.."
Felli tidak bisa menutupi rasa gugup dalam dirinya. Kalau boleh dia berharap lebih baik Esa tidak tau sama sekali mengenai hal ini sehingga mereka bisa bertemu hanya sebagai kenalan lama. Tapi seperti yang dikatakan Tante Olira tidak ada rahasia yang bisa disimpan selamanya semua akan terungkap pada waktunya dan mungkin inilah giliran rahasia miliknya terungkap.
Keheningan salama beberapa menit melanda keduanya setelah pelayan meninggalkan meja usai mencatat pesanan mereka, baik Felli maupun Esa sibuk memutar otak untuk memulai pembicaraan.
"Bagaimana keadaan kamu?"
"Sudah lebih baik.. Kak Esa pulang kerja?"
"Ya, Jadwal Praktik agak molor tadi jadi saya terlambat.."
Felli mengangguk pelan, lalu keduanya kembali membisu saat pelayan restoran menyajikan minuman dan makanan pesanan mereka. Sejujurnya Esa sudah tidak sabar ingin segera masuk ke pembahasan masalah inti namun dia tidak tau bagaimana mengatakannya. Jadi pria itu hanya bisa menyantap makanannya seraya bersabar menanti Felli memulai pembicaraan yang sudah sangat ia nantikan
Sementara Felli sendiri sedang mempersiapkan diri, dia tidak tau harus mulai darimana jadi untuk mengulur waktu Felli memilih menyantap makanannya dengan tenang.
Begitu makanan di piring mereka habis, Felli mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya lalu menaruh buku itu tepat di depan Esa
"Jurnal kehamilan, dari kehamilan Fe-Saya tujuh tahun lalu.." ujar Felli pelan dengan senyuman tipis yang dipaksakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You, Always.
RomanceDari Kehidupan Sempurna yang mengalami perubahan besar dalam sekejap hingga menciptakan kehampaan menyesakkan, aku sadar bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia ini. Dan ada satu hal yang aku yakini bisa membuat ketidak-mungkinan itu menjadi...