First Meet *Seokmin* (1)

2.3K 201 11
                                    

Seokmin POV

Hai semuanya! Aku Lee Seokmin. Aku adalah siswa kelas 3 menengah akhir di salah satu sekolah di Seoul. Aku adalah anak satu- satunya di keluargaku. Jika kalian ingin tau, aku lebih dekat dengan eomma ku di bandingkan appa. Asal kalian tau, Eommaku adalah orang termanis yang pernah aku kenali, ya...walaupun terkadang dia suka memarahiku, tapi saat itu pula eomma terlihat sangat lucu. Ey, jangan salah sangka, aku tetap menghormatinya dan mematuhi perintahnya.

Kalau appa, aku tidak terlalu dekat dengannya. Iya, karena kesehariannya selalu diisi dengan pekerjaan. Pagi-pagi setelah makan bersama, dia langsung pergi ke kantor dan pulang malam setelah aku tidur, kami sangat jarang berkomunikasi. Menurutku, appa ku adalah seseorang yang sangat dingin. Aku pun bingung bagaimana eomma bisa menikah dengan laki-laki sedingin appa.

Kring kring~
Eomma ku menelpon ketika aku baru saja ingin pulang sekolah.

Selamat siang tuan putri~
Ada yang bisa saya bantu?

Selamat siang penjaga kebun~
Apakah tuan putri boleh meminta tolong?

Eomma!!
Teganya eomma memanggil
Anak sendiri penjaga kebun?
Anak eomma yang tampan ini?!!

Kkk~ ini bukan penjaga kebun?
Tapi suaranya mirip penjaga kebun...

Eommaaaaa.....

Kkk~ iya, iya maaf...
Jadi apakah eomma boleh minta tolong?

Tentu...
Ada apa eomma?

Eomma dengar didekat rumah
Ada toko bunga, boleh minta tolong belikan
Rangkaian Bunga Heather putih?

Apa? Hater?

Heather bukan hater..
Teman eomma ada yang pindah rumah,
Jadi eomma mau membawakannya
Bunga. Kau bisa belikannya?
Nanti eomma ganti uang mu.
Tenang, eomma akan tambahkan uangnya.

Baik kalau begitu...
Pesananmu akan segera sampai
Tuan putri..

Terima kasih penjaga kebun~

Eommaa....

Kkk~hati-hati di jalan anaknya eomma

Setelah aku mengakhiri panggilan itu,
akupun segera pergi ke toko bunga yang eomma maksud menggunakan motorku.

Eommaku sangat suka bunga. Dia selalu meminta salah satu dari penjaga kebunku untuk membeli bunga untuknya, dan warnanya bervariasi. Aku yakin, penjaga kebunku pasti membelinya disini.

Aku sangat jarang melewati jalan ini, karena jaraknya lebih jauh jika aku berangkat kesekolah dibandingkan dengan jalan yang biasa aku lalui. Aku tau toko bunga ini, tapi aku tak pernah masuk kesana, ya.. karena tak ada keperluan juga sih...

Kalau dilihat dari luar, toko bunga ini terlihat cukup besar dengan banyaknya bunga yang menghiasi depan toko dan pintu masuk toko itu. Keadaan toko itu juga sepertinya selalu sepi. Karena ditahun sekarang ini, jarang sekali orang-orang membeli bunga kalau bukan hari Valentine.

Aku pun memberhentikan motorku di depan toko itu dan segera masuk kedalam toko yang memiliki papan di atas pintu masuk 'Chloris'.

Setelah aku masuk kesana, aku tak menemukan seorangpun disana. Hanya ada banyak bunga dan musik klasik didalam. Aku melangkahkan kakiku kedepan dan sekekali melihat kekiri dan kekanan, tapi aku tak menemukan siapapun, hingga akhirnya ada yang menepuk bahu ku dari belakang.

"Selamat datang di Chloris....
Ada yang bisa saya bantu?"

Apakah menurut kalian aku terkejut? Jawabannya adalah tidak.

Dari pada terkejut aku lebih terkesan, karena didepanku ada seseorang yang keindahannya tak beda jauh dari bunga. Dengan senyumannya yang manis, membuat matanya menyipit namun berisi. Walapun dirinya dikelilingi dengan bunga, namun wangi yang dia keluarkan sama sekali tak terintimidasi dengan wangi bunga lain.

"Eum...ada yang bisa saya bantu?"

Bodoh, aku terlalu banyak melamun!
Jika kalian adalah aku, kalian juga pasti akan melakukan hal yang sama sih...

"Ah, a-aku mau membeli rangkaian bunga hater putih"

"Bunga hater?"

Sial! Aku lupa nama bunganya!

"Maksudmu bunga Heather?"

"I-Iya.. itu maksudku, hehehe..."

Bagus Lee Seokmin, kau baru saja mempermalukan dirimu di depan malaikat.

"Baiklah, tunggu sebentar ya.."

Dia berjalan melewatiku, mengambil bunga-bunga itu dan di rangkai menjadi satu kesatuan dengan sangat indah.

"Untuk pindahan rumah?"

"Iya.. bagaimana kau bisa tau?"

"Tak jarang orang yang ingin pindah rumah membeli bunga ini."

"Oh iya? Padahal semua bunga sama saja.."

Lihat! Bisa-bisanya dia tersenyum begitu padaku?!

"Bagi sebagian orang, bunga hanyalah tumbuhan biasa, tapi bagi sebagian orang lain, bunga adalah simbol yang bermakna. Seperti bunga ini, Heather putih memiliki arti perlindungan terhadap bahaya."

"Cha...sudah selesai..."

Dia memberikan ku rangkaian bunga yang sudah terlihat menjadi semakin indah.

"A-ah.. jadi berapa?"

"9000 Won"

"Terima kasih, sampai jumpa lagi...
Lee seok-min"

Dia membaca name tag ku? Dia memanggil namaku? Dengan wajah tersenyumnya? Sial, jantungku tidak kuat melihat itu.

Aku segera keluar dari toko itu dan menetralkan nafasku, aku menepuk kedua pipiku agar aku tetap sadar, dan sepertinya aku terlalu kencang, hingga beberapa bulir bunga itu berjatuhan. Hah... aku siap kena marah Eomma.

Aku menaiki motorku dan bergegas pulang kerumah.

Sepertinya, aku harus kembali kesini lagi.

.

.
Kuy kita mulai per-seoksooan ini :)

Their Story -Seoksoo-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang