Misunderstanding (15)

967 126 19
                                    

Author POV

Toko bunga Jisoo terasa sepi. Hanya bunga dan musik klasik yang menemani seorang Hong Jisoo di tokonya, tanpa Seokmin yang biasanya turut meramaikan suasana.

Jisoo terheran, semenjak malam itu yang sudah terhitung sekitar 4 hari, Seokmin sama sekali tak menemuinya atau sesekali mengunjungi tokonya seperti dulu.

Ia tentu sedih, tapi mengingat bahwa waktu menuju ujian akhir semakin dekat, membuat Jisoo berpikir bahwa Seokmin tengah mempersiapkan dirinya untuk menghadapi ujian.

Siang ini, Jisoo ada janji untuk makan siang bersama Jeonghan di restoran dekat kantor Jeonghan.

Ia pun sudah siap dan tengah menutup tokonya, dan pergi menuju tempat yang sudah di tentukan oleh Jeonghan dan dirinya.
.

.

.

Hari menuju ujian akhir tinggal 2 hari lagi. Setelahnya, siswa yang menduduki bangku 3 SMA akan keluar dari dunia persekolahan, dan akan meneruskan ilmu mereka di perkuliahan.

Untuk itu, kedua orang tua Seokmim dan ayahnya Yuju mengajak mereka ber-2 untuk menyegarkan pikiran mereka terlebih dahulu sebelum pusing menghadapi ujian. Beruntung sekolah mereka memberikan libur selama 2 hari sebelum ujian, jadi mereka bisa pergi hari ini.

Mereka tengah berjalan di pinggir jalan perkotaan yang penuh dengan restoran, dari yang terlihat mahal hingga yang terlihat sederhana. Dengan formasi ayah Seokmin dan ayah Yuju yang berjalan di depan sambil berbicara tentang bisnis. Dan dibelakang di susul dengan Yuju, Seokmin, dan Ibunya Seokmin yang ada di sebelah Seokmin.

Tiba-tiba, Ayah Yuju berhenti dan menoleh mengarah belakang.

"Kalian ini, sudah hampir tunangan tapi jalan saja tidak bergandengan tangan."

Iya, Yuju dan Seokmin resmi bertunangan.  Karena seperti yang kita tau, bahwa Yuju telah menyetujui perjodohan itu, dan Seokmin yang tidak memiliki pilihan lainpun mau menyetujuinya juga.

Ah, lebih tepatnya Yuju dan Seokmin tengah melakukan sandiwara sementara, dengan tujuan agar Ayah Yuju senang. Tapi nanti mereka ber-2 akan berusaha membatalkan hubungan palsu ini. Ingat, tujuan mereka saat ini hanya untuk membuat ayah Yuju senang, tak lain tak bukan.

Yuju dengan kaku merangkul lengan Seokmin.

"S-seperti ini, a-appa?"

"Iya seperti itu. Ah, kalian terlihat sangat serasi."

Seokmin dan Yuju hanya bisa memberikan senyuman palsunya kepada ayah Yuju.

"Aigoo, kita ini mau kemana sih sebenarnya? Eomma pegal jalan terus.."

"Sepertinya kita mau pergi makan siang. Eomma pegal? Mau aku gendong?"

"Eommamu ini hanya pegal, Lee Seokmin. Bukan lumpuh, jangan berlebihan."

"Aku kan hanya menawarkan, Eomma.."

Yuju pun ikut tertawa karena percakapan antara Seokmin dengan Hyo Ri. Dia merasa seperti memiliki Ibu lagi.

Senyuman Seokmin luntur saat ia menolehkan kepalanya kearah depan. Kakinya ikut berhenti melangkah karena terasa kaku. Karena orang yang tengah ia pandangi kini bukanlah ayahnya.

Melainkan orang yang sudah dia cium malam itu. Orang yang memiliki mata bundar dan senyum yang manis, yaitu Jisoo.

Jisoo juga tengah terdiam didepan Seokmin dengan jarak yang cukup jauh. Dengan matanya yang menatap kedua mata Seokmin. Kemudian pandangannya beralih pada tangan Yuju yang menggandeng tangan Seokmin.

Pandangan mereka bertemu lagi, Jisoo menatap Seokmin dengan tak percaya. Dadanya terasa sakit seketika.

"Jisoo hyung..."

Kaki Jisoo melangkah mundur dengan kepala yang ia gelengkan pelan tanda tak percaya, dan matanya yang sudah menampung air mata yang bisa terjatuh kapan saja.

Jisoo memutar badannya dan berjalan menjauh, Berlari sekencang-kencangnya. Seokmin melepaskan tangan Yuju yang mengait di lengannya. Ia pun ikut berlari menyusul Jisoo, tapi...

"Kau mau kemana? Kenapa kau menghempaskan tangan Yuju begitu saja?"

Ayah Seokmin menarik tangan Seokmin.

"Appa kumohon lepas, aku harus mengejar seseorang."

"Tidak."

"APPA KUBILANG LEPAS!"

Dengan suara yang lantang, ia menghempaskan tangan ayahnya, hingga membuat dirinya menjadi pusat perhatian di sana. Tapi ia tak peduli, ia lari mencari Jisoo, bahkan sampai ia merasa lelah dan nafasnya kian memendek. Namun ia sama sekali tak menemukan Jisoo.

"SIAL!!"

Setelah berhari-hari tak bertemu,
Takdir mempertemukan mereka dengan cara yang menyebalkan,
Bukannya melepas rindu,
Tetapi malah meninggalkan kesalahpahaman.

Their Story -Seoksoo-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang