[Chapter 1] -yang sudah terjadi

2K 166 2
                                    

"Ahhh!" Terbangun dari mimpi yang sama lama lama menyakitkanku, apalagi aku terbangun bukan dikasur empuk melainkan bangku taman umum kota ini.

Aku tidak tau hal apa yang menimpaku atau lebih tepatnya aku benar benar lupa ingatan yang kuingat hanyalah namaku dan umurku.

"Ah, aku lapar juga-"

"Ini sudah mulai gelap" aku pun beranjak dari bangku taman ini, entah insting macam apa ini aku hanya ingin jalan jalan saja di tokyo ini, aku berjalan menyusuri kota dipenuhi orang orang lalu lalang.

Namun anehnya aku tak mengenali apapun yang ada disini, seolah-olah aku bukan berasal dari sini, aku benar benar gelandangan sudah 5 hari dan aku pun belum mengingat apa apa.

"Mengapa aku tidak ingat keluargaku, aku tak bisa minta bantuan pada siapapun" di tokyo ini, aku merasa dibuang entah kenapa aku punya pikiran itu.

"Apa jangan jangan sesuatu terjadi padaku dan keluargaku? Tapi- aku tidak terluka sama sekali-

Sangking lamanya berjalan aku sudah sampai disebuah sekolah, lebih tepatnya sekolah terbengkalai, disekitar sini sangatlah sepi ditambah tak ada lampu yang menerangi.

"Ah?" Sepertinya aku mendegar suara.

"Apa? Aku tidak salah dengar kan ya? Suaranya dari gedung sekolah itu" aku seperti mendengar suara wanita, aku ragu dan kuyakin aku salah mendengar tetapi, insting tetaplah insting.

"Lebih baik aku cek" aku benar benar memasuki gedung sekolah itu, gelap,dingin,dan tentu saja ada perasaan tidak enak tentang ini. Namun anehnya mengapa aku terus berjalan menyusuri gedung? Seolah olah aku seperti ditarik.

Aku berhenti saat melihat ada seorang anak kecil di ujung koridor, dan ini adalah lantai 4 rasa ingin menghampiri anak kecil tidak ada aku curiga lagipula, sedang apa anak kecil main main ditempat ini?

"Ha-Halo?" Walau dengan jarak yang cukup jauh, aku harus tetap memastikannya.

"Apakah kau tersesat? Sedang apa ditempat seperti ini?"

Anak itu, tidak merespon atau membalikkan badannya kearah ku.

"Mahk.."

"Tunggu, apa?"

"Makh..kh.."

"Ummm, suara-

"MAKHANAN!!!!!"

itu bukan anak kecil, ITU BUKAN ANAK KECIL!!!

"KYAAAAAAAA!!!!!"

—•—
"Sensei, kau mendengar itu?"

"Hah apa?"

"Tidak aku yakin aku mendengarnya diseberang sana, sensei masih disekolah itu kan sensei?"

"Ahh, tentu baru saja aku mengambil benda terkutuk tingkat spesial ini"

"Sensei! Sepertinya aku mendengar suara jeritan!!"

"Apa maksutmu Megumi? Jelas jelas disini tak ada o-

"KYAAAA KUMOHON JANGAN!!!"

degh.

"Megumi kututup dulu telfonnya!!" Dengan segera Gojo mencari sumber suara itu, ternyata ada dilantai 4.

"MAKHANAN!!!!"

"HIKS! KUMOHON!!! LEPASKAN!!!" Akhirnya ketemu, ada seorang gadis kecil yang hampir dimakan dengan kutukan.

"Ck, sial padahal sudah kuperiksa ternyata masih ada ya kalian!" Gojo pun membasmi kutukan itu dengan sangat mudahnya hingga gadis itu terjatuh.

"Hei, kau tak apa? Sedang apa ditempat seperti ini?" Gadis itu apakah ia buta atau semacamnya? Batin Gojo.

Savior [Gojo Satoru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang