[chapter 17]-Hideyoshi dan Wu.

111 15 0
                                    

Ruangannya begitu gelap, cahayanya hanya dengan penerangan lilin yang begitu banyak, juga ruangannya yang dipenuhi kertas segel perjujutsu-an entah yang tujuannya buat apa.

Disana ada Gojo yang sudah dikelilingi dinding dinding kertas, sudah dipastikan dibalik dinding itu ada seseorang yang akan bicara. Dengan santainya Gojo dikelilingi mereka dan hanya tersenyum licik sebagaimana mestinya Gojo.

"Lagi lagi Gojo Satoru." Ujar dari salah satu dinding kertas itu, tentu Gojo tahu apa yang dimaksut orang itu, Gojo masih menyimak.

"Benar sekali, lagi lagi Ryomen Sukuna muncul dan tak terkendali dari wadahnya. Semua ini sudah cukup membuat masalah bukan?"

"Benar."

"Ryomen Sukuna takkan muncul jika tak ada alasan, kau tahu kan apa penyebab sesungguhnya Gojo Satoru?"

"Betul."

"Wanita itu, semenjak kedatangannya di Akademi Jujutsu Ryomen Sukuna terus terusan muncul dan membuat masalah. Gojo Satoru apa kau yakin wanita itu bukan siapa siapa?" Tanya sang petinggi dibalik dindingnya, mendengar itu membuat kepala Gojo agak sakit.

"Jawaban yang saya dan nona Li inginkan ada ditangan tuan Hideyoshi Yoru, dipertemuan ini mengapa ia tak datang lagi?" Tanya Gojo yang membuat para petinggi terdiam dan bergumam.

"Hideyoshi Yoru saat ini sedang tidak berada di Tokyo, asal klan Hideyoshi berasal dari Hokkaido dan mereka tidak akan datang ke Tokyo untuk hal seperti ini."

"Maka dari itu undanglah Hideyoshi Yoru, saat ini Akademi jujutsu atau kubilang saja nona Li kini memiliki dua jantung iblisnya bukankah itu cukup membuat perhatian pada tuan Hideyoshi bukan?" Ujar Gojo secara gamblang, semua petinggi kaget mendengar hal itu.

Bagaimana bisa Gojo Satoru baru mengatakan hal ini didepan para petinggi, padahal 'jantung iblis' adalah benda yang begitu penting bagi klan Hideyoshi.

Pada akhirnya para petinggi itu terpaksa setuju dengan Gojo Satoru untuk mengundang Hideyoshi Yoru ke pertemuan selanjutnya, Gojo yang baru keluar dari ruangan gelap itu merasa senang saja sambil tersenyum.

Namun tak lama Gojo berhenti disisi dinding bangunan, memakai kembali penutup lamanya, lalu suara langkah kaki terdengar walau cukup sangar ternyata itu adalah shoko ieri yang sedang merokok seperti biasanya menghampiri Gojo Satoru.

"Bagaimana?" Tanya Shoko.

"Mereka setuju, kupikir akan menjadi sulit ternyata tidak juga." Ujar Gojo dengan senyum lebarnya.

"Itu karna kau memaksa mereka bukan? Tinggal menunggu responya dari Hideyoshi." Ujar Shoko.

"Lalu bagaimana dengan dirimu sendiri Shoko? Kenapa kau begitu tertarik pada masalah ini, tumben sekali." Heran Gojo sedangkan Shoko tersenyum dan mematikan rokoknya kali ini ia serius.

"Aku bukan tertarik pada jantung iblisnya, aku tertarik pada nona Li sendiri." Gojo tak mengira menadapat jawaban seperti itu.

"Li? Apa kau tahu sesuatu?" Tanya Gojo.

"Sosoknya terkadang begitu familiar tetapi aku sendiri juga tak tahu apa yang begitu familiar dari dirinya, juga energi kutukan yang dipancarkan nona Li."

"Tiap berada didekatnya, seolah energi kutukan miliknya menarik energi kutukanku."

[Hideyoshi and Wu]

Savior [Gojo Satoru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang