[chapter 12] -Kematian Jiwa (1)

268 25 3
                                    

"Mungkinkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mungkinkah...Aku tidak sendiri di dunia ini?"

"Apa apaan ini?? Baiklah...aku menyerah.." Mai mengangkat tangannya menyerah begitupun Momo, mereka takkan menyangka bakal diperlakukan seperti ini.

Li pun menurunkan kaki indahnya dari wajah Mai, dan memperhatikan Mai dengan waspada, sedangkan Mai berdecih karna rencananya gagal.

"Oh!" Li sepertinya mengingat sesuatu!

"Wajahmu dan warna rambutmu! Pasti kau adiknya Maki-san!" Li tersenyum, tak menyangka akan bertemu dengan adik Maki atau bisa dibilang adik kembarnya.

"Hah?! Jadi kau kenal dengan Maki jelek itu??" Mai menjawab dengan begitu kasar, namun Li masi tersenyum lebar. Karna Ternyata adik Maki yaitu Mai juga secantik Maki.

"Uh, tentu saja Mai secara mereka kan di Tokyo bareng." Celetuk Momo, pandangan Li langsung mengarah pada Momo.

"Ohh, rasanya aku pernah melihat kalian berdua-oh!"

"Ngomong-ngomong ada urusan apa kesini? Daijoubu, aku memaafkan Mai untuk yang tadi!" Mendengar hal itu dari Li, Mai malah menatap aneh dengan Li.

"Pft, sebetulnya Mai tadi mau mengerjai tapi malah dikerjai balik." Jelas Momo sambil menahan tawanya, dan sudah pasti Mai kesal akan hal itu. Namun Li hanya diam.

"Uh, sebetulnya kami yang harus bertanya padamu. Kenapa ada disini? Ini tempat latihan kami tahu." Ujar Mai.

"Tempat latihan...? EH KALAU SOAL ITU BOLEHKAH AKU IKUT BERLATIH DENGAN KALIAN?!" Mata Li berbinar-binar membuat Momo dan Mai kaget seketika.

"Hahh?? Mana mau kami berlatih bersama dari orang toky-"

"Sudahlah terima saja! Hitung hitung buat adu kemampuan oke?!" Li menarik Mai dan Momo untuk berjalan lebih jauh ke hutan yep, Li menjadi sok akrab.

"Tapi kita harus menunggu murid yang lain..."

"Oh gitu? Baiklah selagi menunggu mereka berlatihlah bersamaku! Gini gini aku tingkat satu loh!" Pamer Li dengan sejuta kepedeannya.

"Hah....."

[Death of the Soul (1) ]

"Ha-halo, saya anak dari kepala desa saya disini bertugas untuk memandu kalian berdua, salam kenal ya!"

"Halo! Senang bertemu denganmu, namaku Li dan dia Gojo Satoru tenang saja kok! Kami tidak buta sama sekali jadi mohon bantuannya!" Senyum Li, dan Gojo hanya berdiam saja saat mereka sudah sampai didesa yang mereka tuju.

Savior [Gojo Satoru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang