[chapter 14] -hujan yang aku rindukan.

250 25 0
                                    

"Kau sangat mengingatkanku pada seseorang ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sangat mengingatkanku pada seseorang ya?"

Zzzrssshhh.....

Suara air yang terus mengalir diwastafel kamar mandi dengan segera Li mematikannya dan duduk memakai bangkunya tepat didepan cermin, dan meratapi nan memperhatikan kondisi tubuhnya saat ini dicermin.

Walau begitu ia tak bisa melihat wajahnya yang sesungguhnya, diwajahnya hanya ada perban berwarna putih yang membalut matanya. Bukan hanya itu, semenjak kejadian disalah satu desa di pinggiran Fukuoka Li cedera parah hingga seluruh tubuhnya dibaluti perban.

Mulai dari kedua lengannya, pundaknya, lehernya,perutnya, dan tentu saja kakinya patah dan Li belum bisa berjalan dengan normal untuk saat ini. Luka bakar yang ditubuh Li entah kenapa tidak bisa disembuhkan oleh teknik pembalik Gojo.

Gojo hanya khawatir kalau luka bakarnya takkan hilang atau permanen, namun Li masih percaya kalau disembuhkan oleh Shoko, lukanya akan hilang maka dari itu mereka harus segera pulang ke Tokyo. Namun Gojo menyarakan Li untuk istirahat di suatu hotel pusat kota Fukuoka untuk beristirahat sejenak dan Li menyetujuinya.

Li terus melihat dirinya sendiri dicermin, dan lama kelamaan air mata mulai mengalir keluar dari perbannya tentu, Li tak bisa menahannya dan akhirnya menangis dan meringis kesakitan. Ia masih belum menerima kematian Tadashi sebelumnya.

Ini lebih sakit, Li hanya ingin menangis lepas namun ia menahan suaranya hanya karna ingin Gojo tak mendengar tangisannya. Seluruh tubuhnya juga menjadi sakit lagi mengingat bagaimana Tadashi meninggalkannya, bahkan Li tak bisa mengucapkan selamat tinggal padanya.

"Aku memang bodoh dan tidak peduli bagaimana luka bakar ini memenuhiku, aku benar benar tak peduli."kedua lengannya Li rematkan, memeluk dirinya sendiri. Walaupun Tadashi sudah menyakiti Li dengan membakarnya, ia tak bisa marah pada Tadashi, ini bukan kesalahan Tadashi sepenuhnya.

Sekilas Li melihat sebuah jaket hitam yang berada dimeja samping wastafel, ia langsung mengambil jaket itu dan perlahan memeluknya, karna itu adalah jaket Tadashi yang sebelumnya ia pakai.

"Aromanya, aku ingat Aroma Tadashi yang seperti ini membuatku mengingat banyak hal tentangnya-hiks." Li mengeluarkan air matanya lagi, walau ia sudah menahannya namun ia tak bisa.

Dari jaket itu, Li mengeluarkan sesuatu dari jaketnya itu adalah jantung iblis yang Tadashi wariskan, Li terus memperhatikan kalung itu sambil menangis. Ini berdeda dengan jantung iblis miliknya.

"Jantung iblis yang ini mengeluarkan cahaya biru, apa ada arti tentang ini?" Tanpa berpikir lama, Li memakai jantung iblis dari Tadashi, ia harus menjaganya dari orang yang haus akan jantung iblis.

Savior [Gojo Satoru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang