Part 26 || SM

504 53 10
                                    

"Loh, Bas? lo kenapa?" tanya Fernan yang melihat wajah Abbas nampak berbeda ketika memasuki lokal.

Abbas hanya diam, ia pun duduk. Dan memilih membaca buku.

Bukan Fernan namanya, kalau tidak kepo. Fernan pun duduk di dekat Abbas.

"Bas, lu kenapa dah?" tanya Fernan.

"Muka lo kusut banget pas dari kantin." Tambahnya.

"Gapapa." Jawab Abbas, dan sekilas menatap Fernan dingin lalu membaca buku lagi.

Fernan menelan salivanya, "O-oke. Maafin gue." Tatapan Abbas begitu menusuk, dan tenggorakan Fernan terasa tercekat.

"Ck, lebay banget gue." Batin Fernan sambil berdiri.

Padahal ia sudah lama berteman dengan Abbas, tapi mengapa aura dingin Abbas selalu membuatnya bergidik ngeri?

"Abbas emang beda." Kata Fernan dalam hati.

Abbas mengambil ponselnya lalu dia mengirim pesan di situ.

Pas pulang kampus, gue mau ngomong. Biasa, di taman depan sekolah.


Ting!

Tak lama notifikasi masuk, dan Abbas pun membuka.

Ruqayyatul Hajar:

Iya, Bas.

Abbas pun mematikan ponselnya, lalu belajar. Karena dosen sudah masuk.

***

Waktu yang di tunggu telah tiba. Abbas berada di taman sekarang, sembari duduk di kursi bawah pohon. Sambil menunggu, Abbas pun menyempatkan waktu untuk mengetik tugasnya.

"Assalamualaikum, Abbas." Hajar datang, dan itu membuat Abbas mendongak.

Abbas tersenyum tipis, tapi pandangannya tertatap pada lelaki yang pagi tadi. Senyum Abbas memudar.

"Lo kenapa bawa dia?" tanya Abbas dingin.

"Oh iya, Bas. Kenalin dia-

"Gue nggak mau kenalan." Potong Abbas.

Hajar menatap Abbas bingung, "Bas, kamu marah?"

"Menurut lo?"

Hajar menghembuskan napas.

"Bas, dia ini-

"Gue pulang." Abbas berdiri dan mulai menutup laptopnya.

"Loh, katanya mau ngomong?" tanya Hajar.

"Gue mau ngomong sama lo, tanpa adanya dia." Jawab Abbas, sekilas melirik lelaki yang ada di sebelah Hajar.

"Kalau gitu, gue pergi dulu bentar. Biar kalian bisa ngomong." Kata cowok itu, sopan. Berniat untuk pergi.

"Nggak usah." Tukas Abbas, membuat cowok itu terhenti.

Abbas pun pergi meninggalkan mereka tanpa se patah kata.

"Kayanya dia nggak suka sama gue." Kata cowok itu sambil menatap punggung Abbas yang menjauh.

***

Malam hari.

Abbas sedang tidur pulas. Karena kelelahan, tadi siang mengerjakan tugas yang akan di persentasikan minggu depan.

Waktu menunjukkan pukul 12.22

Kringg Kringg Kringg

Alarm Abbas berbunyi, Abbas pun bangun dengan mata redupnya. Ia mematikan alarm, lalu beranjak dari kasur. Ini waktunya sholat tahajjud.

Syahdu Mahabba Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang