14

18.7K 1.9K 58
                                    

vote n comment please🥺💚

Jaemin menyodorkan black card nya pada Haechan. "ututututu sayangku" Haechan mengecup black card tersebut sambil tersenyum bahagia.

Haechan mengecup pipi Jaemin sekilas seblum pergi menyusul Mark yang sudah menunggunya dikamar.

Jaemin hanya menggeleng pelan sambil memegang pipinya yang dicium oleh Haechan, ia pun langsung masuk kedalam kamar Jeno.

"sayang, bisa ambilkan handuk tidak?" teriak Jeno dari dalam kamar mandi.

"tunggu sebentar!" teriak Jaemin sebelum masuk ke walk in closet milik Jeno, dan langsung mencari dimana letak handuk.

setelah dapat Jaemin langsung mengetuk pintu Jeno, Jeno membuka pintu tersebut dengan lebar membuat Jaemin terkejut dan langsung memejamkan mata, tangannya menyodorkan handuk pada Jeno.

"dasar bodoh! jangan asal buka!" maki Jaemin kesal membuat Jeno terkekeh gemas, dan langsung melilitkan handuk dipinggangnya.

"katamu kau ingin melihat penisku" goda Jeno membuat Jaemin mencebik kesal dengan mata tertutup.

"aku sudah memakai handuk, bukalah matamu sayang" kekeh Jeno geli, Jaemin membuka matanya perlahan sebelum akhirnya melotot kesal pada Jeno.

"sana pakai baju!" ucap Jaemin ketus sebelum langsung melompat ke kasur empuk milik Jeno.

Jeno kembali dengan celana pendek hitam selutut serta kaos putih polos, ia meringsek mendekat dan memeluk Jaemin yang sedang menelungkupkan badan sambil bertukar pesan entah sama siapa.

"chatan sama siapa?" ucap Jeno sambil memeluk pinggang Jaemin erat, Jaemin memutar badannya jadi terlentang lalu menyenderkan punggungnya di headboard.

"sini" panggil Jaemin sambil menepuk perutnya, Jeno langsung kembali memeluk pinggang Jaemin, sebelah tangan Jaemin dipakai untuk mengetik pesan sebelahnya mengelus rambut Jeno yang setengah kering.

Jaemin meletakan ponselnya sebelum memfokuskan diri pada Jeno. "sama Jungkook hyung, ada apa,hm ?" Jeno mendongak dengan tatapan kesal.

"apa kau sedekat itu dengan om om itu?" tanya Jeno sambil mencebik membuat Jaemin tertawa geli. "sedekat sampai dia pernah melihat tubuh telanjang ku—mungkin, dan hei! dia tak setua itu" ucap Jaemin tak yakin disertai kekehan diujungnya, ia bingung harus menjelaskannya bagaimana.

"bagaimana bisa dia melihat tubuhmu?" tanya Jeno dengan tatapan dingin dan sangat menyebalkan, Jaemin menyentil kening Jeno membuat Jeno mengaduh kecil.

"dulu, aku selalu ditemukan pingsan di dalam bathtub dengan keadaan tanganku yang sudah berdarah, aku bisa 3 kali keluar masuk rumah sakit dalam sebulan karna kejadian yang sama. dan Jungkook hyung yang selalu menemukanku, jika tidak Jungkook hyung Haechan, dan kadang aku pingsan dalam keadaan telanjang" ucap Jaemin menjelaskan agar kekasihnya itu berhenti berburuk sangka dengan pengawal pribadinya.

Jeno mendengarkan sambil memejamkan mata menikmati elusan lembut Jaemin pada surainya, walaupun tangannya mengepal sedari tadi merasakan sakit hati saat mendengar Jaemin sering keluar masuk rumah sakit karna self harm nya.

"berterima kasihlah pada Jungkook hyung yang selalu menolongku sejak 5 tahun yang lalu, jika bukan karnanya aku mungkin sudah tak disini dan kau harus senang aku hanya melakukan self harm, bukan gantung diri"

Jeno merubah posisinya menjadi duduk menghadap ke Jaemin sambil meneluk bantal. "apa ayahmu tau? dan alasanmu melakukan itu—apa?" tanya Jeno penasaran, Jaemin menghela nafas lalu tertawa pelan. Jeno yang pertama kali ia kenal sangat dingin kenapa menjadi cerewet sekali.

my pretty CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang