33

17.9K 1.6K 214
                                    


happy reading!
vote and comment hehe💚

"jadi.. kau menghamili anakku?" tanya GoongIn dengan nada amat datar.

Jeno mengangguk kaku, akhirnya ia tau dari mana wajah menyebalkan Jaemin saat marah.

GoongIn mendesis pusing, jika Kakek dan Nenek Jaemin mengetahui hal ini maka pemuda didepannya bisa didepak dari dunia.

cucu kesayangan mereka dihamili, GoongIn tidak habis fikir.

"aku sudah menyiapkan pernikahan, ayah" ujar Jeno, GoongIn menghela nafas dan menatap Jeno tajam.

"nak.. kau tidak bi... aish bocah ini benar benar, secepatnya bawa orang tuamu bertemu denganku" hardik Goongin kesal.

ia tak bisa menolak Jeno, ia tak bohong. senyuman dan tawa si bungsu Na saat bersama Jeno adalah hal yang paling ia sukai. senyuman dan tawa yang tulus.

Jeno langsung tersenyum dan mengangguk lalu segera mengeluarkan ponselnya membuat GoongIn menatapnya bingung. "apalagi yang ingin kau lakukan?" tanya nya.

"menelpon orang tuaku" ujar Jeno dengan tampang kelewat polos.

GoongIn jawdrop seketika. "KUNJUNGI MEREKA BOCAH! DIMANA AKHLAKMU!? DEMI TUHAN LEE JENO! KAU JUGA HARUS MEMINTA RESTU ORANG TUAMU. ANAK DURHAKA!" bentak GoongIn kesal, ia sudah kena mental saat mengetahui anaknya hamil diluar nikah, dan kini dia dihadapkan oleh seorang Lee Jeno dengan semua tingak absurdnya.

"o-oh hehe maaf ayah, yasudah Jeno pergi dulu!" ucap Jeno sebelum berlari seperti orang dikejar setan.

"auh.. urat leherku sepertinya ketarik" keluh Goongin. maklum. dia sudah tua bahkan ia akan menjadi kakek dalam waktu dekat ini.







-


"jadi pernikahan kita akan dilangsungkan 2 minggu lagi?" tanya Jaemin.

"iya sayang, apa Nana keberatan?" tanya nyonya Lee.


Jaemin mendengung pelan dan menempelkan pipi gembilnya di bantal leher yang ia ambil dari kamar Jeno tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jaemin mendengung pelan dan menempelkan pipi gembilnya di bantal leher yang ia ambil dari kamar Jeno tadi. ia bingung.. apa ia keberatan? sepertinya tidak.

Jaemin menggeleng pelan. "tidak, Nana tidak keberatan" ujarnya dengan nada imut.

Jeno tersenyum tipis, tangannya terangkat untuk mengusap surai kekasihnya, Jaemin menyenderkan kepalanya dibahu Jeno, tangannya menarik tangan Jeno dan memasukannya kedalam sweater yang ia pakai. Seakan paham, Jeno langsung mngusap perut Jaemin yang mulai membuncit.

"nah.. soal tempat, baju, dan lain lain. serahkan pada Mom, Haechan, Renjun dan Chenle okay?" ujar Nyonya Lee, tentu ketiga uke itu harus ikut serta dalam hal ini. untuk Renjun ia akan segera mengirim surat izin agar pria manis itu bisa kembali ke korea untuk beberapa saat.

my pretty CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang