31

15.1K 1.5K 39
                                    


happy reading-!!💚



Jaemin memejamkan matanya saat Seokjin menatapnya tajam. "anak nakal ini benar-benar" geram Seokjin.

Haechan hanya mengusap bahu Jaemin, setelah menerima telpon dari Jaemin ia langsung segera menjemput sahabatnya, dan kini keduanya berada di rumah sakit.

Jaemin telah di usg dan hasil yang mereka terima adalah, Jaemin tengah mengandung anak dari seorang pria mesum bernama Lee Jeno.

"tapi bagaimana bisa? bukankah Ayah bilang yang memiliki rahim adalah Minhee" resah Jaemin seraya menatap Seokjin.

Seokjin tersenyum keibuan dan mengusap kepala Jaemin dengan lembut. "apa Nana keberatan dengan kelebihan Nana?" tanya Seokjin, Haechan langsung membulatkan matanya tak percaya. bagiamana bisa Seokjin bertanya seperti itu?

"Bear sayang.. disini aku bertanya sebagai seorang ibu angkat, bukan seorang dokter." Haechan mengangguk kaku lalu kembali melirik Jaemin yang menunduk tangan anak itu meremat perutnya.

"Nana?" panggil Haechan.

Jaemin mengangguk, Seokjin menghela nafasnnya.

"Na?!" kaget Haechan tak percaya.

Haechan dan Seokjin saling berpandangan saat mendengar ucapan Jaemin.


"aku akan memberitahu Jeno saat aku siap" final Jaemin.


















-


Jaemin dan Haechan kembali ke mansion Jaemin, keduanya langsung keruang kerja Jaemin. Haechan menyalakan Macbook milik Jaemin dan langsung melakukan panggilan video dengan Renjun dan Chenle.

Chenle langsung muncul dan anak itu masih berada dikelasnya , tak lama kemudian Renjun juga muncul dengan baju tidur serta wajah bantalnya.

"kau dimana Lele?" tanya Haechan.

Chenle tak menjawab ia hanya membalik kameranya dan menampilkan seorang guru yang tengah menjelaskan sesuatu dipapan tulis, lalu kamera itu kembali mengarah ke padanya.

'aish.. ada apa?' ujar Renjun dengan suara serak.

Haechan tersenyum tipis lalu mengusap kepala Jaemin. "aku h-hamil" ucap Jaemin.

Renjun dan Chenle mengangguk angguk sebelum melotot kaget, Chenle memukul meja dan berdiri dengan raut tak santai.


'MWORAGO?!'

'Zhong Chenle, ada apa denganmu?'


Haechan dan Jaemin menepuk jidat mereka saat mendengar suara guru Chenle, Chenle hanya menyengir tanpa dosa lalu berlari keluar kelas.


'katakan padaku siapa ayahnya?!'  tanya Renjun tak santai.


"tentu saja Jeno bodoh" kesal Jaemin.


'ah benar juga' gumam Renjun seraya mengangguk angguk pelan.

'sudah berapa lama Hyungie?' tanya Chenle antusias

"masih 2 minggu" jawab Haechan.

akhirnya mereka berempat larut dengan pembicaraan tentang kehamilan Jaemin, tak lupa Jaemin juga memberitahu Chenle dan Renjun untuk tetap diam dan bersikap seperti biasanya saja.



-



Jaemin mendesis lirih, dengan lemas ia beranjak dari tmpat tidur menuju kamar mandi, ia langsung terduduk di depan toilet dan kembali memuntahkan makanannya.

my pretty CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang