12

19.2K 2K 36
                                    

vote and comment pleaseeuu🧸💚

jika kalian berharap mereka melanjutkan kegiatan mereka, sama Jeno juga ingin. namun tiba-tiba ada yang mengetok pintu dengan brutal membuat kegiatan keduanya terhenti.

Jeno dan Jaemin saling tatap-tatapan saat kejadian itu. "kau ingin aku yang sudah bugil ini keluar, huh?" tanya Jaemin kesal, membuat Jeno mendengus dan segera bangkit dari atas Jaemin.

Jaemin kembali memakai bathrobe nya sebelum menyusul Jeno. "orang gila mana yang bertamu subuh-subuh begini" gumam Jaemin tak habis fikir.

setelah sampai dibawah, Jaemin hanya memijit pelipis nya lelah. "aku baru ingat ada satu orang gila yang bisa bertamu subuh-subuh seperti ini"

Haechan hanya menyengir, ia datang bersama Jungkook yang sedari tadi adu tatap bersama Jeno.

Jungkook berjalan kearah Jaemin dan langsung mengecek tuan muda nya. "maaf, hyung khawatir tadi" Jungkook mengelus pipi Jaemin dengan lembut.

"Jeykey hyung tak percaya padaku, padahal aku sudah bilang kau hanya sedang bermain" keluh Haechan sambil tersenyum mengejek kearah Jaemin.

jam 4 pagi memakai bathrobe yang diikat asal, leher hingga dada yang terekspos penuh bercak merah membuat Haechan menatap Jaemin mengejek, akhirnya ada yang meluluhkan hati sahabatnya ini eoh?.

Jeno menghela nafasnya kasar. "sudahkan? silahkan pergi" dingin Jeno.

Jungkook mengusak surai Jaemin sekilas sebelum akhirnya mereka berdua pergi, Jaemin menatap sekilas kearah Jeno sebelum berjalan terlebih dahulu kekamar.

Jaemin akhirnya memakai atasan piama milik Jeno dan memakai underwear untuk menghindari kejadian tak terduga seperti tadi, Jaemin melihat Jeno duduk di kursi gantung berwarna hitam sambil menghisap batang nikotin.

Jaemin turun kedapur dan membuat cokelat hangat untuk Jeno dan dirinya, tak butuh waktu lama ia sudah kembali kekamar dengan dua mug cokelat hangat.

Jaemin menendang pelan pintu kaca menuju balkon membuat Jeno menoleh dan langsung berdiri untuk membuka-kan Jaemin pintu.

Jaemin meletakan cokelat hangat milik Jeno dimeja kecil didekat pria itu duduk, Jaemin menyandar di besi pembatas balkon sambil menyesap cokelat hangat yang ia buat.

Jeno meletakan puntung rokoknya yang sudah setengah di atas asbak, ia ikut menyesap cokelat hangat yang dibuat Jaemin.

Jaemin meletakan mug-nya dimeja lalu duduk di samping Jeno, ia menaikan kakinya di atas paha Jeno kepalanya ia letakan didada Jeno.

sebelah tangan Jeno yang bebas memeluk pinggang Jaemin. "tidur lah didalam" ujar Jeno saat melihat mata Jaemin memejam membuat Jaemin terkekeh.

"wangimu candu sekali" gumam Jaemin sambil menghirup dalam dalam aroma yang keluar dari tubuh Jeno.

Jeno menegakan badannya dengan tangan yang terulur menggerus ujung puntung rokok diasbak, tangannya yang lain mengeratkan pelukan dipinggang Jaemin setelahnya ia kembali menyandar.

"hari ini ingin ikut kesekolah tidak?" Jaemin mendongak menatap Jeno bingung.

"ini hari sabtu kan? untuk apa kesekolah" bingung Jaemin.

"latihan basket" jawab Jeno. ia memainkan rambut putih Jaemin.

"kau sangat cantik" lirih Jeno membuat wajah Jaemin memerah malu.

"aku tau itu" gumam Jaemin sambil memeluk bahu kokoh Jeno.

Jeno menatap kearah langit yang mulai terang, ia menunduk menatap Jaemin yang memejamkan mata. "aku ingin mendengar cerita tentang keluargamu" pinta Jeno membuat Jaemin membuka mata.

my pretty CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang