30

16.8K 1.6K 148
                                    


happy reading
vote and comment jangan lupa hehe💚
yang siders jahat bngt🙂💔








Haechan memijit tengkuk Jaemin dengan pelan, wajahnya nampak sangat khawatir saat sahabatnya itu datang ke kantor dengan wajah pucat, dan kini tiba tiba Jaemin muntah.

"Na.. ke rumah sakit aja ya?" ajak Haechan.

"tid— hoeek!"

tangan Haechan bergerak membuka dasi Jaemin tak lupa juga membuka 2 kancing teratas kemeja sahabatnya itu, tangannya yang lain juga tidak berhenti memijat tengkuk Jaemin.

Jaemin menekan flush toilet nya serasa sudah tidak mual, lalu ia berjalan gontai kearah wastafel dan membasuh wajahnya, Haechan masih menatap Jaemin khawatir.

"kau habis makan apa sih, kenapa bisa muntah-muntah seperti ini" ucap Haechan khawatir, ia membopong Jaemin ke kamar pribadi disana.

Jaemin hanya menggeleng dan menyandarkan kepalanya dibahu Haechan. "pusing.." lirih Jaemin.

maka Haechan segera memijit kepala Jaemin dengan amat perlahan.

"aku ingin Jeno Chaniee.."

Haechan menghela nafas nya lalu mengangguk. "ayo aku antar"


-


Mark yang sedang berada dikantor sang kembaran menatap Haechan dan Jaemin kaget.

"ingin bertemu Jeno?" tanya Haechan dan Mark mengangguk.

akhirnya mereka bertiga keruangan Jeno bersama.

"aish.. ketok du— Sayang?"

Jeno amat terkejut melihat Jaemin berada diambang pintu ruangannya, tak lama kemudian dibelakang Jaemin ada Haechan dan Mark.

Jaemin menghiraukan tatapan bingung Jeno, ia langsung masuk dan duduk dipangkuan Jeno. "ada apa denganmu, hm?" tanya Jeno lembut namun Jaemin tidak menjawab malah menggam nyaman di dada Jeno dan memejamkan mata sebelum kantuk menjemputnya.

"dia datang dalam keadaan sngat pucat dan lemas, lalu tadi ia muntah dan berakhir meminta kesini" ucap Haechan.

Mark memilih diam karna tak tau apa apa, ia merangkul Haechan dan membawa anak itu lebih duduk di kursi dihadapan Jeno sedangkan ia memilih berdiri dan menyodorkan berkas pada kembarannya.

"aku menunggu tanda tanganmu" ucap Mark.

maka tangan Jeno bergerak menanda tangani berkas tersebut, tanpa ia baca karna ia sudah percaya dengan Mark.

"ah.. aku harus kembali" gumam Haechan seraya menatap arlojinya.

"babe, aku akan mengantarmu" ucap Mark.

setelah keduanya pergi Jaemin merubah posisinya ia memilih menghadap kearah depan dan menyenderkan punggungnya di dada Jeno, sedari tadi ia tidak tidur hanya memejamkan mata, ia tidak bisa tidur saat orang sedang berbicara.

"sakit hm?" tanya Jeno saat Jaemin membawa tangannya masuk kedalam kemeja dan menaruh tangan besar itu diperutnya.

"tidak~ aku ingin kau mengusap perutku" cicit Jaemin lalu kembali memejamkan mata menikmati elusan lembut diperut ratanya.

"sabar ya cantik, sebentar lagi kita akan pulang" ucap Jeno seraya mengecup pipi Jaemin dengan gemas.


...


Jaemin menatap Jeno lekat membuat pria yang sedang menyetir itu menoleh sekilas dan menarik tangan Jaemin untuk ia genggam.

"ada apa sayang?" Jaemin menggeleng pelan memilih menatap tangannya yang digenggam oleh Jeno.

my pretty CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang