2

27.4K 2.9K 131
                                    


Jaemin membaca buku tentang psikologi disaat teman-temannya yang lain memakan masakan bibi kantin yang sangat nikmat itu.

pria manis nampak tak tergoda, ia malah fokus dengan buku tebal dan terkadang ia akan meminum ice americano, fyi! sudah gelas ke 3.

"berhentilah membaca sialan! aku muak!" geram satu wanita yang berada disana.

Jaemin melirik sekilas wanita tersebut, lalu mendecih. "jika tak bisa menggoda dengan wajah pas-pasan, setidaknya kau harus pintar. parasit sialan" gerutu Jaemin. mood nya memang sangat jelek hari ini.

wanita itu tak mendengar memang, namun Jisung dan Haechan yang berada disamping Jaemin jelas mendengar gerutuan itu, Jisung menoleh kaget sambil menutup mulut tak percaya sedangkan Haechan tertawa puas.

"say it louder, dude!!" ucap Haechan.

yang lain hanya menyeringit bingung, selang beberapa menit bibi kantin kembali datang membawa satu cup ice americano.

saat Jaemin ingin mengambil ice americano nya, namun ada tangan seseorang yang lebih cepat dari Jaemin.

orang itu meminum kopi tersebut tanpa sepatah kata, ia berdiri lalu menatap datar Jaemin.

"dasar bodoh! jangan minum lagi, kau belum makan sedari tadi." cemooh orang itu, sebelum pergi meninggalkan mereka semua yang terkejut.

"babe, itu Lee Jeno kembaranmu bukan?" tanya Haechan tak percaya.

Mark menggeleng. "kurasa dia kerasukan"gumam Mark.

Jaemin menghela nafasnya, jujur kesal dengan Jeno yng sangat tidak sopan namun ia tak menyangkal jika yang diucapkan pria bermata bulan sabit itu memang benar adanya.

"Jisungie, bisa temani hyung memesan makanan disana tidak?" pinta Jaemin, Jisung langsung mengangguk lalu berjalan kearah stan makanan yang Jaemin mau.

"lihat? jalang sekali dia! ya Chenle, kau tak cemburu hah?" ketus wanita itu.

"for what? Nana hyung bukan orang sepertimu!" sarkas Chenle.

"Yeji-ya, Jeno sudah tidak ada disini. bisakah kau pergi? kau mengganggu skali" ujar Renjun.

Yeji langsung menatap sedih kearah Mark, namun Mark malah mengalihkan pandangannya dan memilih mendusal di leher Haechan.

"akan kuadukan ke Jeno!" ancam Yeji sebelum ia pergi sambil menghentak kaki nya kesal.

"kau yang akan kuadukan pada mom and dad! sinting"ketus Mark.

5 menit setelah Yeji pergi Jaemin dan Jisung kembali ke meja mereka. aneh nya Jisung membawa 4 paperbag dan Jaemin membawa 2 paperbag di tangannya.

Haechan yg penasaran langsung berdiri dan menghambur isi salah satu paperbag di atas meja. isinya coklat ternyata.

"Na, jika ayah tau kau menerima coklat dari mereka semua, aku yakin Jungkook hyung akan dipenggal oleh ayah" ucap Haechan.

Jaemin menghela nafasnya. "baiklah bagikan saja" ucap Jaemin lesu.

padahal ia senang sekali mendapat coklat, namun ayahnya tak memperbolehkan ia menerima barang dari seseorang yang ia tak kenali.

Haechan pun langsung menelpon bawahannya untuk mengambil semua coklat milik Jaemin dan membagikannya ke anak anak dijalan nanti.

Jaemin masi menekuk wajahnya kesal, ia mengambil buku, serta kotak makan yang ia beli. "aku duluan" pamit Jaemin.

Renjun berinisiatif ingin menyusul Jaemin. "biarkan saja Injunie, mood nya memang sedang tak baik" ujar Haechan.

my pretty CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang