S2 - 2.

9.7K 1K 33
                                    


happy reading!!
guys i swear! kalian kalo mau nanya kabar aku, atau mau nanya kapan update. u guys can freely dm me. aku jarang buka wall :(( i'm so sorry for that :(

_

"ayah, Logan mau pesawat"



di hari minggu seperti ini, biasanya keluarga kecil Lee itu akan jalan jalan bersama, entah pergi makan diluar, berbelanja, atau sekedar jalan jalan sore di taman bersama snow.

namun kali ini berbeda, Logan bilang ia tak ingin pergi kemana mana.

"tidak mau Buyaa, Logan itu sedang magel" ujar Logan dengan wajah pongah menyebalkan dimata Jaemin.

Jaemin tergelak. "bahasamu, ngomong r saja belum bisa" ujar Jaemin.

"yasudah, Buya boleh minta tolong bangunin Ayah ga?" kata Jaemin, karena dia sedang memasak sarapan.

"boleh!!" balas Logan semangat, anak kecil itu langsung turun dari kursinya dan lari ke arah lift.

sampai dikamar orang tuanya, Logan perlahan menaiki kasur, lalu melihat Ayahnya yang masih bergelung dibawah selimut, Logan menepuk bahu Jeno sedikit keras, dan Jeno langsung mengerjap kaget.

"ada apa, sayang?" tanya Jeno dengan suara khas bangun tidurnya.

"ayo salapan! Buya sudah masak" ujar Logan, membuat Jeno tertawa kecil dan mengangguk pelan.

"Ayah kekamar mandi sebentar ya?. Logan sudah sikat gigi?"

"sudah! bersama Buya tadi" balas Logan.

Jeno mengusak gemas surai sang anak sebelum beranjak dari kasur. "good boy"

setelah 5 menit melakukan kegiatan wajib dipagi harinya, Jeno langsung menggendong Logan dan membawa sang anak kebawah.

Jeno melihat Jaemin sedang menata makanan mereka di meja makan, Jeno mendekat dan memeluk pinggang Jaemin dengan tangan kirinya, ia menunduk lalu mengecup lembut bibir Jaemin. "pagi sayang" sapa Jeno.

Jaemin tersenyum manis dan mengecup rahang Jeno. "pagii"

"jadi hari ini ingin kemana, hm?" tanya Jeno saat mereka bertiga sudah duduk.

"Logan tidak ingin jalan jalan katanya" ucap Jaemin, Jeno menatap anaknya bingung. tumben sekali pikirnya.

"magel Yah" ucap Logan disela sela mengunyah roti nya.

Jeno tetawa. "lalu apa yang akan kita lakukan hari ini?"

Logan mendengung bingung. "tidak tau~" ujarnya lucu.

"ke rumah Daddy Mark? Uncle Ji?" celetuk Jaemin.

Logan memanyunkan bibirnya. "mau di lumah ajaa" kata Logan dengan rengekan kecil.

kedua orang dewasa disana saling tatap bingung namun tetap mengiyakan kemauan sang anak.

"kalo gitu, Logan mau nemenin bunda bikin cookies?" ajak Jaemin, dan anaknya mengangguk semangat.

"can we watch snowball aftel make a cookies?" pinta Logan dengan mata berbinar.

"sure boy" jawab Jaemin.

Logan menatap kearah Jeno yang makan dengan tenang sambil menatap Jaemin dan Logan bergantian. "Ayah ikut kan?" tanya nya.

Jeno tertawa pelan dan menggangguk.

setelah sarapan, Jeno mengajak Logan untuk membersihkan kamarnya sendiri setelah itu mengajak anak tunggalnya itu mandi.

"let's make a cookies!" pekik Logan.

"gak usah lari, boy. Buya gak bakal ninggalin Logan" kata Jeno, seraya membiarkan Logan menarik tangannya dan menuntun nya ke lift.

"Buyaa!!"

akhirnya keluarga kecil Lee itu membuat cookies bersama, lebih tepatnya hanya Jaemin karna Jeno dan Logan hanya bermain tepung atau sesekali mencuri chocochips dan coklat.

berakhir membuat Jaemin marah dan mengomeli keduanya.

Jaemin menghela napas nya lelah, ia menatap Jeno yang menggendong Logan. keduanya itu menatap Jaemin dengan tatapan polos. "kalian harus mandi" ucap Jaemin. Karena Ayah dan anak itu dipenuhi oleh tepung.

"sekarang." lanjut Jaemin dengan penuh tekanan saat dua orang kesayangannya itu siap untuk memberi alasan.

"hngg, okay" sendu Logan.

Jeno mendecak pelan, namun tetap menurut dan memaksa Logan serta dirinya sendiri untuk mandi.

-

Logan menyender pada Ayahnya, matanya fokus pada layar lebar didepannya yang sedang memainkan the secret life of pets . Tak beda jauh dengan Jaemin yang juga fokus pada film kartun yang sudah mereka tonton berkali kali itu.

berbeda dengan Jeno yang sesekali berkutat dengan Ipad ditangannya.

Logan menoleh kearah Ayahnya dan melihat pria dewasa itu sibuk dengan Ipad ditangannya, rasa penasaran Logan membuat dirinya mengintip kearah Ipad sang Ayah "woah.."  kaget Logan, Jaemin dan Jeno langsung menoleh ke arah anak mereka.

"yang walna hitam kelen sekali" gumam Logan.

Jaemin mengintip kearah Ipad milik Jeno yang sudah dipegang oleh Logan. Jaemin melihat Logan menatap Jet pribadi yang sepertinya adalah tipe terbaru itu dengan tatapan minat.

"ada apa?" tanya Jeno seraya mengelus bahu anaknya.

Logan mendongak kearah Jeno. "Ayah, Logan mau pesawat"

Jaemin dan Jeno langsung terkekeh saat mendengar permintaan anak mereka.

"ada syaratnya" kata Jeno.

Logan masih menatap Ayahnya penuh minat, menunggu syarat yang akan diberikan Jeno untuknya.

"Logan harus masuk sekolah, bagaimana?"

bahu Logan langsung turun, tatapannya meredup. Logan sangat suka belajar, namun ia tak suka jika harus sekolah di sekolah umum, banyak orang menyebalkan yang suka mencubit pipinya tiba tiba.

"jika tidak mau yasudah" lanjut Jeno, ia ingin mengambil Ipad nya dari tangan Logan, namun Logan menahan Ipad tersebut.

"baiklah, Logan akan sekolah" lirih nya kecewa.

"yasudah besok kita beli pesawatnya ya?" ucap Jaemin dan Logan mengangguk dengan senyum tipis.

hewo

my pretty CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang