8

20.5K 2.2K 74
                                    


jangan lupa vote dan comment🧸💚

Chenle meringis kecil melihat Jisung memukul tembok rooftop karna kesal, Jisung sangat mengerikan jika marah.

"Jii, jangan seperti ini" lirih Chenle takut.

akhirnya Jisung mengalah dan mulai mengontrol emosinya. "sinii" Jisung menepuk paha nya dan dengan patuh Chenle duduk dipangkuan Jisung.

Jisung memeluk Chenle erat ia menghirup wangi khas dari badan Chenle yang sangat membuatnya tenang.

"siapapun akan sengsara jika menganggu orang yang aku sayang" lirih Jisung.

Chenle mendorong pelan bahu Jisung membuat pria yang lebih tinggi darinya itu menatap matanya. ia menangkup pipi Jisung dengan kedua tangannya.

Chenle mengecup sekilas hidung mancung Jisung. "mari pergi dan dinginkan pikiranmu" ajak Chenle membuat Jisung tersenyum tipis.

-

Mark menatap Haechan yang sedang bertelponan dengan Jaemin. "bajingan tengik, bisa-bisanya dia membolos disaat ada seleksi memanah!" kesal Haechan.

'hahahaha! kenapa jadi kau yang pusing, Chaniee!' ucap Jaemin dilain tempat.

dapat Mark lihat wajah kekasihnya yang memerah karna kesal juga khawatir.

"dobrak saja pintu kamar mandinya! demi apapun ingin sekali kujedotkan kepalanya ditembok!" maki Haechan membuat Jaemin tertawa.

'bagaimana jika aku mendobrak lalu aku dan Jeno malah melakukan sex?' ujarnya bercanda.

"u such a fuckin' bastard!" kesal Haechan namun tertawa pelan setelahnya.

'oh thank you!' ucap Jaemin senang.

Mark hanya bisa menggeleng, ia kira Haechan ditambah Renjun dan Chenle sudah sangat parah, ternyata jika Haechan Jaemin bersatu itu jauh lebih parah, bagaimana jika keempat uke itu disatukan mungkin dunia akan terasa seperti kiamat.

Mark berdiri dan mengambil ponsel Haechan ia memutus panggilan tersebut setelahnya tanpa rasa bersalah ia menarik tengkuk Haechan untuk memulai ciuman panas.

bibir kekasihnya memang sangat lancar jika berdebat, sialnya bibir kekasihnya juga tak kalah lancar dalam hal bercumbu.

dilain tempat, Jaemin mencebik karena panggilannya diputus sepihak oleh Haechan sedetik kemudian ia mendengar pintu kamar mandi terbuka.

"ada apa?" tanya Jeno saat melihat Jaemin menggenggam ponselnya.

"mencari situs bokep yang sering kau gunakan" ujar Jaemin asal membuat Jeno terkekeh kecil.

Jaemin menarik Jeno duduk di ranjang lalu ia mengambil handuk kecil yang menutupi kepala Jeno. "tidak kok, tadi Haechan menelpon katanya kau ada seleksi memanah" Jaemin mulai mengeringkan rambut Jeno dengan lembut.

"yaa, aku sudah tau." Jeno memejamkan matanya menikmati pijatan-pijatan kecil dari Jaemin dikepalanya.

"lalu kenapa membolos, Jenoo!" kesal Jaemin Jeno hanya mengedikan bahunya acuh.

"jadi berbelanja tidak?" tanya Jeno mengalihkan pembicaraan.

"eung!" Jaemin mengangguk-angguk lucu.

"sepertinya setelah itu aku akan pulang, nanti malam jadwal les private ku" ucap Jaemin membuat Jeno berdecak tak suka.

"kau bahkan belum sembuh Na Jaemin" ujar Jeno datar nan dingin namun Jaemin malah tertawa hambar.

my pretty CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang