39

340 32 2
                                    

Happy reading📖
.
Vote juga iyh⭐
.
.

Keluarga itu akhirnya lengkap, semua sudah berkumpul di taman belakang rumah. Mereka mengadakan party kecil-kecilan atas kembali nya rose.

"Sayang, kau sapa teman-teman mu sana, mereka pasti sangat merindukanmu" -il hwa.

"Te-teman?" -rose menatap yang lain dengan canggung. Pasalnya selama bersama Felix dia tidak pernah punya teman selain Bianca dan sahabatnya itu.

Jimin yang paham pun langsung menarik tangan rose agar mengikutinya. Mereka menghampiri teman-teman nya yang lain yang tengah menatap nya sedari tadi.

"Nah, sekarang kau sapa mereka. Mereka itu teman-teman kuliah kita" -Jimin.

"Eum...an-anyeong, nara-imnida" -jimin menatap ke arah rose yang memperkenalkan namanya dengan nama 'nara', rupanya dia belum terbiasa menyebut nama aslinya. Paham dengan kondisi rose, mereka pun memperkenalkan diri mereka masing-masing.

"Mereka itu teman kamu sayang, dan mereka bertiga (jisoo,jennie,lisa) sahabat kamu. Apa kau ingat sesuatu?" -jimin.

"T-tidak"

"Baiklah, kau duduk dulu disini aku akan ambilkan camilan lagi, kau ngobrol dulu dengan mereka iya"

"Ambil yang banyak hyung!!" -jungkook.

"Diamlah!! Dasar tukang makan"

"Hai" -ucap jisoo memulai membicaraan.

"Eum...hai" -walau sedikit canggung, tapi sebisa mungkin rose mencoba akrab dengan teman-temannya.

"Kau tidak mengingatku kan? Aku ada foto kita berempat, siapa tau kau bisa mengingat sedikit tentang kita" -jisoo menunjukkan beberapa foto mereka pada rose. Walau kadang merasa pusing tapi rose tetap mencoba untuk mengingat sesuatu tentang masa lalu nya.

***

Hari libur kali ini Jimin berniat mengajak rose ke tempat-tempat biasa mereka kunjungi dulu agar rose bisa sedikit mengingat masa lalu nya. Hari ini dia akan mengajak membawa rose ke pantai. Itu hari dimana dulu rose membalas perasaan Jackson padanya. Bukan bermaksud mengingatkan tentang hubungan rose dengan Jackson yang dulu, tapi tempat itu adalah tempat pertama kalinya dia bercanda dengan rose. Kalian tau sendiri lah iya dulunya mereka seperti apa.

"Apa kau ingat sesuatu tentang tempat ini?" -jimin.

"Eum...iya, entahlah pandanganku tidak terlalu jelas" -rose.

"Gakpapa, jangan terlalu dipaksa" -mereka hanya diam sambil memandangi lautan. Tidak banyak orang disini, tapi tidak bisa dikatakan sedikit juga.

"Eum..aku mau beli minum. Kau disini dulu" -rose.

"Ah kita kesana saja" -mereka pun pergi membeli minuman bersama.

Mereka pun memesan minuman dan duduk² santai di sana. Tak banyak yang mereka bicarakan, Jimin tau kalau rose masih canggung padanya.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 15.30 KST. Selesai dari pantai tadi mereka sempat jalan² ke tempat lainnya. Saat ini mereka sedang di restoran menikmati hidangannya. Selesai dengan acara makannya, mereka menuju ke taman.

"Besok kalau kau tidak ada waktu kita bisa keluar lagi kalau kau mau" -jimin.

"Bukannya kau harus kerja?" -rose.

"Tidak banyak kerjaan di kantor ku, sekretaris ku bisa mengatasinya. Bukan kah kau sendiri yang bilang kalau selama tinggal bersama Felix, kau belum pernah keluar sekedar untuk jalan²" -jimin.

"Nee. Aku tidak pernah punya teman. Hanya Bianca dan soohyun saja temanku. Felix selalu melarang ku untuk keluar, dia bilang dia takut kalau aku akan tersesat apalagi Felix selalu sibuk di kantor nya. Dan saat itu Felix tidak tahu menahu tentang aku" -rose.

"Nee. Memang dari awal kau tidak terlalu diperlihatkan di publik karena appa mu khawatir pada dirimu. Kau tau sendiri lah bagiamana dunia bisnis itu. Maka tidak salah kalau banyak yang tidak mengenalmu. Mereka hanya tau bahwa tuan Byung hun punya anak perempuan, tapi tidak pernah tau seperti apa anaknya itu. Dan saat kau hilang appa mu pun tidak mau melibatkan polisi, karena itu akan menjadi sangat rumit" -jimin.

"Berarti Felix tidak mengembalikan ku karena dia tidak tau kalau aku anak Lee Byung hun" -rose.

"Benar. Yang tau hanya orang terdekat dan rekan bisnis tuan Byung hun saja. Mungkin saat kau ditemukan dulu tidak ada surat² atau pun tanda pengenal, makanya Felix kesulitan untuk mencari keluargamu" -jimin

"Pasti aku sangat merepotkan kalian. Apalagi 5 tahun itu waktu yang terbilang sangat lama" -rose.

"Nee. Bahkan aku lelah menunggu mu. Jangankan 5 tahun, sehari saja rasanya aku sudah gila. Apa kau tau seberapa frustasi nya diriku? Aku hampir gila karena menunggumu. Tapi sekarang kau sudah ada didepan ku, aku sangat bersyukur karena kau masih hidup walau sekarang kau tidak mengenalku sama sekali....eum..ngomong² kenapa kau bisa bersama Felix?" -jimin.

"Entahlah, tapi saat aku bangun Felix bersama Bianca sudah ada di sampingku, saat itu aku tidak bisa mengingat apapun, bahkan tidak mengenali diriku sendiri. Felix bercerita kalau dia menemukanku sudah berada di rumah sakit tanpa anggota keluarga dan saat itu aku harus segera di operasi kalau tidak nyawaku tidak akan tertolong jadi Felix mengaku pada dokter disana kalau dia adalah kakakku. Selesai operasi aku dinyatakan koma dan baru sadar setelah hampir satu setengah tahun. Karena itu lah namaku Lee Nara, bukan Park chaeyoung. Karena Felix pun tidak mengetahui latar belakang ku, mungkin itu yang membuat dia tidak bisa membantuku mengingat masa laluku, tidak ada yang bisa dipancing oleh ku untuk mengingat sesuatu"

Jimin hanya menatap sendu kearah rose. "Maafkan aku"

"Kenapa kau yang meminta maaf? Itu sama sekali bukan kesalahanmu. Tidak ada yang tau takdir seseorang seperti apa. Sekarang aku sudah kembali ke keluarga ku itu membuatku bahagia. Aku berterima kasih padamu dan yang lainnya karena sudah menunggu ku selama itu" -rose.

Jimin segera memeluk rose penuh haru, "segera lah ingat aku. Nanti kalau kau sudah mengingatku lagi, aku akan langsung menikahimu. Aku tidak mau jauh² lagi darimu, itu membuat ku tersiksa"

***

Rose menatap pantulan dirinya di cermin, dia baru saja selesai mandi dan hendak mengeringkan rambutnya.

"Park Jimin? Park chaeyoung? Kenapa aku tidak bisa mengingat apapun? Apakah hilang ingatan ini permanen? Ayolah ingatlah sesuatu...Jimin...Jimin..rose..siapa diriku sebenarnya...aarkhh kepala sangat sakit sstt"

"Sayang" -rose menolehkan pandangannya dan mendapati ibunya di depan pintu.

"Nee eomma?"

"Kau baik-baik saja? Tadi eomma mendengar kau kesakitan"

"Ah tidak, aku tidak apa-apa" -rose

"Sayang, jika memang tidak bisa mengingat jangan kau paksakan, kita tidak menuntut dirimu untuk segera mengingat kami. Lambat laun pasti kau akan mengingat kami dengan sendiri nya. Eomma tidak mau melihat kau kesakitan sayang" -il Hwa.

"Nee eomma, mianhae"

"Tidak apa-apa sayang, yaudah keringkan dulu rambutmu setelah itu turun iya, eomma sudah memasakkan makanan kesukaanmu" -il Hwa.

"Nee eomma"

.

.

.




Bersambung...

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang