Remember Me

44

Pagi tiba. Mereka melakukan kegiatan seperti biasa nya. Namun beda nya kali ini ada pengantin baru yang WAJIB di goda.

"Ekhm...oppa, ini hadiah dariku untuk kalian berdua. Sebenarnya kemarin mau langsung di kasih tapi iya tau lahh, yang ada aku malah ganggu iya gak? Hehe" -rose.

"Apasih?! Orang ga ngapa-ngapain juga" -jongsuk.

"Ah iya deh iya"

***

"Sayang, gimana keadaan tadi pagi?" -jimin.

"Ya begitulah"

"Tidak ada yang aneh pada mereka?"

"Tidak"

"Kalau hyemi Noona? Dia normal kan? Maksudku cara berjalan dia apa tidak aneh?"

"Tidak"

"Hm aku yakin aku mendengar sesuatu kemarin"

"Aku pun"

"Atau jangan-jangan memang benar mereka tidak melakukan apapun? Tapi yang semalam itu apa?"

"Mungkin kita salah dengar Jim. Sudah pergi lah. Apa kau tidak mau ke kantormu? Kenapa kau masih disini?"

"Yakk kau mengusirku?!"

"Iya pergilah"

"Hiks kau jahat. Aku ingin menghabiskan banyak waktu denganmu. Ayo kita jalan-jalan saja sayang"

"Tidak Jim. Aku banyak kerjaan"

"Ck selalu saja kerjaan diutamain, aku nya kapan?"

"Lebih baik kau kembali kekantor mu saja sana kenapa malah nangkring di kantor ku?!"

"Memang nya tidak boleh? Kan aku kangen padamu sayang"

Kring...
Suara dering ponsel Jimin

"Halo...aish sekarang?...nanti saja...aku bilang nanti iya nanti....aish merepotkan yasudah tunggu aku"

"Siapa?"

"Sekretaris ku. Aku pergi iya sayang ada tugas mendadak"

"Hm"

"Kau marah?"

"Untuk apa?"

"Haha siapa tau kau marah"

.
.
1 tahun kemudian...
.
.

"Sayang menurutmu dekorasi ini bagus atau tidak?" -rose.

"Terserah. Kalau kau suka kau bisa pilih yang itu"

"Ah baiklah yang ini aja"

"Yasudah ayo kita ke butik. Kita juga belum pesan cicinnya juga"

Iya, Jimin dan rose memutuskan untuk menikah. Mereka tidak ingin menunda-nunda lagi.

H-7 pernikahan