The Lost Soul Mate ♡

{23} The Day That Begin Our Love Story

Playlist : Cheeze - The Day We Met

🎶

I can't explain these feelings
When I'm with you
It comes up

Saya tidak bisa menjelaskan perasaan ini
Ketika aku bersamamu
Itu muncul

As of right now
All the days we spent together
Are so beautiful to me

Sampai sekarang
Semua hari yang kita habiskan bersama
Sangat indah bagiku

It's beautiful time
Every time, my heart beats audibly loud
It's a beautiful day

Ini waktu yang indah
Setiap saat, jantungku berdebar kencang
Ini hari yang indah

===================

Lagi-lagi Mi Kyong bermimpi aneh. Namun mimpi itu terasa amat nyata, seolah itu semua pernah terjadi. Dia pun sadar, bahwa itu bukanlah mimpi, melainkan memori masa lalunya. Adegan masa lalunya itu berputar di kepalanya, seperti film yang ditunjukkan dengan cepat.

Ingatan tentang masa kecilnya yang menyenangkan, ingatan tentang pertemuan pertamanya dengan Seo Jun saat di bangku SMP kelas tiga, momen ketika mereka di SMA lalu akhirnya pacaran, semuanya menerjang kepala Mi Kyong.

Flashback

Mi Kyong berjalan menuju perpustakaan sekolahnya sambil memeluk buku pelajarannya. Gara-gara murid baru bernama Park Seo Jun itu terus mengomentari kebiasaan belajarnya saat jam istirahat, Mi Kyong akhirnya memutuskan untuk belajar di perpustakaan saja. Dia juga kesal karena pria itu duduk di samping mejanya.

Saat Mi Kyong melewati koridor yang sepi, langkahnya terhenti. Telinganya menangkap suara samar piano dari ruang musik. Dia pun mendekati pintu yang tertutup rapat itu. Melalui kaca kecil di pintu, dia melihat sosok Seo Jun menekan tuts dengan lihai meskipun pria itu masih kelas tiga SMP. Suara merdu itu membuat Mi Kyong tidak mau beranjak pergi. Dia melupakan tujuannya dan terus memperhatikan Seo Jun yang memunggunginya.

Setelah menyelesaikan lagu yang dimainkannya, Seo Jun merenggangkan jari-jarinya yang lelah. Merasa diperhatikan, Seo Jun melirik pintu yang tidak jauh darinya. Wajah Mi Kyong terlihat dari kaca tembus pandang di pintu. Ketahuan mengintip, Mi Kyong pun menjauh dari kaca. Dia baru saja ingin berlari ketika pintu di sampingnya terbuka lebar. "Eomeo," seru Mi Kyong kaget. Seo Jun memandangnya dengan tatapan serius sekaligus heran.

"Biar kutebak," kata Seo Jun sambil menatap buku di pelukan Mi Kyong. "Kau pasti mau pergi ke tempat yang tidak mungkin kudatangi saat istirahat, yaitu perpustakaan, agar aku tidak menganggu jam belajarmu itu. Tapi kau tidak menduga, kalau aku ternyata ada di sini, menunggumu sambil bermain piano."

Mi Kyong mengerjap beberapa kali. "Bagaimana kau bisa tahu?" kata-kata itu lolos begitu saja dari mulut Mi Kyong. Seo Jun tersenyum ketika berkata dengan nada bangga pada dirinya, "Tentu saja aku tahu. Aku ini tidak sebodoh yang kau kira."

"Bukan hanya aku saja yang pernah mengataimu bodoh," jawab Mi Kyong tak terima. Seo Jun berdecak. Dia berkata, "Ibu Kang itu guru yang maha cerdas, sedangkan aku ini hanyalah murid biasa. Wajar saja dia menganggap aku ini bodoh."