Usai bercerita dan bernyanyi, selanjutnya adalah sesi tanda tangan. Para pengunjung yang telah membeli CD album terbaru Jay Park tengah mengantri untuk mendapatkan tanda tangan dari Seo Jun. Sebagian penggemar juga ada yang memberikan hadiah kepada Seo Jun.
Mi Kyong mengamati dari jarak yang cukup jauh. Seo Jun selalu tersenyum ramah kepada penggemarnya. Bahkan sekalipun sebagian penggemarnya ada yang memekik senang setelah mendapatkan tanda tangannya, Seo Jun tetap mempertahankan senyumnya yang seolah sudah terpahat di wajahnya.
Beberapa pengunjung sempat bertanya kepada Mi Kyong dan Ah Rim, apakah mereka mau ikut mengantri bersama mereka. Namun kedua sahabat itu menolak dengan sopan. Salah satu keuntungan Ah Rim dan Mi Kyong yang akrab dengan Seo Jun adalah mereka tidak perlu mengantri untuk mendapatkan tanda tangan Seo Jun. Bahkan sebelum acara fanmeeting, mereka sudah mendapatkan CD dengan tanda tangan Jay Park secara gratis dari Seo Jun.
Setelah sesi tanda tangan selesai, Seo Jun kembali ke panggung bersama sang MC. "Baiklah, para hadirin sekalian. Selanjutnya adalah sesi yang pastinya sangat kalian nantikan, yaitu pembagian hadiah dari Jay Park!" tutur MC yang berhasil membangkitkan jeritan para pengunjung.
Biasanya para artis akan memberi topi, gantungan kunci, atau bros. Namun Seo Jun memilih untuk menyerahkan kaos dengan model yang dikenakannya saat ini. Tentu saja banyak yang ingin memiliki baju yang sama dengan yang Seo Jun pakai. Kaos itu hanya akan diberikan untuk sembilan orang yang memenuhi syarat.
Sang MC membacakan syaratnya, seperti : siapa yang membawa poster album Jay Park sebelum dia wamil, atau penggemar yang datang dari jauh, dan sebagainya. Ada juga yang dipilih secara acak dengan melemparkan bola cock. Seo Jun sendiri yang melemparnya dengan raket bulu tangkis. Siapa yang menangkap bola itu akan mendapatkan hadiah.
"Hadiah untuk sembilan orang telah habis," tutur sang MC yang disambut desahan kecewa para pengunjung. "Tapi jangan sedih dulu, selanjutnya masih ada hadiah spesial untuk orang yang kesepuluh. Hadiah ini dibelikan oleh Jay Park sendiri."
Para pengunjung pun kembali menjerit-jerit. Mi Kyong kagum dengan antusias mereka. Sudah dua jam mereka berteriak-teriak namun mereka tidak kelihatan lelah. "Apa kalian masih ingat, pada saat kalian menyerahkan tiket masuk tadi, kalian juga diminta untuk memasukkan nomor telepon kalian ke dalam sebuah kotak?" tanya sang MC.
Para pengunjung menjawab iya berupa teriakan serempak. "Jay akan mengambil satu kertas dari kotak tersebut. Pastikan ponsel kalian dalam keadaan aktif," jelas sang MC. "Siapa yang mendapatkan panggilan tersebut bisa maju ke depan dan mengambil hadiah spesial dari Jay Park langsung."
Gadis yang duduk di samping Mi Kyong dan Ah Rim sudah mulai mengeluarkan ponsel dari tas mereka. Mungkin hanya Ah Rim dan Mi Kyong yang tetap menyimpan ponsel di dalam tas selempang kecil mereka. Mi Kyong mengamati Seo Jun yang mulai mengambil kertas di dalam kotak.
Setelah beberapa detik, akhirnya Seo Jun mengeluarkan sehelai kertas kecil yang dilipat. Jeritan lagi-lagi terdengar. "Wah, kuharap itu nomorku!" seru gadis di samping Mi Kyong. Beberapa gadis yang duduk di belakangnya juga mengucapkan hal yang sama.
Mi Kyong yang sudah mulai bosan dengan acara itu pun menguap. Dia baru tidur pukul 1 pagi gara-gara keasyikan membaca novel barunya. Kalau bukan karena harus pergi ke acara fanmeeting, mungkin Mi Kyong akan tetap tidur sampai pukul 9 pagi.
Mi Kyong menatap Seo Jun yang sibuk mengetik nomor di ponsel yang barusan diserahkan oleh MC dengan bosan. Para pengunjung mulai hening, menanti-nanti ponsel mereka berbunyi. Setelah beberapa detik yang menegangkan itu, akhirnya suara dering ponsel pun terdengar.
Mi Kyong yang setengah mengantuk itu tiba-tiba tersentak. Dia merasakan ponselnya bergetar dari balik tasnya. Gadis yang duduk di sampingnya menatap tas Mi Kyong dengan sorot tak percaya. "Ponsel--mu... ponselmu berbunyi," ucapnya dengan nada tak percaya sekaligus kecewa.
Karena Mi Kyong duduk paling depan, sang MC bisa mendengar suara dering ponsel Mi Kyong yang cukup keras. "Nah, Nona, kenapa tidak Anda angkat telepon Anda? Mungkin itu telepon dari Jay Park," gumam sang MC ramah.
Mi Kyong menatap Seo Jun yang tersenyum samar kepadanya. Dia pun membuka resleting tasnya. Nomor tak dikenal tertera di layar ponselnya. Mi Kyong menggeser icon hijau dengan gugup. Setelah meletakkan ponselnya ke dekat telinganya, Mi Kyong mendengar suara Seo Jun yang hanya bisa didengar olehnya. "Cepatlah ke atas. Kau ini lambat sekali. Apa kau tidak lihat para penggemarku itu sudah tak sabaran?"
Mendengar suara Seo Jun yang mengomelinya dengan nada setengah menggoda itu, Mi Kyong mengumpat dalam hatinya. Dari 500 orang yang hadir, kenapa bisa aku yang diteleponnya?! Rutuk Mi Kyong dalam hati. Dia pun mengakhiri panggilan itu lalu menaiki panggung dengan jengkel.
Seo Jun tersenyum penuh arti kepada Mi Myong yang sekarang ini berdiri di hadapannya dengan senyum jengkel. Para penggemar tentunya menjerit histeris. Mereka semua iri dengan Mi Kyong yang bisa berdekatan sekaligus menerima hadiah spesial dari Jay Park.
Seorang staf pria muda membawakan bingkisan besar lalu menyerahkannya kepada Seo Jun. Pria itu mengarahkan mic ke depan mulutnya. Dia berkata dengan nada yang sanggup melelehkan hati para penggemar wanitanya. "Hadiah ini kubeli sendiri setelah menyelesaikan wamil untuk gadis spesial," kata Seo Jun sambil menatap Mi Kyong. "Aku ingin kau membuka kertas kado ini dan kuharap kau menyukainya."
Mi Kyong sedikit ternganga. Apakah hanya perasaannya saja, kalau Seo Jun mengucapkan kalimat yang mirip dengan seorang pria yang memberikan hadiah kepada kekasihnya setelah lama berpisah?
Mi Kyong membuka bingkisan berwarna biru pastel dan diikat dengan pita biru gelap mengkilap dengan gugup. Yah, dia bisa merasakan tatapan para gadis yang iri dengannya. Setelah membuka pita yang menahannya, Mi Kyong terkejut melihat isinya.
Sebuah boneka kucing besar berwarna putih cerah dengan pose duduk itu sungguh menggemaskan. Bulunya lembut seperti beledu. Mata kucing itu berwarna biru dengan pupil hitam bulat di tengahnya. Samar-samar Mi Kyong mencium aroma wangi yang menempel di boneka itu. Jeritan terdengar keras ketika para pengunjung melihat isi bingkisan tersebut.
Detik itu juga, Mi Kyong langsung jatuh cinta dengan boneka menggemaskan itu. Mi Kyong menatap Seo Jun yang juga menatapnya dengan senyum samar di wajahnya. Tanpa Mi Kyong sadari, senyum cerah terbit di wajah cantiknya, layaknya matahari terbit di tengah musim semi. "Gomawo," ucap Mi Kyong senang sambil memeluk boneka yang setinggi leher hingga pinggangnya. "Aku sangat menyukainya."
Seo Jun ikut tersenyum sambil berkata, "Aku tahu kau pasti akan menyukainya." Senyum Mi Kyong langsung lenyap. "Kau... kau membelikan boneka ini khusus untukku?" tanya Mi Kyong tak percaya.
Seo Jun mengangguk. "Tapi... kenapa?" Sebelum Seo Jun sempat menjawab, suara mirip patahan tiang terdengar tepat di atas kepalanya. Seo Jun menengok ke atas, menatap lampu sorot yang dikaitkan dengan logam panjang yang menyatu dengan atap panggung. Menyadari apa yang akan terjadi, Seo Jun segera merangkul Mi Kyong lalu menariknya menjauh dari bahaya tersebut.
Mi Kyong tidak tahu apa yang selanjutnya terjadi sementara dirinya terjatuh ke lantai bersama Seo Jun yang memeluknya dengan erat. Jantung Mi Kyong seakan-akan menggedor-gedor tulang rusuknya. Suara debuman keras sekaligus jeritan dari pengunjung, beserta seruan sang MC dan staf lainnya adalah hal terakhir yang didengar Mi Kyong, sebelum kegelapan menyelimutinya.
CONTINUED...
![](https://img.wattpad.com/cover/256257957-288-k751196.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Soul Mate ♡
RomanceThe Lost Soul Mate (Pasangan Jiwa yang Hilang) ⓒ2021, by Violette [Author of Wattys Winner 2020] Love Story in Korea Sempat menduduki rank : 🥇#1 Kdrama dari 1,2 k cerita. 𝑺𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒅𝒊𝒎𝒖𝒍𝒂𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒑𝒖𝒌 𝒔𝒆�...