Jangan lupa tekan bintang kecilnya yak^^
Happy reading!
=====================Mi Kyong memasuki kelasnya diikuti Ah Rim di belakangnya. Sebenarnya mereka berbeda kelas karena tidak mengambil jurusan yang sama. Mereka sudah bersahabat sejak kelas satu SMP hingga sekarang mereka memasuki kelas dua SMA. Namun karena Ah Rim penasaran bagaimana kondisi meja sahabatnya itu di hari White Day, dia pun akhirnya ikut masuk. Sesuai dugaan Ah Rim, meja Mi Kyong dipenuhi sembilan bungkus cokelat putih, dan enam tangkai bunga mawar putih. Ada satu buket bunga soba yang diikat dengan pita biru langit.
"Uh, apa para pria ini ingin membuatku gemuk," gerutu Mi Kyong.
"Porsi makanmu selama ini banyak, tapi kau tidak pernah khawatir jadi gemuk," gumam Ah Rim heran. Jawaban Mi Kyong datang terlalu cepat, "Itu beda. Aku tidak mau makan banyak cokelat, sekalipun itu cokelat putih." Mi Kyong meletakkan tasnya lalu duduk di kursinya. Tatapannya tampak ingin membumi hanguskan semua hadiah di atas mejanya. "Wah, lihat ini," seru Seo Jun yang baru saja memasuki kelas Mi Kyong.
"Seo Jun, kenapa aku tidak melihatmu di bus tadi?" sembur Mi Kyong sambil melototi Seo Jun yang sibuk mengamati semua hadiah di atas meja Mi Kyong. Semenjak SMA, mereka berdua selalu berangkat sekolah bersama dengan bus. Karena harus berangkat lebih cepat untuk menempuh tempat kerja barunya yang jauh, ayah Mi Kyong yang dipindahkan ke cabang Bank baru itu tidak bisa mengantar-jemput putrinya lagi. Seo Jun juga tidak bisa menumpang mobil ayah Mi Kyong lagi untuk ke sekolah. "Bukannya kemarin aku sudah bilang, kalau hari ini aku numpang mobil ayah temanku," balas Seo Jun yang tidak mengalihkan tatapannya dari meja Mi Kyong.
"Uh, aku lupa. Kukira kau sakit," kata Mi Kyong setengah menggerutu. Seo Jun menoleh ke arah Mi Kyong sambil tersenyum manis. "Kau mengkhawatirkanku ya?" goda Seo Jun girang.
"Boleh aku minta dua cokelatmu?" sela Ah Rim sebelum mereka berdebat. Mi Kyong menjawab enteng, "Ambil saja."
"Ternyata kau masih punya banyak penggemar ya," kekeh Seo Jun.
"Kau berbicara seolah kau tidak mendapatkan banyak cokelat saat hari Valentine bulan lalu," dengus Mi Kyong.
"Tenang saja, dari sekian banyak cokelat yang kudapat, cokelat buatanmu-lah yang paling kusukai," tutur Seo Jun setengah menggoda. Mi Kyong bergumam kepada Seo Jun dengan wajah polosnya, "Aku tidak membuatnya, melainkan kakakku yang membuatnya. Aku hanya meminta sedikit cokelat buatannya supaya kau tidak terus merengek kepadaku."
"Kau berbicara seolah aku ini kucing yang memohon diberi makan," kali ini Seo Jun menggerutu. Mi Kyong hanya mengangkat bahunya acuh tak acuh.
"Apa kau tidak mau bunga-bunga ini juga?" tanya Ah Rim setelah mengambil cokelat yang diinginkannya. Mi Kyong mengamati bunga di atas mejanya. Tangannya mengambil satu-satunya bunga yang berbeda di meja itu. "Aku mau menyimpan yang ini saja," gumam Mi Kyong. "Hmm, dari mana pria ini bisa mendapatkan bunga soba? Bukannya bunga ini biasanya hanya mekar pada bulan September?" tanya Mi Kyong heran.
"Mungkin dia menanamnya sendiri," jawab Ah Rim. "Kalau menanamnya sendiri dengan cara yang tepat, bunga ini tetap bisa tumbuh subur, sekalipun bukan di bulan September." Kedua gadis itu tidak menyadari sosok Seo Jun yang membalikkan badannya sambil tersenyum gembira.
♡♡♡
"Seo Jun, apa yang kau lakukan? Kau berjanji akan membantuku berbicara bahasa Inggris seperti native speaker, tapi kau malah sibuk membongkar koleksi DVD," ujar Mi Kyong di belakang Seo Jun.
![](https://img.wattpad.com/cover/256257957-288-k751196.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Soul Mate ♡
RomantizmThe Lost Soul Mate (Pasangan Jiwa yang Hilang) ⓒ2021, by Violette [Author of Wattys Winner 2020] Love Story in Korea Sempat menduduki rank : 🥇#1 Kdrama dari 1,2 k cerita. 𝑺𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒅𝒊𝒎𝒖𝒍𝒂𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒕𝒆𝒑𝒖𝒌 𝒔𝒆�...