25: .

12.5K 657 15
                                    

ASSALAMUALAIKUM

VOTE KOMENNYA YA:3

***

"Kamu bener mau tetep sekolah Ra?" tanya Sean melihat Sera memakai seragam sekolahnya. Keadaan Sera semalam sangat tidak memungkinkan ia untuk berangkat sekolah,tapi gadis itu tetap kekeuh.

"Sera ga mau buat temen temen cemas bang"ujar Sera.

Sean menghembuskan nafas "Mau abang larang pun kamu ga bakal dengerin abang kan?" ujarnya.

Sera tersenyum simpul,ia tahu Sean mengkhawatirkan kondisinya. "Abang tenang aja,nanti kalo aku drop,aku bakal langsung bilang kok" kata Sera mencoba menenangkan Sean.

"Yaudah,ayo abang anter. Sekalian nanti abang yang jemput"Sean mengambil kunci mobil dan jaketnya.

"Abang bawa mobil? Mobil siapa?" tanya Sera.

"Oh,ini punya atasan abang,abang minjem dulu buat anter jemput kamu. Ga baik kalo kamu kena angin"jawab Sean.

Sera tersenyum haru,sebegitu perhatiannya kakak nya itu.

"Ayo,ngapain bengong"ajak Sean merangkul Sera.

"Ara bangga punya abang"

"Abang lebih lebih lebih banggaaaa punya kamu!" ujar Sean mengacak rambut Sera. Sera tersenyum menanggapi.

Singkat cerita,Sean sudah sampai di sekolah Sera. Ia membuka pintu untuk adiknya kemudian merapikan rambut Sera yang sedikit berantakan.

Sera terkekeh,gemas melihat perilaku kakaknya itu. "Aku bukan anak tk lagi bang"

"Ish,buat abang kamu itu tetep bocil cengeng." Sean tersenyum. Namun sedetik kemudian senyumnya hilang melihat Raka yang lewat membonceng Fani.

Tangan Sean mengepal,Sera yang melihat raut wajah kakaknya mengikuti arah pandang Sean. Sera mengerti,ia menahan lengan Sean ketika Sean hendak menghampiri Raka.

"Dia pacar kamu kan? Kenapa boncengan sama cewe lain?" tanya Sean kesal.

"Abang tau darimana dia pacar Ara?" tanya Sera lembut.

"Daisi pernah bilang. Dia bener pacar kamu kan? Kenapa bonceng cewe lain? Cewe itu siapa?" tanya Sean.

"Kita udah selesai bang,kita udah putus."ujar Sera tersenyum paksa.

"Putus? Kenapa? Cowok itu selingkuh?!" Sean khawatir.

Sera tidak boleh menceritakan kejadian yang sebenarnya. "Bukan,kita emang udah ga cocok"

Raut wajah Sean terlihat tak percaya. "Beneran? Bukan karena dia selingkuh kan?"

Sera menggeleng "Ngga,abang ga usah khawatir"

"SERAAA!!"" pekikan yang sangat Sera hafal membuat Sean refleks menutup telinga.

Ya,siapa lagi kalau bukan Gea dan Daisi.

"Omaygat!! Ada babang ganteng ternyata!! Selamat pagi calon imam nya Daisi!" Daisi berseru centil.

Sean tersenyum canggung,ia melambaikan salah satu tangannya.

"Kalo gitu abang pulang ya,nanti pulang sekolah telepon abang!" ucap Sean.

"Iya. Hati hati ya?" Sera tersenyum.

"Hati hati ya mas,sampe rumah langsung kabarin aku ya?" Daisi kembali menggoda Sean. Tanpa menunggu lama,Sean langsung masuk ke dalam mobil.

"Lo sih! Sawan anak orang lo gangguin!" Gea menyenggol bahu Daisi.

DEAR SERA [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang