40: PLEASE SAY NO

6.2K 308 8
                                    

Enjoy guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy guys

***

Singkat cerita,Sera sudah siuman dari masa koma nya. Semua teman temannya sudah pergi ke sekolah sebelum mereka tahu Sera sudah siuman. Namun berbanding balik dengan Raka,ketika ia mendengar kabar Sera telah siuman,Raka langsung bergegas ke rumah sakit.

Raka masih mengenakan seragam sekolah karena tadinya ia akan pergi ke sekolah. Namun saat di jalan,Mareta memberinya kabar kalau Sera sudah sadar,dan akhirnya ia berputar arah menuju rumah sakit.

Raka saat ini sedang menjaga Sera,Mareta dan Sean sedang tidak ada disana.

"Aku seneng kamu akhirnya siuman"ucap Raka mengelus rambut Sera penuh sayang.

Sera dengan raut herannya bertanya "Aku—kamu?"

Raka tersenyum manis kemudian duduk di samping brankar Sera. "Lebih nyaman pake aku–kamu" Sera hanya diam mengiyakan.

Raka menatap Sera dalam dan penuh cinta,tangannya menggenggam tangan Sera erat. Sedangkan Sera,ia memilih untuk tidak melihat ke arah Raka.

"Aku bahagia"ujar Raka tiba tiba,matanya terus menatap Sera. Menoleh,mata Sera langsung bertemu dengan mata Raka.

"Kenapa?" tanya Sera.

"Karena kamu udah bangun"jawab Raka sambil tersenyum manis.

"Kamu kenapa sih Ka?" Sera bertanya heran. Iya,heran dengan sikap Raka.

Lagi lagi Raka tersenyum "Aku cuma gak mau kehilangan kamu Ra,nggak untuk kedua kali"

Sera merenung,dapat Sera rasakan betapa sayangnya Raka pada dirinya.

Sera menarik tangannya dari genggaman tangan Raka,membuat senyum Raka memudar.

"Kenapa?" tanya Raka.

Sera mengalihkan pandangannya "Aku gak nyaman"

Hati Raka mencelos mendengarnya,sakit sekali rasanya mendengar Sera mengatakan kalau tangan Raka tidak nyaman untuknya.

"Gitu ya?" gumam Raka tersenyum paksa.

Mereka berdua diam untuk beberapa saat,sampai akhirnya Sera kembali membuka suaranya.

"Lupain aku Ka"

Raka menatap Sera terkejut. "Ngomong apaan sih Ra!" kekeh Raka.

Kali ini,Sera menatap mata Raka "Aku serius. Lupain aku,lupain semua tentang aku di hidup kamu!"

Raka mencoba tetap tertawa,ia hendak mengelus puncak kepala Sera namun Sera seger menepisnya. Hal itu membuat perasaan Raka sakit,hatinya mencelos.

Raka menunduk,ia kemudian tersenyum lagi. "Gak usah ngomong macem macem dulu,mending kamu istirahat dulu ya?" Raka menaikan selimut di tubuh Sera walau Sera menolaknya.

DEAR SERA [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang