Enjoy guys:3
***
Raka memutuskan untuk mampir sebentar ke rumah Sera sepulang dari minimarket. Ia menghentikan motornya tepat di depan rumah Sera. Raka berjalan masuk melewati pagar rumah Sera,ia kemudian mengetuk pintu.
Tak berselang lama,pintu terbuka menampilkan Sean dengan baju santai nya. Sean menatap Raka datar membuat Raka merasa canggung.
"Malam bang"sapa Raka berusaha tenang.
"Mau apa kamu kesini?" tanya Sean dengan nada datar. Ia bahkan tak mempersilahkan Raka untuk masuk.
"Saya mau mampir sekalian mau ngasih sesuatu buat Sera. Sera nya ada?" ujar Raka sopan.
"Saya ga bisa ijinin kamu ketemu adik saya. Kalo ada yang mau di titipin,biar saya yang ngasih sama Sera"kata Sean tak memberi Raka celah untuk bertemu Sera.
Raka tersenyum ramah "Saya tau bang Sean mungkin kesel sama saya,saya paham. Tapi Saya mau ngasih barang ini langsung sama Sera" ucap Raka mencoba memberi pengertian.
"Nggak bisa. Kamu tau saya kesel sama kamu,bahkan saya marah. Saya gak bisa ngebiarin cowok yang udah nyakitin Sera deket deket sama dia lagi!" tukas Sean tak luluh.
Raka menghela nafas pasrah "Saya paham. Kalo gitu saya titip ini buat Sera bang" Raka menyerahkan sebuah paper bag berukuran kecil kepada Sean,Sean menerimanya.
"Saya gak tau Sera bakal suka apa nggak,saya cuma mau ngasih ini tulus buat dia"Raka tersenyum meyakinkan.
"Hm"tanggap Sean.
Melihat respon Sean yang seolah tak suka akan kehadiran Raka,Raka mencoba untuk memahaminya.
"Kalo gitu saya pamit bang,maaf menganggu waktunya. Assalamualaikum"Raka kemudian melenggang pergi.
Sean menatap punggung Raka menjauh sampai Raka menghilang dari pandangannya. Ia kemudian masuk sambil melihat lihat paper bagus itu. Sean tak berani membuka nya,bagaimanapun itu bukan hak nya.
"Kasih ke Sera jangan ya?" gumam Sean bimbang saat hendak pergi ke kamar Sera.
"Tapi kalo gak gue kasih,udah amanat"ujarnya kemudian.
Sean memutuskan untuk tetap memberikannya kepada Sera. Ia mengetuk pintu kamar Sera dan masuk setelah mendapat ijin.
"Ada apa bang?"tanya Sera menghampiri Sean.
Sean menyerahkan paper bag itu ke hadapan Sera. "Ini,tadi mantan kamu mampir ngasih ini" kata Sean.
Sera langsung paham,memangnya mantannya siapa lagi? Sera kemudian memutuskan untuk menerimanya.
"Hm,makasih bang"
"Kamu harus tetep jaga jarak sama dia Ra,abang ga suka kalo dia nyakitin kamu lagi" nasehat Sean.
Sera tersenyum paham "Ara ngerti,abang tenang aja. Oh iya,bunda kemana?"
"Bunda pergi ke rumah tante Susan,ada urusan katanya" Sera mengangguk.
"Kalo gitu abang keluar ya? Jangan tidur malem malem,obatnya jangan lupa di minum,jendela kamar kamu tutup takut masuk angin"oceh Sean.
Sera terkekeh "Iyaaa abang! Ga usah khawatir oke?"
Sean tertawa pelan kemudian mengusap puncak kepala Sera. "Selamat malam princess"
"Selamat malam juga!" balas Sera ceria.
Sean kemudian keluar dari kamar Sera,tak lupa menutup pintu kamar Sera tentunya.
Sera berjalan ke arah meja rias nya,ia duduk disana dan membuka isi paper bag itu. Di dalam sana Sera menemukan sebuah kotak kecil berpita yang terlihat cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR SERA [ENDING]
Teen FictionSeraphina Evangeline. Sesuai namanya,parasnya juga sangat cantik. Namun sayang,gadis yang kerap di sapa Sera itu terlalu 'bodoh'. Bukan dalam bidang akademik,namun dalam hal bernamakan 'cinta'. Sera mencintai Raka. Namun,Raka hanya menjadikan Sera s...