Kita hidup berdasarkan harapan,namun takdir tetaplah penentuan,.
-Seraphina Evangeline-
Enjoy guys❤
••••••••❇••••••••
Hari ujian pertama adalah mapel bahasa indonesia,pelajaran yang di pelajari di IPA maupun IPS. Sistem menggabungkan siswa IPA dan IPS saat ujian memang sudah turun temurun,katanya agar para siswa tidak mencontek karena berbeda jurusan. Nyatanya,mencontek tetap menjadi kebiasaan bagi para siswa. Tak peduli apa jurusan mereka.
Lembar ulangan sudah di bagikan,Raka menoleh ke arah Sera yang duduk di sampingnya,ia tersenyum kemudian mulai fokus pada lembar jawabannya. Satu jam berlalu,Raka sudah menyelesaikan sebagian tugasnya,ia menoleh menatap pengawas ujian yang kebetulan sedang tidak memperhatikan mereka. Raka menoel bahu Sera,gadis itu menoleh.
Raka menyerahkan lembar jawabannya pada Sera "Ini,kamu liat punya aku aja,aku udah hampir selesai"bisik Raka.
Sera menatap sekeliling,karena duduk di barisan paling belakang,tidak ada yang memperhatikan gerak gerik mereka.
"Ngga usah,aku juga udah hampir beres"tolak Sera pelan.
"Kamu ga boleh capek mikir,jawaban aku di jamin bener,aku udah belajar keras buat ujian ini. Demi kamu,supaya aku bisa kasih contekan dan kamu ga mikir terlalu keras"ucapan Raka membuat hati Sera tersentuh. Yah,walaupun niatnya belajar sedikit melenceng,tak bisa di pungkiri ia senang mendengarnya.
Sera tersenyum lembut "Makasih Raka,tapi soalnya ga susah,gaada rumus juga,jadi aku ga mikir keras keras" Sera menghargai usaha Raka,hanya saja menurutnya soal soal ini tidak begitu sulit.
"Beneran ga mau liat?" tanya Raka memastikan.
Sera mengangguk "Iya,udah sana kerjain sisa soal kamu,nanti keliatan pengawas bisa gawat"kekeh Sera pelan.
Raka mengangguk dan kembali mengisi lembar soal di tangannya. Raka tidak pernah seserius ini ketika melakukan ulangan,ia bahkan tidak pernah belajar. Tapi kali ini,demi Sera,agar gadis itu tidak berpikir terlalu keras dan kelelahan,Raka rela begadang dan mempelajari semua materi ujian. Sebucin itu!
Singkat cerita,ujian mapel pertama sudah selesai. Raka beserta yang lainnya sedang berkumpul di kantin saat ini. Mereka duduk di satu meja,membentuk lingkaran.
"Ga kerasa yah,bentar lagi kita bakalan lulus"Daisi membuka perbincangan.
"Perasaan baru kemaren deh Sera nembak Raka disini,terus Raka terima gitu aja. Eh sekarang udah mau lulus"sambung Vano membuat Sera dan Raka saling pandang.
"Baru kemaren juga rasanya gue maki maki si Rakanying disini"ujar Gea menatap sekeliling kantin.
"Masih aja nyebut gue kayak gitu lo"cibir Raka menatap Gea sinis.
"ya emang udah kebiasaan,susah ilang"alibi Gea. Raka hanya berdecih dan terkekeh pelan.
"Eh,btw rencananya lulus sekolah kalian mau lanjut kuliah apa kerja?" tanya Bian.
"Gue sih kuliah"Gea dan Daisi menjawab serempak,di angguki yang lain.
"Mau pada kuliah dimana?" tanya Vano.
"Gue sih di kota ini aja paling,ga bisa jauh dari mami"ujar Daisi.
"Kalo gue belum pasti"sambung Gea meminum es jeruk di depannya.
"Gue sama Vano mau satu kampus dong!" ujar Bian bangga. "Kalo lo Ser? Mau kuliah dimana?" lanjutnya menatap Sera.
Sera terdiam sebentar kemudian tersenyum "Maunya sih satu kampus sama Raka"ujarnya pelan. Raka yang mendengarnya tersenyum kecil sambil menggenggam tangan Sera.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR SERA [ENDING]
Teen FictionSeraphina Evangeline. Sesuai namanya,parasnya juga sangat cantik. Namun sayang,gadis yang kerap di sapa Sera itu terlalu 'bodoh'. Bukan dalam bidang akademik,namun dalam hal bernamakan 'cinta'. Sera mencintai Raka. Namun,Raka hanya menjadikan Sera s...