ABIN BISA AJA

21 4 2
                                    

"Orang ganteng selalu mengalah"

#abino fageza alazim

_________------------__________

Setelah melihat laura semakin jauh, abin pun kembali bergabung bersama teman temannya

Baru duduk dirinya sudah mendapatkan tepukan bahu dari sahabat sahabatnya

"Selamat mencoba lagi ketua bos, sekarang emang belum berhasil tapi insyaaallah aja, neng laura bisa secepat nya luluh"ucap genta seraya menepuk pundak abin

AMIN

Ucap kelimanya dengan kompak

"Gue heran laura itu sebenernya mau tipe yang kaya gimana, yang ganteng nya kelewatan aja di skip sama dia," ucap geo

Abin mengangguk membenarkan ucapan geo

Ia menopang dagunya seraya bernyanyi girang dengan wajah yang terlihat galau
"Apa kurang nya aku di dalam hidup mu....
Hingga kau tolakkin akuu...."

"Uhhh jadi sedihh"timpal leon seraya mengelap matanya dengan tisu yang di siapkan di meja kantin tersebut jangan lupakan mimik wajah sok sedih nya

" ini lah bucin sesungguhnya" cibir fadil

"Bukan ini adalah perjuangan yang sesungguhnya" sargah abin dengan bangganya

"Jod pesenin somay enam mangkok entar gua yang bayar"ucap abin santai

Kelima orang itu langsung berbinar

"Perintah terlaksana ketua bos" ucap jodi lalu melengseng pergi untuk mememasan makanan

" lo bener bin lo adalah pecin bukan bucin" ucap fadil seraya menepuk nepuk pundak abin

"Pecin?? Apaantuh? Permen micin maksud lo?" tanya genta

Sontak saja fadil langsung menoyor kepala genta dengan kesal

"Permen micin mata lo belong, artinya pejuang cinta tolol, malah permen micin, nyambung lo kejauhan gen, makanya jangan makan garem mulu lo, jadi asin kan otak lo"gerutu fadil kesal

"Pinter banget sih lo!, mana ada otak asin anjir! emang lo pernah nyoba!?"sargah genta dengan tampang emosinya

"Gua pernah makan otak otak yang kaya naget itu wuy ada kok asin asinnya, ada gurihnya juga" timpal abin dengan wajah tanpa beban hidup

Fadil menjentikkan jarinya dengan senyum kemenangan menatap genta
"Ada kan noh sahabat gua pernah nyoba" ujarnya seraya menepuk nepuk pundak abin

"Ya ya orang bodoh selalu menang, yang bodoh selalu di depan!" dercak genta dengan tampang kesal nya

"Seneng banget ngatain diri sendiri gen" celetuk abin

"Serah monyet! Mau nangis gue rasanya! Kenapa, kenapa harus kalian yang menjadi sahabat gue" ujar genta dengan wajah dramatis

Leon menepuk nepuk pundak genta
"Udah takdir dari yang di atas gen mau gimana lagi"

****

"Freby laura azahra!, astaga yaampun dua kali lo ninggalin kita tau ga! Kesel banget gue mana makanan gue belum abis lagi"ucap sasya kesal

Bim bim pun mengangguk ia juga sama kesalnya
"Somay gue astaga, gue jadi ngehambur hamburin duit 5000 tau ga, dasar laura, ih sebel"

"Ih najis!"

Bim bim berdecak kesal menatap laura
"Gue masih laper tau lau"

Laura melipat tangannya di depan dada
"Yaudah lo bedua balik lagi sono ke kantin, gue udah ga mood buat makan" ucap laura kesal lalu melenggang pergi memasuki kelasnya

ABINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang