LUPA

6 0 0
                                    

Jodi menatap terkejut temannya ini dan dengan refleks melepaskan rangkulannya

Dan seisi ruangan itu saling tatap menatap kala mendengar penuturan dari abin

"bin elah jangan bergurau lah, ga demen gue"ujar leon

Terlihat abin malah mengerutkan alisnya seraya menatap satu persatu orang orang yang berpakaian seragam sekolah ini di ruangannya

"sorry tapi gue emang ga kenal sama kalian"ujar cowok itu lagi

"gua tabok lo bin"sentak genta dengan raut kesal nya

Leon datang seraya mengusap ngusap punggung genta dengan mulut yang berakali kali mengucapkan kata kata sabar

Tak lama jodi tersenyum miring lalu menatap para teman temannya yang keheranan melihat senyum seksinya ini

"gue yakin setelah ini abin ga akan pura pura lupa ingatan lagi"ujar jodi dengan senyum yang masih terpapar cantik

Yang lain kembali menatap bingung jodi,  tak lama cowok itu menghampiri laura dan menggenggam tangan cewek itu lalu kemudian mengecup nya singkat

Plak

Dengan kesal laura sontak menggeplak kepala jodi yang dengan lancangnya mengecup punggung tangannya

"gila ya lo!"ujar nya lalu menarik kasar tangannya kembali

"sya tisu basah"

Dengan gerakan cepat sasya langsung membuka tasnya dan mengambil tisu basah yang selalu ia bawa lalu di berikannya kepada laura

"bisa terkena najis gue"gerutu laura

Yang lain terkekeh melihatnya tak terkecuali jodi dan abin

"parah lu ra gue kan cuman mau mengembalikin sisi abin yang menguar seperti macan saat melihat sang pujaan hatinya gue terkam"

Laura memutar bola matanya kesal dengan tangan yang masih membersihkan punggung tangannya yang baru saja di kecup oleh si makhluk gaib ini

Jodi berbalik menatap abin namun kali ini dengan tampang yang benar benar serius

"bin lo ga mau tabok gue atau pukul gue gitu?" tanya jodi

"bin serius lo ga marah gue cium tangan laura?"

Abin masih tetap diam tapi kali ini tangannya sudah berpindah di kepalanya terlihat wajahnya pun seperti menahan sesuatu yang begitu sakit

"jodi kembali menarik tangan laura dan membawanya kedepan abin"

"sakit jodi lo bisa pelan pelan ga sih! "

Jodi tak menghiraukan ucapan laura ia kembali membawa laura tepat kehadapan abin

"lo pasti kenal kan dengan dia, ga mungkin seorang abin lupa dengan laura"

Abin masih tetap diam dengan tangan yang kini meremas rambutnya sendiri

"ARGHHH SAKIT"

"jodi cukup! Abin memang lupa ingatan"
Diana yang sedari tadi diam mendengarkan interaksi sahabat anak anaknya itu sontak langsung ambil tindakan ketika melihat sang anak menggeram kesakitan ia langsung membawa abin kedalam pelukannya

"sakit"lirih cowok itu

Diana langsung menangis dengan tangan yang begitu erat memeluk anak nya itu

"bahkan abin ga inget mamanya"ujar diana lagi dengan bahu yang bergetar

Tak lama si kecil dion pun ikut menangis
"abang juga ga inget dion"

Jodi terduduk lemas di lantai dengan tatapan yang menyiratkan kesedihan

Bahkan teman temannya yang lain pun ikut terkejut sedih, melihat sahabatnya melupakan mereka melupakan kenangan kebersamaan mereka yang penuh dengan canda tawa

Laura pun sama kenapa ada rasa sedih yang menjalar di tubuhnya, kenapa ada perasaan aneh yang tiba tiba datang, ada perasaan takut bila abin benar benar melupakannya

"tante ini ga mungkin kan ini pasti bohong"sentak geo

Diana menggelengkan kepalanya dengan pelan
"ini kenyataannya geo"

Geo lagi lagi terdiam bungkam mendengarnya

Tak lama seorang dokter datang dengan laki laki paruh baya

"om abin" belum sempat geo melanjutkan ucapannya bimo sudah lebih dulu memotongnya

"abin juga lupa dengan saya"

ABINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang