"Kenapa muka lo, kusut amat kek pakean di uel uel"ujar jodi seraya menatap wajah abin yang sedari tadi cemberut tidak karuan
Yang lain pun ikut menatap heran abin. Abin terlihat murung sedari tadi bahkan cowok itu sama sekali tidak fokus dalam bermain futsal.
Abin menggeleng pelan lalu duduk di samping lapangan dengan bola yang masih di genggamnya
Yang lain saling tatap lalu ikut menyusul abin untuk menepi ke pinggir lapangan
" lo kenapa sih?"ujar genta
"Gapapa"
Geo mendelik sinis menatap sahabatnya itu
"Kek perempuan lo ah, bilang gapapa tapi aslinya kenapa napa, cerita lah bin"Abin menghela nafas pelan lalu menaruh bolanya di samping tubuhnya dan menatap wajah wajah penasaran dari para sahabatnya
"Gua mimpi"
Yang lain menatap bingung abin
"Mimpi?"tanya leon
Abin mengangguk
" mimpi indah yang berujung kesialan, kenapa itu mesti mimpi, kenapa bukan kenyataan! Sial! Gua bener bener emosi sama itu mimpi!"Yang lain kembali menerka nerka mimpi apa sahabatnya ini sampai menjadi seperti ini
"Mimpi apa emang?"tanya zegar
Abin kembali menatap wajah wajah para manusia hina di depannya ia menjulurkan kedua tangan dan sepuluh jarinya yang ia satukan dengan gaya ala ala seperti tangan yang berciuman
"Gue sama laura kis kissan"Krik.. Krikkk
Zegar, geo, jodi, genta serta leon menatap abin dengan wajah terdongo dongonya
Abin menatap jengah orang orang di depannya yang sama sekali tidak mengerti dengan apa yang ia ucapkan
"Gue-dengan- laura ci-u-man! Di sini" ujar abin dengan penuh penekanan seraya menunjuk nunjuk bibir seksinya
"HAH!"
"APA!"
" anjir kalo mau bohong yang bisa bikin orang percaya dong bin, bohong lo udah kelewat batas nih"sentak genta
"Cuman mimpi bangsat!"maki abin dengan wajah penuh kekesalan, tidak guna bercerita kepada para manusia di depannya ini. Hanya membuang buang suara dan tenaga saja.
*****
Abin berjalan malas di sekitar koridor, tak ada semangat untuk hari ini kala kejadian tadi pagi yang berujung membuatnya murung seperti ini, seakan masih tidak terima dengan apa yang terjadi, kebahagiaan yang ia dapat bersama orang yang ia cintai ternyata hanya mimpi belaka, sial! Semenyedihkan ini kah kisah cinta nya
Setelah bercerita kepada para sahabat laknatnya abin lebih memilih pergi, ia benar benar malas dengan para teman temannya yang dimana membuat mood nya semakin bertambah buruk. Ia memutuskan untuk pergi ke kantin memberi kesegaran untuk tenggorokannya.
Mata nya seakan memicing tajam kala melihat seseorang yang teramat ia kenali didepan sana tengah berjalan santai tak jauh dari tempatnya
"Apa mimpi gua bakal kenyataan ya, sial apa kata kata yang gua ucapin waktu di mimpi semalem," abin mengetuk ngetuk kepalanya dengan kesal
"Ayo otak, inget inget!, ah iya gue inget" sontak saja cowok itu segera berlari mengejar seseorang di depan sana"Ra ura! Ra tunggu sebentar ra!"
Sontak gadis yang ia kejar tersebut berbalik badan dengan tangan yang terlipat di dada dan dengan mata yang terlihat jengah menatap dirinya
Abin tersenyum manis menatap gadis di depannya, ah semoga saja mimpi nya bisa terwujud, amin!
"Kenapa?" ujar gadis itu dengan alis terangkat
Abin menetralisir kejadian dimimpinya semalam bukan kata kata itu yang laura ucapkan semalam ah tapi setidaknya sama saja kan
Abin kembali tersenyum manis ia malah menggaruk kepalanya yang sedikit agak gatal, kenapa ia jadi gugup di tatap seperti itu, dan bisa bisa nya ia lupa kata kata dimimpinya semalam.
"Ga- gapapa manggil aja"Abin mengatup bibirnya ia menatap gadis yang berdecak kesal didepannya lalu melenggang pergi meninggalkan dirinya dengan keterbungkaman.
"Ga ada kata kata i love you, ga ada juga kis kissan, ternayata benar itu cuman sekedar mimpi yang ga mungkin kenyataan. Sial!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ABINO
Teen FictionABINO FAGEZA ALAZIM si biang nya masalah mantan fakboy di waktu smp, dan tobat pada masa masa masuk SMA Lucu sekali orang ini dari fakboy kini ia berubah menjadi sadboy, etssss, tidak tidak, tidak bisa di katakan sadboy karna pada dasarnya abin ada...