PERTANYAAN YANG TAK ADA JAWABANNYA

5 1 0
                                    

"Prinsip sahabat sejati dalam diri kami itu susah senang kita hadapi bersama tanpa perduli resiko nya yang seperti apa!"

#fadil ariya faneza

__________-----------__________

Laura menatap ke atas langit dimana beribu ribu bintang tengah berkilau di padukan satu bulan yang terang benerang, ditemani dua es krim di tangannya serta seseorang di sampingnya

"Kenapa lo begitu suka gua?" tanya laura tanpa mengalihkan tatapannya ke seseorang di sampingnya

Abin yang berada di samping laura langsung mengalihkan pandangan nya menatap sejenak wajah gadis di samping nya

"Bukan sekedar suka, cinta juga" balas abin lalu melanjutkan memakan es krim nya

Keduanya kini tengah duduk di kursi taman seraya menikmati indah nya malam

Laura berdecak malas mendengarnya

"Ya ya jadi kenapa lo cinta gue?" tanya nya

"Bukan cuman cinta, sayang juga" balas abin lagi

Laura lagi lagi berdecak, ia menatap abin, dengan tampang kesal nya

Abin menatap laura juga dengan tatapan serius

"Dengerin gua, ga ada jawaban dari pertanyaan lo itu, karna gua suka, gua cinta, gua sayang sama lo, itu semua murni dari hati, dari diri gua sendiri, dan dari perasaan yang gua punya"

Abin menarik kepala laura dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk memegang es krim, abin membawa kepala laura menuju dadanya

Laura sedikit terkejut dengan perlakuan abin ia ingin memaki abin namun urung kala abin mengucapkan sesuatu dimana membuat hati nya terasa haru

"Lo bisa denger detak jantung gua yang menggila ra? Ini selalu terjadi saat gua di dekat lo, gua ga bisa jawab pertanyaan lo, tapi jantung gua ini, jantung gua ini jawaban dari pertanyaan lo, jangan buat gua menunggu semakin lama ra, tapi kalo lo masih ragu sama gua, gua gapapa gua masih bakal nunggu sampe lo ga meragukan cinta gua lagi"

Laura menarik kepalanya dari dada abin dan menatap wajah abin yang benar benar serius

"Gu-gua masih takut" ucap laura lirih

Abin membuang eskrim nya yang sudah mencair, ia beralih mengelus surai rambut laura lalu menangkup kedua pipi gadis itu

"Gua ngerti, tapi satu hal yang perlu lo inget, ga semua orang itu sama, lo jangan liat gua seperti zavan, tapi lo liat gua sebagai abin, sebagai diri gua yang sebenarnya, bukan sebagai laki laki berengsek kaya zavan, gua ga kaya dia ra"

*****

Motor besar abin sudah terparkir cantik di hadapan rumah laura setelah menghabikan es krim kedua insan itu memutuskan untuk pulang

Laura turun dari motor abin, sedari tadi dia hanya diam tanpa mengucapkan sesuatu, ia memikirkan perkataan abin yang teringang ngiang di kepalanya ini

Sedikit rasa bersalah di hati nya karna abin yang begitu tegar dalam mengejar cinta nya

"Masuk langsung tidur ra, pake selimut biar ga dingin" ucap abin

Laura mengangguk
"Lo hati hati" ucap nya seraya melangkah memasuki rumahnya

"Ra" panggil abin

Laura kembali berbalik menatap abin yang masih duduk di atas motornya

"Selamat malam" setelah mengucapkan itu abin langsung memakai helm nya dan melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah laura, dan meninggalkan laura yang berdiri terpaku dengan pandangan lurus ke depan

ABINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang