SLALU BEGINI

6 1 0
                                    

Wanita paruh baya dan laki laki paruh baya baru saja turun dari mobil mereka

Keduanya melangkahkan kaki menuju rumah milik mereka

"Kamu semalem udah bilang fadil kalo kita minep kan,"

"Udah dong tapi ya gitu anaknya sok ganteng jadi ngartis, chat aku di read doang"

Laki laki paruh baya itu menggeleng pelan

Ceklek

"ASTAGHFIRUWLOH,"
teriak wanita paruh baya yang baru saja datang bersama suaminya, keduanya adalah orang tua fadil yang pergi semalaman dan baru pulang pagi ini pukul jam 7.15

"SAYANG SAYANG KU AYO BANGUN, KENAPA KALIAN TIDUR DI LANTAI KAYA GINI, KALIAN GA MAU SEKOLAH INI UDAH SIANG, ASTAGA"

Ketika membuka pintu rumah matanya di buat terkejut ketika melihat anak serta teman teman temannya tergeletak di lantai dengan tidak memakai baju hanya boxser saja, mereka persis seperti tuyul bujangan saat ini

"Berisik lo monyet hus huss ganggu aja" gumam geo dengan mata yang masih tertutup rapat

Wanita paruh baya yang bernama zena itu mendelik kesal mendengar penuturan dari sahabat anaknya itu yang memang sudah di anggap nya seperti anak sendiri

"Geo! Mulut kamu ya berani berani nya ngatain mami quin monyet!"

"Sehari aja ga usah ketus sama aku ra bisa ga" gumam abin dimana membuat zena kembali menggeleng geleng kesal,

Zena sudah pusing melihatnya

"PAPIII!"

laki laki paruh baya yang tengah berkutat dengan layar laptopnya di kursi meja makan langsung menatap sang istri yang sedari tadi mengomel tidak jelas,

"Siram aja mi, ga perlu repot repot ngomel ngomel, nanti suara kamu bisa abis, anak anak itu ga akan bangun mau kamu teriak sekenceng apa juga"

Dipikir pikir benar juga saran suami nya itu yaudah cuss lah zena pergi melenggang ke kamar mandi untuk mengambil seember air

6 menit berlalu zena sudah kembali dengan ember penuh berisi air di tangannya

"Maafin mami quin ya sayang abis kalian susah banget di bangunin nya"

BYURRRR

"mampus keseret banjir gue!"

"Astaghfiruwloh siapa yang ngeludah"

"Mana ada ngeludah sederes ini lol"

"Anjir sehari aja gue di bangunin dengan lembut, kaga pake siram siraman kaya gini, kek nya ga pernah sama sekali"

Fadil meraup wajah nya dengan kesal lalu menatap mami nya dengan wajah sebalnya

"Mi kenapa kita di siram sih!" ujar fadil

Yang lain sontak mengangguk

"Mami quin jahat sekali" timpal leon dengan wajah sok sedih nya

"Mami udah bangunin kalian ya, pake suara lembut selembut sutra, tapi apa tetep aja kalian ga bangun, mana si abin sama geo ngigau ga jelas lagi, udah mami quin ga mau ngoceh lagi, sekarang kalian pergi mandi, terus siap siap kesekolah!"

Abin fadil dan yang lain sontak saling pandang

"Sekolah?" gumam abi

Zena menatap bingung keenam remaja itu

"Iya sekolah emang kenapa?" tanya zena

"Jam, jam berapa sekarang?"ucap genta dengan nada panik nya

ABINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang