Part 33

1.1K 122 20
                                    

Happy Reading
....

Kampung Sampireun Garut

Biru dan Rubi berangkat dari Jakarta  menuju Kampung Sampireun Garut pada pukul 08.30

Biru memutuskan untuk menyetir sendiri tanpa bantuan supir.Hanya ada Biru dan Rubi.

Biru dan Rubi tiba ke tempat tujuan pada pukul 13.30

Perjalanan yang cukup jauh tersebut, sebanding dengan keindahan tempat yang mereka tuju.

Sesampainya di bagian receptionist, Biru dan Rubi disambut dengan ramah, keduanya mendapatkan welcome snack (kerupuk) dan welcome drink(jahe).

Seketika rasa lelah keduanya setelah melalui perjalanan yang cukup jauh, terbayar dengan sambutan baik dan bersahaja oleh pihak kampung simpereun.

Mereka juga disambut dengan udara sejuk, yang menenangkan. Ditambah lagi dengan view indah yang ditawarkan oleh kampung simpereun sangat worth it.

Biru dan Rubi mendapatkan kamar jenis 'Kalapalua Suite Lake' dengan nomor 1009 yang berada di pinggir danau. Setiap kamar yang ada di pinggir danau ini memiliki kano, bisa dipergunakan jika ingin bermain di danau dan hendak pergi menuju restoran atau tempat spa

Pemandangan di sekitar kamar penginapan sangat indah dan nyaman, sangat memanjakan mata. Kamarnya dikelilingi oleh danau, dan udaranya juga sangat sejuk.

Karena udaranya tergolong dingin, di dalam kamar tidak tersedia Ac. Selain  view yang langsung mengarah ke danau, tersedia juga fasilitas wi-fi dengan sambungan yang lancar.

Kemudian dinding kamarnya terbuat dari bambu dengan sabut kelapa sebagai atapnya, dan selain tempat tidur di dalam kamar juga tersedia sofa bed yang nyaman banget buat dipakai rebahan, ada juga fasilitas televisi  dengan satellite channels, koran, telepon dengan sambungan langsung, meja rias, di dalam kamar juga tersedia pilihan teh dan kopi, serta pemanas air, dan lemari dari bambu.

Untuk kamar mandinya tergolong cukup mewah. Konsep kamar mandinya adalah semi-outdoor. Jadi di bagian wastafel, WC, dan bathtub-nya indoor, sedangkan shower-nya tidak ada atapnya

Rubi menggandeng lengan Biru sambil mengamati view indah yang tersaji di hadapannya.

"Mas, pemandangannya bagus banget."

"Kamu suka?"tanya Biru sambil menyenderkan kepala Rubi di bahunya.

"Suka banget,"jawab Rubi ceria.

"Kalau begitu sebagai imbalannya, cium di sini dong."Biru menunjuk pipinya.

"Dih gak ikhlas banget, pake imbalan segala,"protes Rubi.

"Ya harus gitu dong. Itulah namanya realita hidup istriku, gak ada yang gratis."Biru tertawa renyah tanpa dosa.

Meskipun begitu Rubi tetap memberikannya.

Rubi melepaskan gandengan tangannya, Rubi bergeser ke depan Biru.

"Tutup dong matanya kalau gitu,"perintah Rubi.

"Kalau tutup mata berarti cium di bibir ya?"Biru mengedipkan matanya genit.

"Dasar mesum."

Rubi mengibas-ibaskan telapak tangannya di depan wajahnya yang tiba-tiba teras panas.

"Jadi gak nih tutup mata?"Biru menaik turunkan alisnya.

"Kelamaan."

Rubi melatakkan sebelah telapak tangannya ke mata Biru, otomatis Biru ikut memejamkan matanya.

BI-RU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang