Happy Reading
...Lea, wanita yang pernah menjadi teman kencan sehari Biru muncul ke permukaan membuat sensasi soal cerita kencannya dengan Biru baru-baru ini.
Sementara itu, Biru dan Agensi telah menjelaskan kepada publik, kalau Rubi dan Biru telah berpacaran selama 2,5 tahun terakhir ini.
Mereka melupakan soal Lea.
Dengan adanya gosip yang dihembuskan Lea ini, menjadikan netizien bertanya-tanya bagaimana bisa Lea mengaku pernah berkencan dengan Biru, sementara Biru telah memiliki seorang kekasih. Netizien jadi berspekulasi yang negatif terhadap Biru.
Sebenarnya pemberitaan perihal hubungan Biru dan Rubi saja belum reda, ditambahi lagi dengan gosip yang disebarkan oleh Lea, membuat suasana semakin menguntungkan untuk acara-acara gosip.
Kali ini dengan suka rela Biru membuat acara press conference sendiri, mengundang para wartawan untuk melakukan sesi wawancara.
"Benar, saya sempat makan siang bersama dengan Lea. Saya mengakui waktu itu saya telah bersikap kekanak-kanakan, hal itu saya lakukan untuk membuat Rubi merasa cemburu, kami sedang terlibat sebuah permasalahan pribadi sewaktu itu. Ini hanya kesalahlpahaman saja, jadi saya harap gosip perselingkuhan saya dengan Lea ini bisa kita selesaikan sampai di sini jangan diperpanjang lagi, karena sebenarnya pun permasalahan ini sudah saya selesaikan dengan Rubi secara baik-baik jauh sebelum pemberitaan ini mencuat. Saya juga berharap penjelasan saya ini bisa meluruskan kesalahpahaman yang berkembang, begitupun dengan Lea saya berharap sekali untuk menghentikan rumor yang sangat merugikan semua pihak ini. Terimakasih."
Kalimat-kalimat penuh dusta itu mengalir dengan rapi dari mulut Biru. Dari kejauhan Rubi tersenyum kecut, ia akui Bosnya itu sangat pro dalam bersandiwara, ucapan dan ekspresinya sangat sinkron dan mendukung.
"Kalau soal berkelit dia emang juaranya, gimana ya namanya dia udah terlatih jadi buaya darat dari dulu,"ucap Rey yang berdiri sejajar dengan Rubi.
"Iya Mas, jago banget. Kalau Rubi yang di posisi itu, pasti semuanya bakal jadi kacau."
Rubi dan Rey tertawa kompak, hanya membayangkan Rubi yang memberi klarifikasi saja sudah cukup membuat keduanya tertawa, karena bisa dipastikan kalau Rubi yang berbicara akan menjadi awal dimulainya sebuah musibah, barangkali Rubi akan menceritakan apa yang terjadi secara jujur.
"Rub, sebenarnya lu sama Langit pacaran gak sih?"tanya Rey tiba-tiba.
Rubi menghentikan tawanya, tiba-tiba Rubi merasa gugup.
"Rub?"
"Pacaran ya? Soalnya gue liat beberapa hari ini, Langit kayak menghindar gitu gak sih, dia keliatan agak beda. Gue kayak ngerasa kalau Langit terganggu dengan sandiwara ini?"
Rubi masih terdiam, tidak tahu harus memberikan jawaban seperti apa.
"Lo denger gue gak sih Rubi?"Rey berdecak kesal, pasalnya sedari Rubi tidak menjawab pertanyaannya.
"Iya Mas,"jawab Rubi dengan suara pelan.
"Iya apanya?"tanya Rey.
"Rubi sama Mas Langit pacaran."
Mata Rey membulat sempurna, nyaris keluar. Dia yang bertanya, dan setelah mendapat jawabannya dia juga yang syok.
"Serius? Kok bisa? Terus gimana dong hubungan kalian? Eh bener pacaran kan? Gue gak salah dengar tadi?"tanya Rey beruntun.
Rubi menghela nafas, ia juga tidak tahu bagaimana kelanjutannya. Karena semenjak memberi tahu soal rencana sandiwara ini, Langit tidak menghubunginya sama sekali, telfonnya pun tidak diangkat. Langit menghindar dari Rubi.

KAMU SEDANG MEMBACA
BI-RU
RomanceBiru, sosok lelaki yang tempramental, hoby-nya marah-marah, mengalami trauma soal percintaan. Karena hubungannya kandas dengan alasan yang sangat jarang terjadi. Rubi, gadis dari desa yang datang ke Jakarta untuk mengadu nasib, membantu orangtuanya...