-4-

834 147 6
                                    

sang mentari telah tiba, menggantikan indahnya rembulah dimalam hari. dan inilah saatnya bagi y/n dan Tommi untuk pergi ke rumah Sarah yg katanya adalah pelaku dari pencurian hp Alia.

"hm...tanggal merah..kesempatan!" y/n pun pergi mandi dan bersiap untuk menjalani rencana selanjutnya.
.
.
.
.
"yosh, udh siap! tinggal telfon Tommi buat ketemua-"

*drrt..drrt..*

belum selesai bicara, y/n tiba tiba mendapat telfon dari Tommi.

"wah panjang umur banget"

y/n: "moshi moshi, udh siap kah?"
Tommi: "jelass"
y/n: "sip! jdi ketemuannya dimana?"
Tommi: "eee..kita kesampingkan dulu soal itu"
y/n: "eh? emng ada apa?"
Tommi: "itu..Alia mau ikut katanya"

mendengar itu, y/n agak panik dan tak bisa memilih kedua pilihan itu.

Tommi: "hm..apa kita ajak aja kali ya? kan gaada masalah juga"
y/n: "tapi.."
Tommi: "udh lah gpp, emng kau gk kasian apa sama dia?"
y/n: "y-ya bukan gitu, tpi kan-....ah sudahlah, terserah aja"
Tommi: "ok kita ajak dia ya"
y/n: "tpi..kmu yakin? kmu bilang kan Sarah temen deketnya Alia dulu..aku gk mau merusak hubungan persahabatan mereka"
Tommi: "nah, masalah itu biar gw yg urus"
y/n: "o-ok deh"

>telfon pun berakhir sampai disitu dan mereka segera pergi ke tempat yg telah dijanjikan.

-sesampainya disana-

"hoi Tom! maaf aku telat yak hehe"
"elah lambat kali"
"hai y/n!!"
"o-oh, hai Alia"
"ini kita katanya mau nyari pelaku pencuri hp Alia kah? Tapi.. kenapa kita kerumah Sarah?" Tanya Alia bingung.
"Ah, iya Alia! S-soal itu.. ada yg ingin kami beritahukan, Kalau.."
"Temanmu yg bernama Sarah yg kami curigai mencuri hapemu Alia"

Y/n belum menyelesaikan omongan, Tommi sudah memberitahukannya langsung.

"Apa!? S-serius!?"ucap Alia tidak percaya.
"Eh bukan gitu cuma-"
"T-tapi kalian kenapa mencurigai sarah? Diakan temanku! gk akan mungkin mencuri sesuatu dari Alia, emangnya ada bukti apa kalian curiga sama dia!?" sambung Alia dengan nada marah.
"Ee Alia.. tenang dlu, kami gak bermaksud nuduh dia, cuma kami curiga klo dia benar² mencuri hpmu Alia, jadi kami kesini buat nemuin dia sekarang jga dan mengajakmu untuk membuktikan dia salah apa nggak" ujar Tommi.

"Tapi kenapa!? Kenapa kalian curiga sama dia? Apa alasannya??" Tanya Alia Masih tidak percaya.
"Jadi begini Alia.. kamu tau kan Klo abangmu terkenal dikalangan perempuan? Nah, kemarin waktu aku ke perpustakaan, aku ngeliat abangmu ditembak salah satu cwe. Tapi dia ditolak, dan nggk salah liat waktu kita kemaren duduk di taman, aku liat gadis itu lewat dibelakang kita. Kriterianya, dia berambut coklat pendek, dan memiliki anting bintang" y/n menjelaskan.
"Ciri²nya sama persis seperti Sarah kan? Karena aku sering lihat kamu barengan sama dia, Alia" lanjut Tommi menjelaskan.

"Uhm.. e-em.. tapi.. dia gk akan mungkin ngelakuin itu, Sarah temanku yang baik"
"Tapi Alia, nggk semua org yg kamu anggap baik itu akan selalu baik sama kamu. Kamu ini masih saja bodoh ya, bisa² kmu dibodohi sama dia Alia" jawab Tommi menceramah.
"T-tapi kan.."
"Sudah², dari pada kita berlama disini, lebih baik kita buktikan sendiri,atau kita interogasi saja langsung untuk kepastian nya" ucap y/n tegas.
"Benar! Dari awal aku sudah curiga sama si Sarah tu, dia suka diam² sembunyi nggak jelas aku perhatikan di sekolah" jawab Tommi.
"Oke, ayo kita panggil orangnya langsung!"

*Ting-tong*

Tangan tommi mulai menekan bell nya dengan keberanian.
"Iya sebentar~!" Terdengar suara perempuan yang pastinya adalah Sarah teman dekatnya Alia.

*Ceklek*

Dengan wajah yang kaget sekaligus bingung, Sarah melihat keberadaan mereka.
"L-lho? Kalian..? Ada perlu apa kesini? A-alia?" Wajah Sarah nampak gugup dan pucat saat melihat Alia.
"Sarah... Ada yang ingin kami bicarakan denganmu, sekarang juga" ucap Tommi menatap serius pada Sarah.

"H-hah? Ada yang perlu di omongin? Ada apa ya?" Sarah nampak berkeringat dingin.
"Apa benar kamu yang telah mencuri hape Alia?" Ucap y/n langsung.
"A-apa!? Mana mungkin! Apa maksud kalian? Aku? Mencuri hp Alia? Aku tak tahu apapun!" Jawab Sarah dengan yakin.
"Oh? Begitu? tapi kenapa kamu jawabnya panik begitu? Mencurigakan.." Ujar Tommi menatap tajam.
"Sarah.... Apa benar kmu yang ambil..?" Jawab Alia.
"Ngak Alia! Jangan percaya! Aku gak akan mungkin mencuri barang² mu!"

"Klo begitu, biarkan kami memeriksa rumahmu untuk memastikan" jawab Tommi membuat Sarah terdiam sejenak.
"Ap-apa! Sudah kubilang aku tidak mengambilnya!" Dengan cekatan Tommi mengambil hp nya dari sakunya dan Langsung menghubungi sebuah nomor.

*Drrt..Drrt*

Terdengar suara hp berdering dari rumah Sarah, tentu saja itu membuat y/n dan Alia terkaget.
"A-apa-"
"Ternyata benar, kau pelakunya ya" ucap Tommi sudah menduga.
"Jadi barusan yang kau telfon itu.. Nomor Alia?" Tanya y/n.
"Yaps, dan dering hp nya mirip dengan punya Alia" jawab Tommi.
"Nggak mungkin... Sarah, kenapa? Kenapa kau curi hp ku? Kenapa??" Ujar Alia menatap Sarah.
"B-bukan gitu Alia, a-aku cuma-"
"Jelasin sama aku, kenapa sarah"

"AKU CUMA IRI!!" Sarah berteriak keras dan sontak semua terkejut.
"Iri..? Apa maksudmu" tanya y/n.
"AKU CUMA INGIN ANDI JADI MILIKKU SEORANG, AKU CUMA INGIN DIA PERHATIKAN AKU! DAN SENYUM SAMA AKU! BUKAN KAU!" Sarah menujuk ke arah y/n.
"Apa?" Ucap y/n tidak mengerti.

"KAU! SELAMA INI AKU BAIK PADA ALIA HANYA UNTUK MENDAPATKAN PERHATIAN ANDI, SUPAYA DIA NGERASA AKU PANTAS JADI PACARNYA! AKU AMBIL HP ALIA UNTUK DAPAT INFORMASI BANYAK TENTANG ANDI! HANYA MILIKKU SEORANG!" Jawab sarah dengan wajah seramnya menatap y/n dan Alia.

"heh, Kayaknya dia mulai gila" ucap Tommi merasa merinding.
"Sarah.. jadi selama ini.. kmu cuma manfaatin aku..?" Ucap Alia sedih.
"YA! AKU GAK TAU LAGI, AKU UDAH NEMBAK DIA BERKALI² TAPI SELALU SAJA DITOLAK, AKU GAK TERIMA SEMUA ITU!! DIA POKOKNYA HARUS JADI MILIKKU!" Jawab Sarah membuat Alia takut.
"Hey kau! Jadi ini maksud mu perjuangan mendapatkan cinta seseorang? Kau salah! Itu bukan lagi namanya cinta, itu sebuah obsesi! Kau bisa gila! Jadi hentikan semua ini, semua ini salah!" ujar y/n.

"Kau nggak perlu mengaturku! Yang kulakukan sudah benar, suatu hari nanti Andi akan menjadi milikku!" Jawabnya melotot ke arah y/n."Benar² parah ni anak, kudu dibawain ke rumah sakit jiwa dia. ngeri jga ya jadi orang ganteng" ucap Tommi.
"WOY!"Terlihat seorang lelaki muncul, berpakaian jaket abu² menghampiri mereka.

"He? Andi?"Lantas semua menoleh ke arah pria tersebut.
"A-a-Andi!? Kamu datang kerumah ku?!" Nampak Sarah sangat senang melihat kehadiran Andi dan berlari ke arahnya.
"Kapan kamu kemari? Mau masuk dulu? Aku buat kan teh atau ak-"
"Hentikan." Andi yang dingin menatap sinis dan tajam ke arah Sarah.

"Aku sudah dengar semuanya, apa yang kau bilang barusan, dan pengakuan mu mencuri hp Alia hanya untuk men-stalking ku? Lebih baik kau urusi hidupmu sendiri dari pada melakukan hal bodoh dan nggak penting"
"T-tapi.. aku mencintaimu" Pengakuan Sarah membuat Tommi merasa jijik dan ingin muntah.
"Gila tu anak, huek"
"Aku sudah menolakmu, harusnya kau paham sedikit" ucap Andi pada Sarah.
"T-tapi-"

"Satu hal lagi... Aku nggak suka pemaksaan, aku harap kau cepat mengerti, dan jangan sampai aku melaporkan kau kepolisi"
"Aku... Ngerti... "
"Kalo gitu, kembalikan hp Alia sekarang juga
"Akhirnya hp Alia kini kembali dalam keadaan baik, walau pun pastinya Sarah mencoba membuka isi hp milik Alia.
"Gimana dengan datanya? Aman?" Tanya y/n pada Alia.
"Iya, masih aman, untunglah" Alia lega.
"Ok! Sekarang Masalah udh selesai kan?" Tanya Tommi.
"Eh tunggu" jawab Alia mulai menghampiri Sarah.
"Sarahh... "

Sarah hanya terdiam dan tak mau memandang wajah Alia.
"Maaf ya sarah.. " ucapnya sambil memeluk Sarah dari belakang.
"Huh? Kenapa kamu yg minta maaf? Harusnya aku! Ini salahku! Aku benar² gila Alia, harusnya kmu gak berteman sama aku" ucap Sarah menyadari kesalahannya.
"Gapapa, aku maafin kok" jawab Alia.
"Apa? Beneran? Huhu.. maaf Alia"
"Tapi bukanya kau ada salah juga sama y/n?" Jawab Andi menyela pembicaraan dan mengarah pada y/n.

"E-eh? Aku?"
"Ya, kau jga terlibat kan hanya karna aku jga" ucap Andi.
"Ehm.. aku minta maaf y/n, aku emang gila" ucap Sarah.
"Ya, emang gila kau tuh, kayak yandere di anime² aja, seram kali lah" ujar Tommi.
"Heeh.. kau juga gila Tom" jawab Alia."Aku? Apa gilanya aku nih, masih normal lah aku"
"Ya, gila, kadang dirumah, bahasa macam alien gajelas lah kau tu tom" ujar Andi.
"Hah! Cuma perasaan klen doang lah itu, cuma belum merasakan ke kerenan ku aja" gaya Tommi.

"Yasudah lah lebih baik kita pulang, ini sudah mau larut malam" ujar Andi.
"Ah iya! Masalah kali ini berarti sudah selesai ya! Tapi...." Ucap y/n ragu.
"Tenang... Aku akan memperbaiki diriku sendiri, agar ini tidak terulang, maaf sudah merepotkan" ucap Sarah.
"Yasudah! Kami pamit dulu ya Sarah, aku harap kamu segera membaik"
"Maaf.... Berhati²lah"

Setelah kejadian itu, semua kembali normal. Dan tidak ada konflik apapun lagi. Namun, disisi lain y/n masih sangat mengkhawatirkan Andi. akan tetapi dia senang bisa membantu Alia menemukan hp nya lagi.

bersambung~


serasa singkat bngt ngedit part ini, semoga aja ceritanya ga singkat juga ;u; well ok then, bye~! ditunggu part 5 nya ya!
edit: ok, maafkan Nara yg beg* ini, dia lupa save apa yg dia perbaiki di cerita ini, maaf banget ya

Cinta kita❤️ [Andi Adinata x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang