-12-

745 122 11
                                    

"Besok gw jemput"
"Becanda kau?"
"Asal jangan buat aneh² ya, sampai jumpa zheyenk, moga lancar"

Tit

 Tommi mematikan telfonnya.

"Kampret.."
"Tadi siapa? kok sampe suram gitu mukamu?" Tanya y/n kebingungan.
"....begini..." Jawab Andi sungkan.
"....?"
"Tadi Tommi nelfon, karna hujannya belum brenti, dia Suruh aku nginap dirumahmu.. eum.." jawab Andi.


"Ohh begitu? yaudah, Nginap aja! aku siapin tempat tidurmu dulu! Sebentar ya" ucap y/n mulai melangkah, namun ditahan oleh Andi.
"Tunggu"
"Huh?"
"Orang tuamu... Kemana?" Tanya Andi.
"Oh yaampun aku lupa kasih tau, ortu ku bilang gak bisa pulang hari ini, bisa dibilang mreka bakal pulang lusa, karna masalah pekerjaan, dan kakak lagi ada kerjaan sama kakak, katanya sih ga bisa pulang sekarang juga gara gara hujan gede disana, jadi aku tinggal sendiri untuk sementara." jawab y/n.


"Begitu...ya"
"Yep"
"Kamu..."
"Hm?"
"Kamu bukannya gak terlalu berhati hati ya?" Ucap Andi bertanya serius.
"Hah? Maksudnya?" Tanya y/n merasa aneh.


"Kamu ini bodoh ya? Bisa bisa nya izinin orang lain tidur dirumahmu tanpa berfikir dulu, apalagi orangnya seorang laki laki" ceramah Andi.
"Terus, memangnya kenapa?" Tanya y/n nampak santai.
"Kok kenapa, nanti aku berbuat hal aneh bukannya bahaya?"
"Haha kamu kenapa sih, mana mungkin seorang Andi yg goodboy sifatnya begitu, aku percaya kamu gak akan berbuat macam²" jawab y/n tertawa.

Andi yang mendengar perkataan y/n tentangnya merasakan hangat dihatinya.

"Bodoh, info darimana itu"
"Dari Alia dan Tommi, ehe" jawab y/n.
"What?"
"aku memang bodoh, walau gitu kamu kan sudah jadi temanku" ucap y/n tersenyum manis.
"teman ya, c-cuma teman.." pikir y/n.


"..tetep aja, kamu itu sebagai perempuan harus bisa jaga diri, jgn sembarangan perbolehkan org asing tinggal dirumahmu, masih untung aku, kalo org lain mungkin kamu gabakal selamat" ucap Andi menasehati.
"M-Makasih nasehatnya! Aku akan lebih hati²" jawab y/n.
"dia mirip emak emak yg suka ceramah, haha" Pikir y/n.
"Ah iya! Aku harus siapin tempat tidur mu dulu. kamu pasti capek, duduk aja dan tunggu ya!"
"Aku tidur disofa aja" jawab Andi.

"Diruang tamu dingin lho, nanti bisa sakit, dikamar ku ada penghangat ruangan, jadi dijamin bakal jauh lebih nyaman" ujar y/n.
"Apa? Dikamarmu? Kamu mau aku tidur sekamar bareng kamu?" Tanya Andi terkejut.
"Eh ga gitu! Maksudnya sekamar tapi dua kasur gitu lho, udah aku siapin kok, tenang aja"
"gitu...?"
"Jangan² bang Andi mikir yg aneh aneh ya?" Tanya y/n menggoda.


"A-apa? nggak tuh! Aku bukan orang yg begitu!" Jawab Andi dengan wajah memerah.
"astaga! Ini pertama kalinya aku liat dia malu² begitu, Arg jantungku bertahanlah! Gemasnya~!" Pikir y/n melihat tingkah Andi.
"Dasar Andi mesum" ujar y/n meledek Andi.
"Enak aja! Sembarangan"
"Haha" 

Setelah beberapa saat menunggu.

"bang Andi! ayo masuk" panggil y/n.
"tcih, kok tiba tiba manggilnya pake 'bang'?"
"y-ya kan kamu kakak kelasku, ja-jadi harus pake 'bang' dong" jawab y/n gugup.
"iya sih, tpi knp tiba tiba?"
"i-itu..aku baru inget pas lagi siapin kamar haha.."

"lain kali kamu boleh panggil aku Andi aja, gausah pake 'bang', agak canggung rasanya ntar"
"hmm oke deh! btw, tuh udah ku siapin, yuk masuk"

"Gausah, aku disofa aja"
"Ya ampun.. tenang aja, kalo kamu berani macam² nanti aku tinggal lapor polisi aja ya kan?" Ujar y/n.
"Dasar..."

JDAAR!! 

tiba² saja Suara keras petir nampak menyambar sebuah pohon mangga dirumah tetangganya Dan y/n melihatnya dari jendela.

Cinta kita❤️ [Andi Adinata x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang