A5%(R) : Chapter 3

444 48 3
                                    


Another 5% (Remake) : Chapter 3











"Tolong cek ulang hasil rekonsiliasi bank ini Taeyong, di sini dilaporkan ada transaksi debit di rekening koran yang belum dibukukan di General Ledger, tapi kulihat angka itu barusan sudah dimasukkan ke General Ledger tanggal 3 mei, mungkin kita bisa menyesuaikan rekonsiliasi ini sebelum tutup buku."

Choi Sooyoung, atasan langsung Taeyong di bagian accounting kantor mendatanginya sambil menunjukkan berkas laporan Taeyong, Taeyong menerima berkas itu dan membacanya.

"Saya akan melakukan koreksi angka, saya cek di General Ledger dulu." gumamnya sopan.
Sooyoung menganggukkan kepalanya.

"Oke nanti kirimkan softcopynya saja melalui email. Aku akan melakukan pemeriksaan akhir sebelum report itu dicetak." Perempuan itu lalu melangkah pergi dan masuk kembali ke ruangannya.

Sementara itu Taeyong kembali berkutat dengan pekerjaannya, melakukan koreksi, kemudian mengirim report emailnya.
Inilah pekerjaan Taeyong setiap harinya, sebagai seorang accounting di sebuah perusahaan yang bergerak di bagian retail.

Matanya melirik ke arah jam di tembok tengah ruangan. Hari ini dia tidak boleh terlambat, Johnny memintanya untuk menemaninya mendengarkan hasil lab terakhirnya. Entah kenapa ini tampaknya begitu penting bagi Johnny. Lelaki itu bahkan sebelumnya sempat menolak mendengarkan hasil lab-nya karena semua mengarah pada hasil yang sama. Bahwa Johnny semakin parah.

Taeyong menghela napas panjang, mungkinkah sekarang kekasihnya itu mempunyai harapan baru? Taeyong membayangkan wajah ceria Johnny kemarin dan entah kenapa dia merasakan secercah harapan itu ada.

Harapannya bersama Johnny.


.


.



.



Ketika jam kantor berlalu, Taeyong langsung mengemasi tas-nya dan bergegas melangkah pergi, biasanya dia masih sempat pulang ke rumah dan mandi sebelum berangkat membesuk Johnny, tapi karena begitu banyaknya pekerjaan menjelang report tutup buku, Taeyong sepertinya harus langsung berangkat ke rumah sakit.

Pintu lift terbuka, dan Taeyong hendak melangkah masuk, tetapi seseorang keluar dari lift itu, mereka berdiri berhadap-hadapan dan Taeyong ternganga.

Itu... Itu lelaki yang sama yang ditabraknya kemarin, yang meminjaminya payung! Ya ampun! sungguh suatu kebetulan mereka bertemu terus menerus...... Siapa namanya? Taeyong mencoba mengingat-ingat, tetapi dia lupa.

"Jaehyun.... namaku Jaehyun, Taeyong." lelaki itu tersenyum, bergumam dengan suaranya yang dalam. Membuat Taeyong ternganga kaget. Bagaimana bisa lelaki itu menebak apa yang ada di pikirannya? Apakah ekspresi wajahnya seterbuka itu? Tiba-tiba Taeyong merasa malu, pipinya merona merah karenanya. Tetapi kemudian dia teringat,

"Payung... Oh ya payungnya ada di ruangan saya, sebentar saya ambilkan," Taeyong membalikkan tubuh, hendak mengambil payung hitam besar yang ada di ruangannya, tetapi jemari yang kuat itu tiba-tiba meraih lengannya, menahannya. Membuat Taeyong menoleh ke belakang dan menatap kaget ke arah ekspresi Jaehyun yang tenang dengan senyum tipisnya.

"Nanti saja Taeyong, kau bisa mengembalikan payung itu kapan saja."

Suaranya tenang, "Sudah kubilang kita akan punya banyak kesempatan untuk bertemu nanti."

Banyak kesempatan untuk bertemu? Apa maksudnya?

Mata Taeyong menatap ke jemari panjang tetapi kuat milik Jaehyun yang masih mencekal lengannya, dan Jaehyun mengikuti arah pandangannya.

ANOTHER 5 % (REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang