A5% (R) : Chapter 16

309 44 15
                                    







Another 5% (Remake) : Chapter 16








"Kalau sampai Johnny memberikan darahnya kepada nona Rosé, maka anda harus berhenti memberikan darah anda kepadanya."

Jaehyun menoleh, mengernyit mendengar perkataan Mark, "Kenapa?"

"Karena belum pernah ada dalam sejarah, dua orang pemegang kekuatan yang berlawan memberikan darahnya untuk satu orang manusia. Hal ini memang tidak tercatat di buku aturan alam semesta, dan tidak dilarang, tetapi saya mengkhawatirkan efeknya kepada nona Rosé. Saya takut akan terjadi hal yang ekstrim." Mark menyambung dengan sungguh-sungguh.

"Seperti Rosé bisa langsung mati?" Jaehyun menyela, ada nada sinis dalam suaranya.

Tatapan Mark tampak penuh spekulasi, "Atau malah sebaliknya, nona Rosé bisa sembuh total."

Jaehyun mengernyit tidak suka, "Aku tidak suka kemungkinan itu. Aku lebih suka Rosé dalam kondisinya yang sekarang, sakit dan tidak berdaya. Dalam kondisi sakit, dia sudah begitu mengganggu, apalagi kalau sembuh."

Dengan takut-takut Mark bergumam, "Tetapi dia adik sedarah anda."

Jaehyun terkekeh, "Lalu kenapa?" Tatapannya berubah menjadi tajam dan kelam, "Karena dialah aku kehilangan ibuku, kalau mama tidak menyerap rasa sakit Rosé dia tidak akan meninggal secepat itu karena kanker ganas yang diserapnya dari Rosé."

Seketika itu juga Mark memilih mundur. Jaehyun selalu berubah menjadi begitu menakutkan ketika membahas ibunya. BoA adalah perempuan yang kuat, sebagai pengabdi pada sang pemegang kekuatan, Mark pernah mengabdi kepada BoA, juga pada nenek BoA. Dan dia memang sangat menyayangkan kematian BoA.

Karena kematian BoA mengubah segalanya. Mengubah Jaehyun dari anak kecil lemah yang dipaksa menerima kekuatan besar, menjadi sosok yang penuh dendam. Dendam yang membuatnya ingin menghancurkan kekuatan terang.

Jaehyun masih merenung, kemudian dia menatap Mark tajam, "Johnny sudah dibuka kekuatannya oleh Lucas bukan? seharusnya dia bisa membaca pikiran Rosé, kenapa dia bisa tertipu begitu dalam oleh tampilan lemah Rosé hingga rela memberikan darahnya?"

Mark mengangkat bahunya, "Mungkin karena alasan sentimentil yang menutupi kekuatannya, anda tahu, Johnny masih baru menggunakan kekuatannya, dia masih belajar, dan kadang-kadang emosinya masih menutupi kekuatannya. Lagipula Rosé sudah berpengalaman."

"Apa maksudmu?" Jaehyun mengangkat kepalanya, tampak tertarik.

"Bukankah kadang-kadang nona Rosé bisa menutupi pikirannya? Seperti yang dipelajarinya dari ibu anda bertahun-tahun yang lalu. Kadang-kadang dia bisa menutupi pikirannya dari anda bukan? Sehingga anda harus memaksanya?"

Jaehyun teringat ketika dia harus memaksa Rosé berbicara dengan membakar dahi Rosé menggunakan kekuatan panasnya melalui telunjuk tangannya. Ya. Rosé kadang-kadang bisa menutupi pikirannya hingga tak terbaca, bukan tak terbaca sepenuhnya, hanya tertutup kabut.

Pada Akhirnya Jaehyun tersenyum sinis.

"Sebenarnya aku berencana menyingkirkan Rosé karena menggangguku, tetapi aku berubah pikiran. Biarlah Rosé menjadi ujian bagi si pemegang kekuatan terang. Ujian bagi cinta sejatinya, karena kalau dia bisa dengan mudahnya tergoda oleh tipuan Rosé, berarti cintanya kepada Taeyong tidak sedalam itu."






.




.





"Sudah siap?" Johnny menunggu di pintu, menoleh dan tersenyum menatap Taeyong yang tampak cantik dengan sweater hijau muda dan rok panjang warna cokelat. Dengan lembut Johnny menyentuh dahi Taeyong,

ANOTHER 5 % (REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang