A5% (R) : Chapter 15

303 41 6
                                    








Another 5% (Remake) : Chapter 15







Johnny menyentuh dahi Taeyong dengan lembut, ekspresinya tampak cemas,

“Kau demam tinggi sayang, ya ampun.” Jemarinya membelai-belai dahi Taeyong seolah mencoba menyerap demamnya. “Tidurlah. Semoga besok demamnya sudah turun.”

Taeyong menatap Johnny dengan penuh cinta, ada senyum terkembang di bibirnya meskipun kepala dan seluruh tubuhnya terasa sakit,

“Kau datang untukku, kau tidak melupakanku...” gumam Taeyong lemah.

Bibir Johnny menyunggingkan senyuman sayang,

“Bicara apa kau Taeyong, tentu saja aku tidak akan melupakanmu, aku di sini untukmu, Oke? Sekarang tidurlah.”

Taeyong menurut. Matanya terpejam dan bibirnya menyunggingkan senyuman bahagia. Kalimat Johnny itu sama seperti  janji menyenangkan yang dibisikkan di bawah kesadarannya tadi.

Aku ada di sini untukmu sayang. Jangan menangis.

Kalimat itu terus menggema di benak Taeyong, membuat tidurnya terasa nyaman.





.





.



Jaehyun menyandarkan tubuhnya di dinding, dia masih ada di situ. Berdiri di lorong depan pintu flat Taeyong dalam keheningan.

Bibirnya tersenyum sinis mendengarkan kelembutan Johnny untuk Taeyong. Tadi dia langsung menghilang begitu mendengar Johnny datang. Tetapi entah kenapa Jaehyun bukannya pulang, malahan masih menunggu di lorong flat Taeyong seperti orang bodoh.

Dia hanya mencibir ketika pandangannya bisa menembus sampai ke kamar Taeyong.

Perempuan itu mungkin sekarang sudah tenang karena bisa bersama cinta sejatinya. Sambil menggertakkan giginya, Jaehyun memejamkan mata, dan dalam sekejap bayangannya sudah ditelan kegelapan.






.





.





Pagi harinya, aroma sup yang harum dan menggugah selera membuat Taeyong membuka matanya, demamnya sudah agak turun meskipun kepalanya masih sedikit pening. Taeyong menyingkapkan selimut yang menutup rapat tubuhnya dan mencoba duduk, dia mengernyitkan kepalanya akibat dentuman rasa nyeri yang langsung menyerangnya,

“Kau belum boleh bangun dulu.” Johnny masuk, membawa nampan besar di tangannya berisi sup yang mengepul panas dan segelas besar jus jeruk, “Berbaringlah lagi.” Gumamnya tegas.

Taeyong tersenyum menatap kekasihnya itu, dia menurut dan berbaring lagi, mengganjal bantal di punggungnya hingga dia setengah terduduk,

Sementara itu, Johnny meletakkan baki itu di meja dan duduk di tepi ranjang, lalu meletakkan telapak tangannya dengan lembut di dahi Taeyong,

“Demamnya sudah sedikit turun.” Lelaki itu lalu meraih mangkuk sup dari atas baki,”Mau makan?”

Taeyong menganggukkan kepalanya, lidahnya terasa pahit, tetapi entah kenapa aroma sup yang sangat harum itu menggugah seleranya,

“Kau memasaknya sendiri?”

Pipi Johnny memerah, “Aku tidak bisa masak, ini aku beli dari rumah makan di seberang.”

Mau tak mau Taeyong tertawa melihat pipi Johnny yang memerah, dia tersenyum, menatap kekasihnya dengan sayang,

“Terimakasih Johnny, sudah mau merawatku.”

ANOTHER 5 % (REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang