A5% (R) : Chapter 17

308 44 8
                                    









Another 5% (Remake) : Chapter 17









Rosé membuka matanya, dan melihat Johnny duduk membelakanginya sambil menyuntikkan jarum besar ke lengannya untuk mengambil darahnya.

Dengan segera Rosé kembali memejamkan matanya, supaya Johnny tidak tahu bahwa dia sudah sadar.

Kenapa Johnny mengambil darahnya? Apakah lelaki itu akhirnya takluk ke dalam tipuannya dan hendak memberikan darahnya kepada Rosé secara sukarela?

Cara yang digunakan Johnny berbeda dengan Jaehyun. Ketika memberikan darahnya, Jaehyun tidak repot-repot menggunakan jarum suntik, dia menggunakan kekuatannya untuk memindah darahnya hingga dalam sekejap, infus Rosé berwarna merah dan darah Jaehyun mengalir ke dalam tubuhnya. Tetapi bagaimanapun caranya, bukankah ujungnya sama saja? Pada akhirnya Rosé akan mendapatkan darah sang pemegang kekuatan yang bisa memperlambat efek menyebarnya sel kankernya. Membuatnya baik-baik saja.

Rosé tidak bisa menyembunyikan senyuman di sudut bibirnya ketika akhirnya Johnny menyuntikkan darahnya ke dalam infusnya.

Dia langsung merasakan efeknya, darah itu memasuki tubuhnya, menghentikan sel-sel kanker yang menyebar. Membuatnya merasa lebih baik.

Mungkin Rosé akan bisa terus memanfaatkan Johnny ke depannya. Jaehyun tidak bisa dipercaya, bahkan sekarang kakaknya itu tega menghukum Rosé karena ikut campur urusannya dengan tidak memberikan darahnya dan membuat  Rosé kesakitan.

Sekarang Rosé punya Johnny. Jadi Jaehyun tidak akan bisa menghukumnya dengan cara yang sama. Johnny tentu saja lebih mudah dimanipulasi dan dibodohi dibandingkan dengan Jaehyun, karena Johnny berjiwa putih dan baik.

Rosé tertawa dalam hati dengan sinis, menertawakan orang-orang baik yang sangat mudah dibodohi. Dia berencana akan memanfaatkan Johnny, bahkan jika bisa dia akan membuat Johnny menyembuhkannya.

Dan sementara itu, Rosé akan memikirkan cara untuk menyingkirkan Taeyong secepatnya.

.


.

Jaehyun memejamkan mata dan menggertakkan giginya, dia melihat semuanya, melihat bagaimana dengan nekat Johnny memberikan darahnya untuk membantu Rosé memperlambat sel-sel kankernya.

Lelaki itu benar-benar sudah tertipu oleh penampilan lemah Rosé.

Kasihan Taeyong.

Jaehyun mengeryit ketika rasa iba itu menyeruak ke dadanya. Dia tidak pernah merasa iba, tidak setelah dia mendapatkan kekuatan itu. Hatinya dingin dan gelap sehingga tidak bisa dimasuki oleh perasaan manusiawi seperti rasa iba.

Tapi ini rasa iba. Jaehyun memikirkan Taeyong dan merasakan sensasi rasa itu. Perasaan kasihan yang begitu dalam, memikirkan Taeyong harus menghadapi semua ini.

“Dia memberikan darahnya bukan?” Mark bergumam tenang, mengamati setiap perubahan ekspresi Jaehyun.

Jaehyun menganggukkan kepalanya, hampir tak kentara.

“Ya. Lelaki bodoh itu takluk di kaki Rosé dan memberikan darahnya.” Bodoh sekali!

Mark mengamati Jaehyun dalam-dalam, “Bukankah itu yang tuan inginkan? Dengan begitu ikatan cinta sejati antara Taeyong dengan Johnny akan semakin rapuh.”

Jaehyun memang menginginkan ikatan cinta sejati antara Johnny dan Taeyong terputus, tetapi rencananya bukan seperti ini. Rencananya adalah merayu Taeyong ke dalam pesonanya sehingga perempuan itu meninggalkan Johnny, setelah itu Taeyong akan membuat Johnny terperosok dalam jurang patah hati yang dalam. Sekarang yang terjadi, Johnny lah yang akan menceburkan Taeyong ke dalam jurang patah hati itu.

ANOTHER 5 % (REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang