A5%(R) : Chapter 1

807 66 3
                                    

Dahulu kala diciptakanlah dua kekuatan yang saling menyeimbangkan.

Masing-masing memiliki 95% kekuatan otak yang telah diaktifkan, mendekati sempurna.
Kekuatan tak terduga yang diserahkan kepada dua anak manusia yang terpilih, kekuatan yang bertolak belakang.

Yang satu hitam dan yang satu putih, saling menyeimbangkan.

Karena dunia hanya bisa seimbang jika ada lawannya. Jahat dan baik. Hitam dan putih. Derita dan bahagia. Gelap dan terang.

Dua kekuatan itu ditakdirkan sama hebatnya, demi keseimbangan dunia.
Seharusnya dua kekuatan itu berjalan selaras dan damai, seharusnya dua kekuatan itu saling menghargai dalam kediaman yang sunyi.

Sayangnya ketika dua kekuatan itu harus saling bertentangan, satu-satunya cara memenangkan pertarungan adalah dengan mendapatkan keunggulan 5% yang tersisa.

Another 5% : Chapter 1


"Bagaimana keadaan anda, Tuan Seo?" Dokter Park, dokter setengah baya yang menangani Johnny itu tersenyum ramah kepadanya. Yeah, Johnny sudah begitu lama di rumah sakit ini hingga setiap dokter mengenalnya dengan baik. Mereka selalu melemparkan tatapan ramah dan iba.
Iba karena umur Johnny mungkin tidak akan lama lagi.

"Saya baik-baik saja dok." Johnny tidak berbohong. Dia merasa amat sangat sehat, tidak ada lagi rasa sakit yang menderanya, rasa pusing yang membuat kepalanya terasa dipukul-pukul oleh palu pun sudah menghilang, rasa nyeri di sekujur tubuhnya, menjalari aliran darahnya sebegitu seringnya hingga membuatnya terbiasa, sekarang sudah tiada. Johnny merasa aneh, hampir terlalu lama dia merasakan rasa sakit itu hingga terasa begitu familiar, dan sekarang begitu rasa itu tidak ada, dia merasa aneh....
Aneh yang menyenangkan.

"Syukurlah, kau benar-benar tampak sehat hari ini." Dokter Park mengamati Johnny dan merasa senang melihat perubahan penampilan lelaki itu. Johnny benar-benar tampak bercahaya dan sehat, sangat berbeda dengan kulit kusam, wajah pucat dan kuyu yang selalu ada di Johnny beberapa waktu terakhir kemarin. Dia kemudian memeriksa Johnny. Dahinya berkerut. Jantung Johnny terdengar sama kuatnya dengan manusia sehat. Dia melirik kepada Johnny dan mengerutkan kening,

"Apakah kau tidak merasa pusing dan mual lagi Johnny? Biasanya efek pengobatan membuatmu mual berhari-hari."

Johnny tersenyum, "Tidak ada rasa apapun dokter, aku merasa sehat."

Dan memang demikian adanya. Dokter Park makin mengerutkan keningnya, "Kita akan melakukan pengecekan regular seperti biasa Johnny, kami akan memindai otakmu dengan  MRI dan CAT untuk mengetahui bagaimana perkembangan penyakitmu."

Johnny menganggukkan kepalanya. Dia sudah terbiasa dengan semua jenis pemeriksaan atas dirinya, semua suntikan itu, semua obat yang lama-lama terasa memuakkan, semuanya telah dilaluinya.

Ketika dokter Park pergi dan menjadwalkan suster untuk mengantarnya melalui proses MRI, Johnny merasakan jantungnya berdebar. Mungkin hasil pemeriksaan akan memperlihatkan apakah pertemuannya dengan lelaki tua itu hanyalah mimpi atau kenyataan.

.

.

.

Setelah selesai pemindaian, Johnny diantar kembali ke kamarnya. Dokter Park akan menemuinya besok untuk konsultasi dan membicarakan hasil prosedur pemeriksaan seperti biasanya. Sementara itu, Johnny harus menunggu, di kamarnya yang dingin dan sepi.

ANOTHER 5 % (REMAKE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang