02.30 Apartemen Jaehyun.
JEDERR!!
Suara dentuman dari langit mengagetkam Jaemin wajahnya mulai pucat pikirannya berputar kemasa-masa kehidupan pahitnya berada.
"DASAR ANAK SIALAN!!"
"INI SALAHMU,SUAMIKU MENINGGAL,SEHARUSNYA KAMULAH YANG MATI"
"CEPATLAH MATI,ANAK IBLIS!!"
Bayang-bayang Ibunya mengitari pikirannya,kejadian dimasa lampau masih saja mengganggu Jaemin.
"HUWAA MAAFKAN JAEMIN AYAH!! Bawa Nana pergi hiks... Nana takut..."teriakan dan isakan Jaemin terdengar sampai ruang tamu yang dimana Jaehyun masih bergadang menyelesaikan pekerjaannya,Jaehyun panik buru-burulah dia berlari kekamar Jaemin.
Jaehyun membuka pintu kamar Jaemin dengan terburu-buru,di lihat lah diatas ranjang tidak ada keberadaan Jaemin,matanya mengitari ke penjuru kamar si manis, di lihat lah Jaemin disisi sudut ruang kamar dengan keadaan kepala yang ditelesupkan diantara tangannya.
"Nana"ucap Jaehyun halus saat berada dihadapan Jaemin.
"Nana"panggilnya sekali lagi,namun masih tidak ada jawaban.
"Na Jaemin!" bentak Jaehyun,dan hal itu mampu menyentakkan Si manis.
"Tidak apa-apa Na,disini ada hyung"ucap Jaehyun menyakinkan Jaemin tangannya membelai rambut lembut Jaemin.
"Hyung..."suara serak Jaemin ditemani isakan sendunya,mata dan hidungnya yang memerah menjadi bukti bahwa simanis baru menangis tangan sang dominan merengkuh tubuh ringkih Jaemin,dekapan pelan namun mampu menghangatkan dan menenangkan Jaehyun berikan kepada pemuda Na,bocah asing yang membuat hatinya tidak karuan beberapa hari ini.
"Jangan takut Nana,ada hyung disini"diusapnya surai hitam si manis dengan lembut,kata-kata penenang selalu Jaehyun ucapkan agar simanis membaik.
Dan 20 menit telah berlalu Jaemin sudah terlelap lagi dalam pelukan Jaehyun,dan Jaehyun dia juga tengah terlelap dengan posisi masih memeluk Jaemin
-----------------------------------------------------------
06.40
Jaehyun terbangun tangannya menggapai sesuatu yang ia cari.
"Nana?"itulah kata yang pertama kali diucapkannya ketika bangun,tidak mendapati keberadaan sosok yang dicarinya burulah Jaehyun mencari diseisi kamar pemuda Na itu,tak didapati Jaehyun langsung melangkahkan kearah dapur.
Helaan nafas lega dari bibir pemuda Jung itu terdengar.
"Sedang apa Nana?"kata Jaehyun dari belakang dan tangannya memeluk pinggang ramping simanis yang membuat si manis terkejut.
"Memasak hyung"
"Oho sepertinya kau sudah siap untuk menjadi istriku ya?"goda Jaehyun keberanian dari mana bisa-bisanya Jaehyun mengatakan perkataan itu di pagi yang indah ini,Jaemin mendorong badan bongsor Jaehyun.
"Jangan mengganggu hyung!"peringat Jaemin yang hanya dianggap angin lalu oleh Jaehyun.
"Menggemaskan"Jaehyun menggigit pipi cubby Jaemin.
"Awhh hyung!!,stopp"
Seperti tuli Jaehyun masih sibuk mengganggu Jaemin,ditiupnya telinga si manis yang berhasil membuat Jaemin bergidik.
"Yakk hyung berhentilah,mandi sana aku tidak mau telat dihari kedua aku kesekolah"gerutu Jaemin yang mendapati kekehan dari Jaehyun.
"Cium dulu"pinta Jaehyun
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning Of Love [Jaejae/Jae2]
FantasyBxb !! Boy x boy Boyslove Homophobia tidak saya sarankan membaca ini.