"Nana" Jaemin menatap siluit seseorang yang perlahan mendekat kepadanya.
"Jaehyun-hyung? " tangis Jaemin begitu pecah ketika melihat sosok yang begitu ia cintai berada dihadapannya,dengan begitu cepat Jaemin berhamburan kepelukan sosok Jaehyun.
"hnghh kemana saja hyung... Tidak taukah Nana saangat rindu hyung hiks" tangan kekar itu merengkuh erat badan simungil.
"Terimakasih sudah menunggu Na" dengan perlahan wajah simanis ditangkup oleh sang dominan. "Kita akan segera bertemu" kecupan lembut Jaemin rasakan,bersamaan dengan mata yang terbuka,mimpi? Tapi mengapa begitu nyata?.
-----------------------------------------------------------------
"Kenapa kita harus pergi Jun?"Jaemin bertanya pada sepupunya yang sedang sibuk memasukan pakaiannya kedalam koper.
"Na kau tahu aku akan bekerja di Seoul jadi kau juga harus ikut"jawab Renjun tanpa mengalihkan pekerjaannya.
"Tidak!,aku-aku akan tinggal disini bersama bibi dan paman Jun"Renjun menaruh bajunya dan beralih menatap Jaemin.
"Nana...bukalah matamu,jangan mengurung dirimu disini,lihatlah kedepan jangan hanya memikirkan rasa sakit itu,kamu kira Jaehyun-hyung bahagia melihat kamu sedih kayak gini karena dia?,enggak Na Jaehyun-hyung gak mau kamu terus-terusan sedih karena mikirin dia"Jaemin terdiam mencerna ucapan sepupunya ini,itu benar Jaehyun pasti sedih melihat dirinya jadi seperti ini,air matanya mulai berlomba keluar dari kelopak matanya.
"Hiks...m-maaf..."Renjun memeluk adik sepupunya itu,mengusap lembut helai rambut Jaemin.
"Tidak apa,jangan menangis lagi Jaehyun-hyung gak suka ngeliat dari atas sana"Jaemin menggeleng mendengar ucapan Renjun pikirannya teringat mimpi semalam,Jaehyun hyung masih hidup pikir simanis.
"Nah sudah ya sedihnya,cepat kemas-kemas malam ini kita akan berangkat"Renjun mendorong Jaemin menuju kamarnya,membantu pemuda Na yang sudah menginjak usia 26 tahun.
"Yosh...pandai sekali adik ku ini"
"Enjun!! Nana bukan anak kecil!"dengus Jaemin,Renjun hanya tertawa melihat sepupunya yang kesal.
"Sudah ya aku akan tunggu diluar bersama Xionjun Gege dan Hendery Gege"ucap Renjun lalu pergi meninggalkan Jaemin yang masih bersiap-siap.
Jaemin terdiam melihat keluar jendela yang langsung menuju ke ladang dan perkebunan.
'Jaehyun-hyung,doakan aku agar aku bisa menempuh jalan hidup yang baru'
-----------------------------------------------------------
.Selamat datang distasion Seoul,tolong berhati-hati saat akan turun perhatikan jalan dan barang bawaan anda.
"Oh ya tuhan aku lelah sekali"keluh Renjun saat telah sampai distasion kereta Seoul.
Jaemin hanya tersenyum mendengar keluhan sepupunya itu dan masih setia menarik koper ditangannya.
Jangan tanya mengapa mereka tidak bersama dengan Xionjun dan Hendery,mereka berdua sudah pergi terlebih dahulu saat siang tadi.
"Ikuti aku Nana"Jaemin setia berjalan dibelakang Renjun,Seoul...jalanan ini pernah dia lalui bersama Jaehyun.
'Aku merindukannya'
Brukk
"Ya ampun,astaga Nana"pekik Renjun saat melihat Jaemin terjatuh karena bertabrakan dengan seseorang.
"Kau tidak apa-apa"ucap pemuda yang tadi menabrak Jaemin,orang itu mengulurkan tangannya kepada Jaemin,Jaemin mengadah melihat orang yang akan menolongnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
—Jaehyun-hyung
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning Of Love [Jaejae/Jae2]
FantasyBxb !! Boy x boy Boyslove Homophobia tidak saya sarankan membaca ini.